Tatapan semua orang disana menjadi datar. Bisa dikatakan Kecewa mendengar penjelasan tadi, tak sesuai ekspetasi mereka.
"Aku salah mengira" ujar Adit, manggut-manggut.
"Apa?" tanya Randi, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.
"Tidak ada" elak Adit, sepertinya Randi mencurigai dirinya. Sedikit banyak temannya tahu sifat Adit, mereka berteman sejak masa SMA.
***
Ponsel pemimpin PMJ kembali berdering, masih nomor yang sama 'My boy'.
"Kamu bisa pulang cepat gak?" tanya suara wanita dari ponsel Randi.
"Aku usahakan" jawabnya. "Anakku udah gak rewel?" imbuh Randi.
"Iya, anakmu saja" kesal istrinya. Randi terkekeh. "Raffi tidur. Dia manggil-manggil Papanya tadi."
"Oiya.. nanti ada teman kantor sekaligus SMA untuk makan malam dirumah. Kamu bersedia gak?" lanjutnya, memastikan.
"Iya nanti aku persiapkan" balasnya. "Bye" Ema menutup telepon.
"Kau sibuk sekali" sindir Adit.