Bersandar pada body mobil, sambil memainkan ponsel ia menunggu kedatangan gadis yang berhasil mengalihkannya dari Nadya. Mereka memutuskan makan malam bersama setelah Adit pulang bekerja.
Bunyi sentuhan hak sepatu sontak membuatnya menoleh ke sumber suara. Gadisnya malam ini sangat mempesona. Lalu pria itu mempersilahkan gadisnya masuk kedalam mobil dengan membukakan pintu.
Wangi khas bunga menyeruak, mawar putih besar telah tergelung dikursi bagian belakang. Adit meminta saran dari temannya, mawar apa yang cocok untuk calon istrinya. Kebetulan mereka sama-sama menyukai mawar.
Nabila menoleh kebelakang, seperti ada sesuatu disana.
"Buat kamu" cetus Adit, melihat gadis disebelahnya melihat kebelakang.
"Aku tidak tahu kamu menyukai mawar atau tidak. Revan yang memberiku saran membelinya." Kata Adit sambil menyetir. Nabila pun terkekeh.
Meskipun kedua laki-laki itu berdebat terus, dalam hal ini mereka saling membantu.