"Eh.. kita mau kemana sih? "Ucap Ren yang menggaruk kepalanya. Ken menatap Ren intes.
"ya ya ya lo udh nanya itu 698 kali... Ren "ucap Ken kesal akan pertanyaan Ren. Terlihat Windy yang terlelap disudut pojok.
"Anu.. k-kita sudah beberapa hari melewati tempat ini. "Ucap Zeto yang memerhatikan pepohonan serta tempat yang mereka lewati. Zeto segera menoleh ke arah Andre.
"A-andre apakah kamu mempunyai rencana? "Ucap Zeto yang berharap kepada Andre. Andre menatap Zeto ragu. Ia terlihat seperti memikirkan sesuatu.
"Kalian merasa aneh gak? Dari awal musuh yang kita hadapi terlalu gampang untuk dihadapi.. "ucap Andre dengan pasang berpikirnya. Ren dan Ken kompak menganggukan kepala.
"T-terutama dark itu membiarkan kita masuk kedalam dan mengambil crystalnya "ucap Zeto cepat. Andre menatap Zeto lekat. Ia membenarkan kacamatanya itu.
"ya gue juga perpikir seperti itu.. tidak mungkin dark melakukan hal itu dengan percuma. "Ucap andre pelan.
'gawat mereka curiga. 'batin seseorang.
"Hn..tertipu. " guman Zuro yang sedang bersender didinding kendaraan ini. Ia terlihat memejamkan matanya.
"apa maksudmu Zuro? "Ucap Andre dengan tatapan tajam. Zuro tetaplah diam tak berkutik.
"Ilusi. "guman Zuro yang perlahan membuka matanya kecil kemudian menutupnya lagi.
"umm.. "guman Zeto berpikir. Setelah beberapa saat Zeto membulatkan matanya.
"B-benar kenapa tak terpikirkan olehku.. sepertinya kita berada dialam ilusi. "Ucap Zeto yang segera paham akan dunia ini. Ren,Ken,dan Andre menatap cepat Zeto.
"Alam ilusi? "Tanya Ren kaget. Zeto segera menatap Ren tajam.
"ya sepertinya benar.. kita selalu berjalan ditempat ini "ucap Andre membenarkan. Ia segera berdiri.
"Bagaimana kita bisa keluar dari tempat ini? "ucap Ken yang mulai serius. Andre menatap Ken lekat.
"Kita harus mencari siapa yang membuat alam ilusi ini. "Ucap Andre tegas. Andre mengeluarkan sebuah bola cahaya dan mengarahkannya kesalah satu pohon disana.
Blass...whuss
"Lihat kan pohon itu tidak tumbang akan tetapi menghilang. "Ucap Andre yang menatap tempat pohon tadi berdiri.
"arghh sial.. capek capek gue ngitungin Lo nanya kita dimana ... "Kesal Ken yang menatap tajam Ren. Ren menoleh ke Ken.
"Lho kok gue? Kan yang ngitung lo.. gue gak nyuruh lo untuk ngitungin ucapan gue kok. "Heran Ren yang membela dirinya sendiri. Ken terdiam akan tetapi tetap merasa kesal.
"Diam amati. "guman Zuro santai. Prince segera melihat ia tajam mengimitasi.
"Jangan bilang lo bukan zuro. "Ucap Ren yang menatap Zuro kesal.
"Ck.. "guman Zuro mendecih. Ia membuka matanya pelan dan menatap Ren tajam seakan tatapannya menusuk jantung Ren. Ren terdiam dan merasa merinding.
"Diam amati. "Ucap Zuro untuk kedua kalinya. Ia segera berpindah posisi menjadi duduk. Mereka pun segera diam dan duduk saja. Tak berapa lama tanah mulai bergemuruh dan hujan turun.
"Lah kok hujan? "heran Ren yang melihat ke arah langit. Ken segera menatap Ren aneh. Ren langsung membulatkan matanya dan menatap Ken kesal.
"Diam. "Ucap Zuro dengan tatapan mengimitasi. Dua kembar segera diam dan tak berbicara lagi. Hening terjadi hanya tertinggal suara rintikan hujan saja. Waktu dengan cepat berlalu kini Ren, dan Ken terlelap tidur.
"Apa maksudmu Zuro? "Ucap Andre sambil menatap Zuro lekat. Zuro tetap diam dengan matanya yang tetap terpejam. Hening melanda Andre hanya bisa menghela napas akan sikap Zuro yang begitu susah ditebak. Seakan tau Zeto menatap Zuro dengan tatapan tak bisa diartikan.
"apa saja bisa terjadi tanpa kita sadari. "guman Zuro pelan. Andre yang menunduk segera menatap Zuro cepat. Zuro membuka kelopak matanya perlahan. Andaikan kalian disana kalian pasti terpana akan ketampanan zuro:) bayangin aja:v
"Amati saja. "ucap zuro dengan wajah datarnya itu. Andre memalingkan wajahnya dan mendecih kesal. Ia segera bergerak mengamati pepohonan yang ada walaupun tak terlihat jelas akibat hujan yang turun amat deras. Zeto segera membantu andre akan tetapi sempat ia berkata.
"istirahatlah zeto tau zuro terkena tumbuhan pemakan energi bukan. "ucap Zeto yang menatap Zuro pelan. Zuro hanya diam. Zuro segera menutup kembali matanya dan bersender di dinding kendaraan ini. Zeto segera bangkit dan bergerak perlahan menuju Andre.
Zuro menghela napasnya pelan. Perlahan keringat bercucuran diwajahnya dan wajahnya memucat. Ia terdiam lesu tak lama terdengar.
"K-k-keyra kangen kalian...prince.. "
Deg...
Zuro dengan cepat membuka matanya dan bangkit dari senderannya. Deru napasnya tak beraturan. Air berlian perlahan menetes dari matanya. Ia segera menatap langit langit atas kendaraan ini dan menutup matanya pelan.
"aku kangen kamu juga keyra.. "gumamnya pelan tak berapa lama ia terlelap tidur dengan posisi duduk bersender di dinding kendaraan. Seakan menerima sinyal Zeto segera bergerak menuju Zuro dan menyelimutinya dengan kain yang ada dipoketnya. Setelah itu Zeto segera bergerak menghampiri Andre.
"Ndre bisa kah andre membuat ramuan penambah energi? "Ucap Zeto yang menatap Andre lekat. Andre yang awalnya tampak serius mengamati suasana disini segera melihat Zeto cepat.
"bisa saja tapi buat apa? "ucap Andre yang menatap Zeto heran. Zeto menghela napasnya pelan segera ia menunjuk jarinya ke arah Zuro. Andre mengikuti arah jarinya dan menatap Zuro kaget.
"apa yang terjadi? "Ucap Andre yang khawatir setelah melihat Zuro yang pucat pasih. Zeto segera menceritakan kejadian tadi.
Flashback on
"Perjalanannya cukup jauh ya "tanya ken yang tampak lelah. Ren hanya menganggukan kepalanya pelan sambil mengusap wajahnya itu. Andre tampak memejamkan matanya sambil menompak wajahnya dengan tangannya. Sedangkan Zeto ia tampak merasa aneh. Zeto yang disebelah Zuro segera mengatakan sesuatu dengan suara kecil.
"Z-zuro-san ada apa? "ucap zeto yang melihat keanehan dari gerak gelisah Zuro. Zuro menatap zeto tajam. Sempat Zeto merasa takut tapi ketakutannya ia hempas saja. Zeto perlahan menatap ke jaket yang ada dikaki Zuro. Zeto menautkan sebelah alisnya heran.
"Z-zeto t-tadi sempat melihat zuro menghancurkan tanaman kecil tapi z-zeto tidak terlalu jelas melihat tanaman apa itu "ucap Zeto yang tetap mengecilkan volume suaranya. Zuro menatap zeto tajam dan menusuk. Zeto mencoba mengatur kegugupannya itu.
"Z-zeto h-hanya bilang tetapi kenapa z-zuro merusak tanaman itu? "ucap zeto yang menatap Zuro lekat. Zuro hanya diam yang memejamkan matanya. Perlahan wajah Zuro membiru akan tetapi tak lama wajahnya kembali segar. Zeto tampak kaget melihat hal itu. Ia tak ambil banyak waktu segeralah ia menarik pelan jaket zuro. Zuro membuka matanya kesal.
"Z-zuro.. bukankah itu tanaman brokles? tanaman langka yang memakan banyak energi? "Kaget Zeto yang melihat Tangan Zuro memegang tanaman yang telah membusuk itu. Terlihat tangannya memucat pasi. Zeto segera membuang asal tanaman itu dan mencoba membacakan mantra menyembuh. Tetapi mantra itu tak berkerja sepenuhnya.
"Jangan banyak bergerak kau butuh waktu untuk pulih. "Ucap Zeto yang menutupi kembali tangan zuro. Zuro hanya menatap Zeto pelan dan memejamkan matanya kembali.
Flashback off
"Tanaman itu? Ya ampun kenapa tidak bilang dari tadi. "Ucap Andre yang memasang wajahnya datar. Segera ia menghampiri Zuro. Andre mengangkat tangannya pelan dan memejamkan mantra. Ia membacakan sebuah mantra dan sekejab ada sebuah botol kecil berisikan air berwarna kuning muda. Ramuan itu bersinar sinar.
Tak ambil lama Andre segera menuangkan ramuan itu ke dalam mulut Zuro perlahan.
Butuh beberapa waktu yang dibutuhkan untuk membuat wajah Zuro kembali tak pucat lagi. Andre segera menghela napas lega. Ia menatap Zeto pelan.
"Aku masih tidak tau apa yang direncanakan Zuro ini. "Ucap Andre pelan.
"Ia begitu susah ditebak. "Ucap Andre sambil memasang wajah heran.
"Z-zeto tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya a-akan t-tetapi zuro selalu mengatakan hal yang benar. "Ucap Zeto pelan. Andre hanya menatap Zeto dan memalingkan wajahnya kembali ke rintihan hujan.
"Jika dark akan muncul maka kita harus bersiap. "Ucap Andre dengan tatapan menusuk. Zeto menatap Andre kemudian tersenyum senang.