Chereads / Please, Love Me.. / Chapter 120 - Gosip

Chapter 120 - Gosip

Siang ini dihebohkan dengan foto Alyssa dan Kay dicafenya yang sedang berpegang tangan. Mendadak acara infotainment yang ada di tv memberitakan hal itu membuat Ara yang membacanya di sebuah majalah online langsung terkejut.

"Ini Kay?" Ara tak percaya sama sambil terus memperbesar gambar itu.

"Ra..Ra gawat." Seseorang masuk dan itu Chandra saking paniknya dia memanggil nama bosnya ketimbang sebutan ibu.

"Kenapa?"

"Ada banyak wartawan diluar."

"Kenapa?"

"Nanyain soal Kay."

"Apa hubungannya sama perusahaan kita?"

"Mereka tahu kalo Kay anaknya pak Kenan dan kayanya sih nyari lu buat ngasih komentar."

"Komentar?apaan sih, ga nyambung banget.."

"Kan lu kakaknya."

"Nih Can, gw aja baru tahu Ade gw deket sama nih artis tadi. Tahu gitu gw bisa minta bantuan dia buat tanda tangan kontrak." Ara berbicara tidak formal pada sekretarisnya dan tidak lama seseorang datang lagi.

"Bu..SC jadi trending di Twitter dan beberapa portal berita. Banyak telepon yang masuk. kita harus harus gimana?"

"Duh sumpah ya gw ga ngerti apa hubungannya SC sama mereka." Ara dibuat pusing dengan ulah Kay.

"Alyssa kan udah tanda tangan kontrak eksklusif bareng SC jadi semua memberitakan itu gara-gara hubungan mereka."

"APA!!!kok ga ada yang ngasih tahu gw sih?gw bilang kan gw pingin ngobrol langsung sama artisnya."

"Udah stop marahnya, sekarang situasinya genting banget butuh penjelasan."

"Udah biarin aja. Jangan kasih pernyataan apapun sampai ada instruksi lanjutin dari gw. Semuanya tenang." Ara mengambil keputusan membuat kedua anak buahnya itu segera menjalankan perintahnya sementara Ara mulai mencoba menghubungi Kay. Beberapa detik berlalu belum juga ada sahutan dibalik teleponnya membuat Ara geram.

"Nih..anak kemana sih?" Ara mencoba lagi menelpon Kay namun lagi-lagi belum juga diangkat oleh adiknya itu. Lelah tak diangkat, Ara menelpon Dariel.

- Halo.

- Udah liat berita?.

- Kenapa?.

- Kay katanya pacaran sama artis?.

- Artis?.

- Iya, sekarang jadi heboh nih dikantor.

- Kay nya kemana?.

- Justru itu, dia ga bisa dihubungin. Aku telepon ga diangkat-angkat.

- Jay?.

- Aku ga tahu anak itu dimana?.

- Ya udah aku coba telepon Jay deh.

Dariel mengakhiri panggilannya dan segera menghubungi adik iparnya yang lain. Tangannya yang satu dia gunakan untuk mencari berita yang membuat heboh itu. Dariel sedikit tersenyum. Adik Ara yang satu itu memang playboy tingkat dewa, kali ini malah artis menjadi korbannya. Telepon Jay pun dia tak dia angkat semua mendadak tak bisa dihubungi.

"Joe keruangan saya." Panggil Dariel lewat telepon kantornya dan tak lama Joe sudah mengetuk pintunya.

"Iya pak.."

"Hari ini saya ada urusan mendadak, tolong wakilin saya dimeeting nanti jam 2, ajak Nayla suruh catat yang pentingnya."

"Oke pak.." Joe sambil memperhatikan gerak-gerik Dariel yang siap pergi.

"Ada dokumen yang perlu saya tanda tangan dulu ga?."

"Hm...ga ada pak?."

"Yakin?."

"Yakin pak."

"Nayla kemana?."

"Dia ada training pengelana produk pak."

"Kamu ada kesulitan adaptasi sama dia?."

"Ga ada pak.."

"Kalian berdua orang kepercayaan saya jangan sampai ga akur, kalaupun ada masalah coba bilang sama saya."

"Iya pak.."

"Ya udah kamu boleh pergi."

"Makasih pak." Jonathan kemudian keluar dari ruangan Dariel begitupun Dariel yang tak lama pergi dari ruangannya. Dia akan menemui Ara di kantornya.

****

- Akhirnya...kemana aja sih?susah banget. Baru kepajang foto satu juga udah sibuk kaya selebriti.

Ara langsung mengomel saat teleponnya diangkat oleh Kay.

- Maaf Kak, aku dikepung wartawan.

- Emang kantor engga?kamu bener pacaran sama dia?kok ga bilang-bilang?

- Engga kak, salah paham.

- Ah cewek kamu kan banyak. Terus ini gimana?

- Udah biarin kak. Aku mau omongin sama Alyssa dulu nanti aku kasih kabar kakak.

- Ya udah buruan, rusuh nih.

- Iya kak maaf.

- Tapi seenggaknya ada bagusnya, produk SC jadi banyak dicari sekarang.

Ara sedikit senang dengan dampak yang baik atas pemberitaan kedekatan Kay dan Alyssa.

- Dasar, otaknya udah sama kaya Daddy. Semuanya dijadiin bisnis.

- Ini namanya melihat peluang, dasar anak kecil tahu apa soal bisnis.

- Udah ah males malah diomelin.

- Kakak ga mau tahu ya, kamu cepetan pulang dan selesain ini.

- Iya kak iya..

Kay menutup telponnya.

"Gimana?." Tanya Dariel yang sudah berada disana.

"Katanya dia mau ngobrol dulu sama Alyssa.."

"Beneran adik kamu itu pacaran?."

"Engga katanya. Ah...lagian dia pacarnya aja bisa siapa aja, dimana aja. Dasar aneh, mau jadi playboy pacarin artis ya ketahuan lah sama pacarnya yang lain. Sekarang si bandel itu pasti bingung ngejelasin ke pacar-pacarnya.."

"Bukannya dia ga punya pacar?, katanya ga bisa move on dari mantannya yang dulu."

"Dia ga bisa move on tapi nyari pelampiasan, namanya juga masih remaja lagi main-main doang." Ara tak ambil pusing dengan tingkah Kay.

"Ya udah sekarang coba hubungin Jay daritadi aku telepon ga diangkat. Kasian dia kalau tiba-tiba diserbu gara-gara wajahnya mirip, nanti dia syok." Perkataan Dariel membuat Ara tertawa sedikit.

"Malah ketawa lagi."

"Untung ga punya kembaran, kalau aku jadi kembaran Kay udah kena apes mulu.."

"Hish kamu ya ngeledekkin Kay mulu, kasian dia."

"Terus ngapain kamu kesini?."

"Takut kamu kenapa-kenapa.."

"Uh...so sweet..."

"Ih..apaan sih, udah-udah telepon Jay." Dariel tersenyum dengan ledekan Ara sementara itu Jay yang baru pulang terheran-heran dengan kerumunan yang ada dirumahnya. Mobilnya menjadi susah masuk sehingga Jay terus membunyikan klaksonnya agar para wartawan itu menyingkir. Butuh waktu setengah jam bagi jay untuk masuk kedalam rumahnya sendiri.

"Ada apa sih pak?" Jay keluar dari mobil.

"Ada berita soal den Kay sama nona Alyssa."

"Berita?" Jay bertanya-tanya sambil berjalan menuju rumahnya. Sebelumnya dia kira wartawan itu hanya mencari Alyssa tapi setelah dilihat-lihat malah menyebar kearea rumahnya. Jay menyalakan tv-nya lalu mencari-cari berita yang dikatakan satpamnya tadi. Tidak lama ada acara entertainment yang sedang menayangkan foto kebersamaan Kay dan Alyssa termasuk foto yang dia lihat beberapa hari yang lalu. Mendadak Jay merasakan panas dalam hatinya, bukan hanya panas lebih tepatnya terbakar. Dia tak suka. Remote tv yang masih digenggamnya dia pegang cukup keras sekarang seolah melampiaskan kekesalannya.

"Arrghh...." Jay melempar remotenya kedepan layar tv. Jay kesal. Jay kesal karena ternyata hal yang dia pikirkan menjadi nyata. Kay dan Alyssa berpacaran. Dia tak menyangka akan secepat ini. Bukan hanya itu banyaknya potret moment kebersamaan mereka menandakan bahwa mereka sering bersama.

****To Be Continue