Kemarin malam, Eugene Mu hanya berencana untuk memperingatkan Cecile Luo dan kemudian pergi. Ia sama sekali tidak berencana untuk melakukan hubungan intim sehingga pintu kamar sama sekali tidak dikunci. Bahkan, di dalam mimpi pun ia tidak pernah menduga bahwa suatu hari ia akan dibuat masuk ke dalam kamar oleh seorang wanita hingga bersama-sama berada di atas tempat tidur. Suasana mendadak sunyi. Kejadian itu sangat memalukan.
"Ayah, apa yang sedang kalian lakukan?" tanya gadis kecil itu. Ia tidak menyadari kelakuan ayahnya dan masih membuka lebar matanya yang besar hingga sedikit berair. Matanya yang penuh dengan kepolosan menatap Ayah Mu dan Cecile Luo tanpa berkedip sedikitpun.
Eugene Mu akhirnya tersadar dan menjadi sedikit terkejut, kemudian berkata, "Candy, kamu pergi dulu! Ayah sekarang... Um... Sedikit sibuk. Kamu turun ke bawah untuk bermain dengan bibimu sebentar. Ayah akan segera turun menemanimu."
Candy merapatkan mulutnya yang kecil dan berkata dengan sedikit sedih, "Tidak bisa! Aku ingin ditemani Ayah! Ayah jahat. Kemarin sudah berjanji akan menemani Candy!"
Wajah menggemaskan dan lucu Candy segera menghilang dan tergantikan dengan ekspresi yang begitu menyedihkan. Eugene Mu selalu tidak bisa menolak putri kecilnya, tapi sekarang situasinya benar-benar berbeda. Eugene hanya bisa terus membujuk putri kecilnya, "Candy anak baik, kamu hanya perlu menunggu sebentar. Ayah…"
Eugene Mu belum menyelesaikan kata-katanya, tapi ia melihat mata Candy terbelalak dan mulutnya juga membulat. "Ayah…"
"Ada apa? Candy?" Eugene Mu bertanya dengan suara rendah.
Puteri kecil itu mengulurkan jari yang gemuk dan menunjuk ke arah posisi Eugene Mu. Suaranya jernih dan ia berteriak dengan keras, "Ayah sangat jorok! Buang air besar di celana! Sangat kotor!"
"Apa?!" Eugene Mu melirik ke arah yang ditunjuk jari Candy dan wajahnya seketika menjadi muram. Alat vital di balik celana dalam berwarna hitam benar-benar dilihat oleh putrinya! Sangat ceroboh…
Eugene Mu cepat-cepat menutupi mata Candy dengan satu tangan dan menarik selimut dengan tangan lain untuk mencoba menutupi bagian bawah tubuhnya. Namun, gadis kecil itu menolak untuk bekerja sama. Dua tangan kecilnya melepaskan jari-jari Eugene Mu dan ingin melepaskan tangan ayahnya dari matanya.
Candy masih juga berteriak, "Ayah! Ayah buang air besar di dalam celana! Candy melihatnya! Ayah juga ingin menyembunyikannya di dalam selimut? Sungguh memalukan! Aku akan memberitahu Nenek!"
Eugene Mu rasanya hampir memuntahkan darah. Melihat gadis kecil itu berbalik badan dan berlari keluar untuk memberitahu neneknya, ia langsung berusaha menarik kembali Candy sambil memanggil, "Candy, tunggu! Kembalilah!" Jika Eugene Mu membiarkan hal kecil ini dipublikasikan, ia benar-benar akan menjadi lelucon bagi seluruh keluarga.
"Pft!" Cecile Luo tidak tahan lagi hingga akhirnya tertawa menyembur, "Hahahahaha! Ini benar-benar hal terlucu yang aku lihat tahun ini! Fesesmu sangat panjang. Apakah sudah sembelit selama beberapa hari?"
Eugene Mu baru ingat bahwa seorang wanita berbaring di sampingnya dan itu ternyata adalah wanita yang paling ia benci. Baru saja dirinya merasa sangat malu, sekarang kejadian ini disaksikan oleh wanita itu. Eugene Mu mendengus, "Jangan tertawa!"
Cecile Luo buru-buru menutupi mulutnya, tapi bahunya masih terguncang karena tawa. "Celine Luo, sudah aku bilang jangan tertawa!" Eugene Mu menggertakkan giginya.
Cecile Luo kehabisan napas dan hanya bisa berkata, "Aku... Aku... Aku tidak bisa menahannya…"
Putri Eugene Mu sangat cantik dan imut, jauh berbeda dengan ayahnya bagaikan langit dan bumi. Sulit membayangkan bahwa pria yang dingin bagaikan gunung es seperti Eugene Mu bisa melahirkan anak perempuan yang imut.
Eugene Mu sangat marah sehingga ia ingin memberikan pelajaran untuk Cecile Luo yang tidak tahu harus berbuat apa.
Suara yang lembut tiba-tiba terdengar di samping mereka berdua, "Ayah, siapa kakak perempuan cantik ini?" Entah sejak kapan putri kecil itu berlari kembali ke tempat tidur. Candy juga memiringkan kepalanya dan melihat Cecile Luo yang tertawa.