Adit mengenali salah satu wajah dari pengeroyok melalui video yang di sajikan. Kepalan tangannya mengeras, ternyata orang Argani masih saja mengganggu Kaindra di belakangnya.
'Kenapa anak itu tidak memberitahuku. Kau mau ku habisi?' ucapan penuh amarah.
"Boleh saya minta salinannya, Pak?" emosi si pria pencari video sudah redam. Kemudian ia tergesa-gesa kembali menuju kendaraan yang di gunakan tadi.
Putra Pramana setelah menerima telepon dari pemuda yang sudah dianggap adiknya, segera menyambangi kediaman keluarga Kusuma. Revan membawanya ke rumah besar itu.
Semenjak kepulangannya dari luar kota, Adit belum memberitahu kedua orangtuanya. Sebetulnya, dia tidak memperdulikan yang ia panggl 'Papa'. ia hanya merasa bersalah kepada sang ibu.
Mengenali wajah-wajah orang-orang suruhan Argani melalui video cctv cukup menjadikannya bukti.
'Tunggu tanggal mainnya' ucap pria itu seperti tersulut dendam.