Ckckckkckkck
Sssssrrrrrrrtttt
Siiiiiieeeerrrttttt
sekelibat bunyi bising menganggu tidur ku di sore itu seakan bunyi itu berada di benak ku, bunyi dercikan binatang sejenis kelawar yang bertebangan, deru angin bersiur, air mengalir deras seperti sungai nan besar berada ditempat ku berbaring dan tapak kaki langkah ribuan orang menghentak di permuka'an tanah, terdengar samar dan jauh namun perlahan mulai bergemuruh dan terasa mendekat
Tup tup tup tup
hentakan kaki terdengar seperti dari seribu prajurit itu semakin jelas Sontak saja mata ku terbuka dalam keada'an telungkup aku melirik seisi kamar ku, aku bisa pastikan aku sedang di atas ranjang di dalam kamar ku. Aku mengambil nafas dan coba bangkit
"Aneh sekali kebisingan itu terdengar nyata" desis ku menoleh keluar dan berjalan ke balkon mata ku menangkap tudung besar itu. Taman yang sudah mulai bersih dan rapi karna di urus pak kosim kemaren hingga membuat tudung besar yang unik itu semakin jelas berdiri kokoh di sudut taman,
"Ayo pa, kita harus lihat bangunan apa itu?" terdengar samar adit berbincang dengan papa sembari menyeret lengan nya aku pun bergegas turun
Ditangga aku berpapasan sama mama
"Lala kamu mau kemana?" tanya mama
"Ayo ma ikut, itu adit dan papa mau buka tudung besar di taman itu?" jelas ku mama pun ikut penasaran dan membuntuti ku di belakang
"Jika seseorang bisa membuat bangunan anak tangga di dalam nya pasti tudung ini bisa di buka kan pa?" tanya adit penasaran mengintip ke puncak tudung yang berlantai kan kaca
"Ini cuma kreasi pemilik rumah untuk memperindah taman ini!" ujar papa adit melirik nya sedang kan aku masih ingin mencari tau apa yang berada di sekitar nya.
"Tapi pa, seperti nya di dalam ada sesuatu?" gertak adit berdiri di puncak tudung itu
"Sudah lah adit, kamu turun gih ntar jatoh" timpal mama reflek adit loncat ke tanah dan kembali memandangi tudung yang terlungkup itu rasa penasaran anak itu membuat dia mengambil nafas dan reflek memukul tudung besi
TOoooOng
"Benda apa sih ini" kesal nya memukul besi itu keras. Papa dan mama terkekeh sembari geleng-geleng.
"Sudah lah, itu hanya bangunan yang terbengkalai dari pemilik rumah karna takut membahayakan maka nya di tutupi tudung ini" jelas papa
"Jadi papa tau??" tanya adit menoleh ke papa.
"Ya cuman itu aja sih yang papa tau" papa nyengir
Adit mengambil nafas dan beranjak ke rumah
"Aku tau pasti ada sesuatu" bisik nya berlalu, aku papa dan mama hanya bisa memandangi langkah adit menjauh
"Kasian kali dia, dia berpikir kurcaci malam itu masuk kesini" ujar ku papa menoleh sembari terkekeh melirik tudung besi itu.
"Ayok kita masuk, mama sudah siap kan makan malam" ucap mama yang juga beranjak. papa melirik ku reflek menaikki alis nya.. aku hanya bisa mengangkat bahu dan ikut beranjak ke rumah.
bersambung