FLASHBACK
Sudah beberapa hari semenjak Lili melarikan diri dari rumah, Alan masih berdiam diri di kantor, ia menghabiskan sebagian besar waktunya di sana, entah kenapa ia benar-benar enggan menginjakkan kaki di rumah. Rumah itu seperti rumah hantu yang sepi, hanya ada asisten rumah tangga yang sudah pulang di jam sore. Setiap sudut ruangan dipenuhi oleh bayangan gadis itu, gadis yang dengan paksa direnggut kemurniannya, Alan dapat memiliki gadis yang telah menjadi wanita itu dengan cara paksa.
"Arrghhh" Alan menggeram kesal, padahal ia sudah bertekad membuat Lili merangkak kembali padanya, tetapi sekarang malah Alan yang sudah tidak sabar menanti Lili kembali padanya. Sampai kapan ia merasakan perasaan yang menyiksa seperti ini? Apakah ini adalah hukuman karena berani menjatuhkan hatinya pada seorang gadis belia? Pikirnya.
Alan mengambil ponselnya, ia menghubungi Genta untuk mendapatkan informasi tentang gadisnya.