Rajin sekali gadis sederhana bernama Ratu mengunjungi kampusnya. Tekadnya yang kuat akan kelulusan dan menyandang gelar sarjana semakin membuatnya semangat. Mengingat ayahnya yang hanya bergantung harapan satu-satunya itu.
Ratu telah melihat mobil merah yang sangat dikenali. Langkahnya dipercepat demi menemui Rea disana. Orang kaya enak sekali memerintah seperti itu, di tambah kekuasaan orang tuanya, komplit sekali.
"Aku menunggu" kata Rea, setelah Ratu duduk di sebelahnya.
"Rea. Aku merasa Revan mencurigaiku. Dia seperti tidak menerima kedatanganku kala kerumah mengunjungi istrinya" ragu-ragu gadis sederhana menyampaikan keluhannya.
"Tidak mungkin. Revan tipe pria akan langsung mencerca jika kecurigaannya benar. Kalau dia masih diam, berarti dia belum tahu apa-apa."
"Tapi, dia melihatku seolah melihat musuh, aku merasa takut jika dia pulang kerja" jelas Ratu.
