"Kamu kenapa sih?!" seru Revan.
Pertanyaan nya tak kunjung di beri jawaban, sang petanya pun diam.
Kemudian lelaki di balik kemudi memperbaiki posisi duduk yang semula condong mendekati istrinya. Dia memilih mengalah, menyalakan mesin kendaraan.
Si gadis di sebelah perlahan membuka mata, hidungnya mengendus pelan. Wangi khas pria itu tidak se-nyengat tadi.
'Mungkin kak Revan sudah menjauh' pikir Nadya.
Mata coklat terbuka lebar, ia menghela napas lega. Akhirnya Revan menjauh juga. Si pria pun mencuri lirikan sedari tadi. Ia tak habis pikir, ada apa dengan istri polosnya ini. terkadang sangat terbuka dan akrab seperti teman tanpa di minta, adapula sangat tertutup hingga berbicara pun irit sekali.
Sesekali mata gadis itu melihat suaminya, tentu si pria menyadari hal itu.
.
Hingga tiba di rumah, Nadya lebih dulu masuk. Melupakan suaminya yang membawa paper bag, untung barang yang di beli mereka tidak banyak. Jadi, tidak menambah beban sang suami.