Diruang perjamuan pangkalan 1 pasukan light, terlihat beberapa orang tengah menikmati suguhan yang tersedia.
Mereka tidak lain adalah, Chen Fan, Lin Mei, Xu You, sang sopir serta beberapa anggota pasukan light yeng mempunyai jabatan tinggi.
Entah karena asyik menikmati suguhan atau takut memulai pembicaraan, suasana diruangan tersebut menjadi hening.
Tidak tahan dengan keheningan tersebut, Chen Fan akhirnya angkat bicara
"Ehem,, pertama-tama sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman sekalian karena dengan senang hati menerima undanganku.
Untuk itu, saya sebagai tuan rumah sangat menyambut kalian dan berharap kalian dapat bersikap santai layaknya dirumah sendiri.
Terutama sang tamu pada hari ini yaitu, Lin Mei dan kawan-kawan."
Katanya sembari memberi isyarat agar mereka dapat bersantai dan masuk ketopik pembicaraan.
Menanggapi pernhataan itu, Lin Mei dan yang lain saling memandang dan tersenyum malu diantara mereka lalu menjawab
"Ehem,, kami juga seklai lagi mengucapkan terima kasih kepada inspektur Chen atas undangan baik hatinya.
Selanjutnya jika inspektur Chen ingin menyampaikan sesuatu, dengan senang hati kami sebagai tamu akan menjadi pendengar yang baik."
Kata Lin Mei sopan sembari memahami isyarat dari Chen Fan.
Tanpa berbelit-belit, Chen Fan pun membalas
"Baiklah, terima kasih atas pengertiannya !
Pertama, seperti yang kita ketahui sebelumnya mungkin telah terjadi kesalapahaman diantara kita.
Karena itu adalah ketidak sengajaan, maka saya sebagai pihak yang disalah pahami tidak akan memasukan hal itu kedalam hati dan berharap begitu pula untuk kalian.
Kedua, agar tidak menjadi kesalapahaman lain, dengan ini saya menyatakan bahwa undangan ini bertujuan agar kita dapat lebih mengakrabkan diri dan bukan untuk menindaki kalian.
Dan yang terakhir, karena usia kita sebaya sekaligus teman sekelas, saya sangat berharap sikap kalian terhadapku kembali seperti sebelumnya.
Karena, bagiku kalian telah kuanggap sebagai teman sekaligus rekan."
Katanya menyampaikan satu persatu hal yang menggamjal dipikirannya.
Sekali lagi, Lin Mei dkk saling memandang satu sama lain sambil tersenyum malu diantara mereka.
Namun pendangan bermartabatnya kepada Chen Fan belum hilang saat ia mennjawab
"Ehem,, baiklah ins- kakak Chen jika anda mempersilahkan kami maka dengan senang hati kami menerima kebaikan anda.
Namun untuk kembali kesikap kami sebelumnya, kami memhon agar diberi waktu untuk membangunnya kembali.
Karena mental kami saat ini masih belum dalam keadaan stabil dan masih dalam tahap tersebut."
Jawab Lin Mei lagi.
Menanggapi pernyataan itu, Chen Fan tidak tahu mau tertawa atau menangis dan hanya menjawab
"Hehe,, baiklah begitu juga boleh !
Dan satu hal lagi, mengenai identitasku ini seperti yang kalian ketahui sebenarnya saya sama sekali tidak berniat untuk menyembunyikannya.
Hanya saja, seperti kalian sebelumnya semua mahiswa di universitas menggap pengakuanku hanyalah bualan.
Sejujurnya, saya sama sekali tidak mempermasalahkan itu dan sedikit bersyukur atas itu.
Untuk itu, dengan rendah hati saya meminta kepada kalian agar tetap memendam mengenai identitasku dihati kalian sendiri dan tidak perlu mengumbarnya khususnya keteman seuniversitas maupun jurusan."
Katanya santai dan ramah.
Mendengar itu, seketika mereka seperti mendapat sebuah perasaan termaafkan dan membuat mereka perlahan menjadi santai dan tenang layaknya seorang yang baru saja bebas dari belenggu.
Tanpa menyembunyikan perasaan legahnya, Lin Mei pun segera menjawab
"Hehe,, Tenang saja kakak Chen, kami akan melakukan sesuai kenginginanmu."
Jawabnya spontan dan antusias hingga kehilangan kesopanannya yang sebelumnya.
Mekihat tingkahnya, akhirnya keganjalan dibenak Chen Fan juga hilang yang sebenarnya khawatir nantinya mereka akan mengumbar identitas aslinya saat di universitas.
Dengan begitu saat tidak ada lagi yang merasakan kejanggalan yang tertinggal, mereka akhirnya mulai mengobrol santai layaknya teman lama.
Para petinggi pasukan light yang bersama mereka, ikut pula kedalam obrolan sembari memperkenalkan diri serta menandai teman-teman Chen Fan ini agar nanti jika ada masalah, mereka dapat membantu mewakili Chen Fan.
Tentu saja bantuan tersebut hanya berlaku jika mereka berada pada posisi yang benar dalam masalah tersebut, sebagai mana peraturan pasukan light yang selalu membela keadilan dan kebenaran yang bahkan berlaku untuk sesama pasukan light.
Karena keasyikan mengobrol, waktu berlalupun tidak terasa hingga menjelang malam yang merupakan batas waktu bagi Lin Mei dan Xu You berada diluar.
Akhirnya dengan berat hati dipihak Lin Mei dan Xu You, mereka terpaksa menghentikan obrolan dan berpamitan untuk pulang.
Adapu keberatan hati mereka berasal entah asyiknya topik pembicaraan atau terpana kepada Chen Fan yang saat ini berpenampilan seperti biasanya yakni, rupawan yang sangat berkarisma dengan aura yang tak terlukiskan yang membuat orang-orang disekitarnya nyaman dan selalu ingin berada didekatnya.
Namun setelah mendengar pesan terakhir Chen Fan, kgundahan mereka akhirnya sedikit berkurang dengan pesan yang berisi "Agar mereka menyampaikan salamnya kepada Lin Xing, bahwa ia akan berkunjung kekediaman Lin untuk meminta saran dan ajaran mengenai kedokteran China" yang artinya mereka akan dapat bertemu lagi pada waktu itu.
Walaupun akan sering bertemu disekolah, mereka merasa terbatasi karena mereka merupakan wanita-wanita dengan harga diri yang tinggi dan sangat menjaga image mereka serta menghindari kecurigaan orang lain pada perubahan sikap mereka yang dapat mengekspos identitas Chen Fan.
Dan begitulah mereka berpisah dihari itu, yang bisa dikatakan bnyaknya peningkatan keakraban diantara mereka yang membuat setiap pihak menunjukan kepuasan masing-masing terutama bagi Lin Mei dkk.
Keesokan harinya saat bertemu kembali, seperti yang dipintah Chen Fan kemarin, sikap mereka kembali seperti sebelumnya yang masih dapat terlihat jarak diantara mereka.
Namun bagi mereka yang sangat memperhatikannya, dapat melihat sedikit keintiman mereka saat membahas pertemuan yang akan dilakukan Chen Fan dan Lin Xing.
Terutama terhadap saran Lin Mei agar Chen Fan menyebut Lin Xing dengan sebutan "kakek Lin" bukan "tuan Lin" seperti sebelumnya.
Dan sekali lagi membuat para haters Chen Fan semakin geram, namun sedikitpun tidak dihiraukan bahkan oleh Lin Mei dan Xu You kerena telah mengetahui identitas serta kemampuan Chen Fan.
Adapun agenda hari ini, setelah selesai menetapkan kelembagaan kelas dan peraturannya, tibalah saatnya untuk pertemuan antara setiap perwakilan kelas untuk membhas pembaruan peraturan jurusan dalam lembaga mahasiswa jurusan kedokteran China (LMJKC).
Yang tentunya dihadiri perwakilan kelas setiap angkatan pada jurusan kedokteran China serta beberapa petinggi jurusan.
Jelaslah dengan prestasi serta ketenaran Chen Fan dkk, saat memasuki ruang pertemuan mereka cukup mengundang perhatian khususnya pengagum Lin Mei dan Xu You dan tidak memperhatikan Chen Fan.
Menempati tempat yang telah disediakan, Chen Fan dkk segera memfokuskan perhatian pada arsip peraturan sebelumnya yang terletak dimeja mereka lalu mulai mendiskusikan hal tersebut diantara mereka dan mengabaikan perhatian orang lain.
Hal ini membuat para pengagum tersebut merasa kecewa dan tidak puas bahkan ada yang merasa kehilangan muka karena tidak dibargai.
Salah satunya adalah Guo Chong yang merupakan senior laki-laki tingkat 2 yang bergegas menuju ke meja Chen Fan dkk.
Dari marganya, dapat ditebak bahwa ia adalah salah satu tuan muda yang berasal dari salah satu klan terbesar di China.
Setibanya dimeja Chen Fan dkk, tanpa basa-basi ia segera menyapa
"Pagi dik Lin, dik Xu !
Bisakah saya bergabung untuk mengobrol bersama ?"
Katanya sok akrab dan mengabaikan Chen Fan sepenuhnya.
Namun sapaan tersebut tidak mendapat respon sama sekali hingga selang waktu 10 menit.
Demi menjaga sikap, Guo Chong terpaksa berdiri menunggu respon dari sapaannya dan saat ini mulai merasa lelah serta malu karena berdiri seperti orang bodoh dan diperhtikan oleh banyak orang.
Karena mulai tidak sabar, ia mengubah target dan mulai memperhatikan Chen Fan yang sejak tadi terlihat sangat akrab saat berdiskusi bersama Lin Mei dan Xu You.
Masih menjaga sikap, iapun menepuk pundak Chen Fan dan berkata
"Ehem,, bro !
Bolehkah saya bergabung kedalam obrolan kalian ?"
Katanya juga sok akrab dan ramah.
Mendapat tepukan dipundak, mau tidak mau Chen Fan harus membalas sapaan tersebut namun ia membalas
"Siapa yah ?
Apakah kita saling kenal ?
Jika tidak, bisakah anda menyingkirkan tangan anda dari pundak saya ?"
Katanya santai namun cukup keras untuk didengar semua orang dalam ruangan itu.
Seperti yang diharapkan, ekspresi Guo Chong berubah karena malu dan marah namun tidak segera menyemburkannya dan berkata lagi
"Oh,, kalau begitu perkenalkan !
Namaku Guo Chong, mahasiswa tingkat 2."
Katanya masih mencoba mempertahankan sikap ramah.
Sekali lagi tidak seperti yang ia harapkan, ia mendapat balasan
"Hehe,, maaf senior aku tidak bermaksud menyindir.
Hanya saja, saya kurang yakin apakah anda kelewatan narsis atau terbelakang.
Emangnya ada yang menyuruh anda untuk memperkenalkan diri ?"
Kata Chen Fan dengan sedikit terkikik.
Kali ini, Guo Chong tidak lagi dapat menahan kesabaran dan memperthankan sikapnya, saat ia membalas
"Kamu !"
Geramnya sambil menunjukkan salah satu telunjuknya kearah Chen Fan.
Chen Fan sendiri dengan santai membalas
"Maaf senior, saya sangat tidak suka ketika seseorang menunjukkan jarinya kearahku !"
Katanya sambil menggenggam telunjuk Guo Chong dan membengkokkannya kearah punggung telapak tangan hingga berbalik kearahnya sendiri.
Hal itu dengan santai dilakukan oleh Chen Fan dihadapan semua orang anehnya, Guo Chong sama sekali tidak dapat melakukan apapun dan tidak pula merasa sakit selama proses tersebut.
Namun setelah itu, dapat dilihat dari eksperesinya yang menunjukkan bahwa ia shock saat mencoba meluruskan telunjuknya kembali dan tidak bisa.
Iapun berkata lagi
"Ka-kamu a-apa yang kamu lakukan pada telunjukku ?"
Katanya dengan terbata-bata karena marah bercampur takut.
Chen Fan pun masih dengan santai menjawab
"Hehe,, bukankah tadi sudah kukatakan bahwa sangat tidak menyukai ketika ditunjukkan jari kearahku ?
Yah, yang kulakukan hanyalah membuat anda tidak dapat melakukan itu lagi padaku.
Jika tidak percaya, anda bisa mencoba dengan jari lain anda !"
Katanya santai.
Mendengar itu, secara naluri Guo Chong segera mengepal semua jari tangannya dan meneghindarkannya dari pandangan Chen Fan sambil berkata
"Ka-kamu !
Apakah kamu tidak takut dengan konsekuensi yang akan kamu dapatkan ?
Tidak tahukah kmau, bahwa aku anggota klan Guo yang...."
Katanya, namun segera dihentikan oleh Chen Fan saat mencoba menjelaskan latar belakang klannya.
Mengarahkan telapak tangannya kearah Guo Chong, Chen Fan pun segera memotong
"Sudahlah,, jika kau ingin membalas hal ini maka silahkan lakukan kapanpun dan dimanapun sesuka anda.
Namun sekarang, sebaiknya anda enyah dari sini karena kehadiran anda mulai membuatku terganggu.
Jika anda masih ingin mengoceh, maka saya tidak keberatan untuk membuat anda tidak dapat melakukan itu juga kepadaku."
Katanya sembari menyiratkan hal serupa dengan telunjuknya.
Sekali lagi, secara naluri Guo Chong segera menutup rapat mulutnya sambil memperhatikan ekspresi Chen Fan.
Melihat ekspresi Chen Fan yang mulai menunjukkan sedikit ketidak sabaran, iapun tidak lagi berani bertingkah dan segera berbalik meninggalkan meja Chen Fan dkk menuju kemejanya sendiri.
Namun dalam hati, ia bersumpah akan membalas hal ini berkali-kali lipat lebih parah hingga Chen Fan berlutut dan memohon ampunan padanya atau bahkan kehilangan nyawanya.
Tentu saja rencana tersebut tidak akan ia lakukan sendiri karena telah menyadari kekuatan Chen Fan yang sangat jauh darinya.
Sebagai gantinya,ia berencana menggunakan bantuan klannya baik berupa menyewa gaangsters atau meminta bantun kepada para ahli beladiri diklannya.
Kebetulan, sebagian besar bisnis klan Guo berada di kisaran dunia gelap yang akan mempermudahnya menemukan gangsters untuk disewa.
Namun karena waktu pertemuan akan segera dimulai, ia terpaksa bersabar dan menunda rencana tersebut.
Disisi lain, saat ini perhatian semua orang lebih banyak tertuju kepada Chen Fan baik penasaran ataupun kagum kepadanya.
Selang 10 menit setelah peristiwa itu, semua peserta rapat akhirnya telah hadir dan rapatpun dimulai.
Rapat tersebut berlasung hingga siang hari dimana sebagian besar mahasiswa tidak memiliki kegiatan lagi dikampus dan pulang kerumah.
Tentunya partisipasi Chen Fan sangat banyak pada rapat tersebut yakni berupa kontribusi ide serta saran yang sangat logis dan gemilang yang membuatnya semakin terkenal dan dikagumi peserta rapat lain baik seangkatan maupun senior dan bahkan para petinggi jurusan yang hadir pada rapat tersebut.
Meskipun ada haters yang mencoba menentang ide-ide dan sarannya, dengan mudah ia bungkam dengan teori dan spekulasi yang sangat brilian.
Dengan itu semua, menyebabkan ia mempunyai banyak teman baru yang sebagian besar perempuan seangkatan maupun senior yang tertarik dan berkenalan dengannya agar dapat membangun hubungan dengannya yakni hubungan pertemanan.
Menyaksikan itu, tidak ada yang tahu entah apa yang dipikirkan oleh Lin Mei dan Xu You yang hanya menatap mereka degan ekspresi sedikit tidak senang diwajah mereka.
Belum lagi, sebagian senior perempuan yang berkenalan dengan Chen Fan, tidak kalah cantik dengan mereka yang juga merupakan idola diangkatan mereka masing-masing.
Tentu saja, Chen Fan yang melihat ketulusan mereka dengan senang hati berkenalan dan saling bertukar beberapa kata.
Berkat itu, sekali lagi jumlah haters Chen Fan semakin banyak dan bertambah geram terhadapnya yang entah rencana jahat apa saja yang terpikirkan oleh mereka.