Berbagai ruangan Joko menyelinap, ada ruangan besar dengan pintu kayu terkunci. Samar-samar ia mendengar cicit-an anak-anak. Seperti ketakutan.
Pada Setiap ruangan menggunakan pintu khas jawa, pintu yang diukir dengan rupa beragam. Kuncinya pun sederhana. Membuat Joko lebih muda membuka paksa pintu berwarna coklat sedikit pudar.
Rengek kan anak kecil masih terdengar.
Tok, tok, tok. Pria itu mengetuk pintu dengan kuat dan berteriak. Lalu anak-anak meyambut dengan teriakan pula.
Tak patah arang, ia berkeliling mencari celah untuk melihat kedalam. Ada jendela yang sudah ditutupi dengan dua keping papan. Dapat dipastikan, wanita gila pemilik panti tidak membolehkan sekapannya melihat keluar.
Joko mengintip melalui celah papan yang ditempel sengaja pada jendela tadi. Menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan.
Ada seorang anak cukup tinggi sehingga mampu dijangkau oleh penglihatan Joko. Anak itu melambai-lambaikan tangan.
