Chereads / Sandiwara Kehidupan Kedua / Chapter 3 - Putri Keluarga Li yang Tidak Diinginkan

Chapter 3 - Putri Keluarga Li yang Tidak Diinginkan

Pria itu berdiri membelakangi Tang Li dan tingginya lebih dari 180 cm. Wajahnya tidak bisa terlihat dengan jelas. Namun, Tang Li menyadari bahwa pria itu bukan anggota keluarga Li. Di kehidupan sebelumnya, ia belum pernah melihat orang seperti itu di keluarga Li.

Tang Li sontak membeku di tempat dan kembali mengalami dilema. Ia tidak mengharapkan ada orang lain ada di balkon ini, tapi kebetulan orang itu berdiri di balkon. Tang Li berpikir, Seharusnya saat ini tidak ada siapapun yang berada di vila keluarga Li.

Hari sudah gelap dan ini adalah ulang tahun Nyonya Li yang ke-65. Tadi setelah Bibi Wu memberikan pakaian pada Tang Li, ia pergi ke belakang taman untuk bantu-bantu. Saat ini sudah awal Oktober. Sekitar pukul enam, malam mulai datang. Lampu redup menyinari tubuh Tang Li yang kurus. Melalui balkon yang pintunya setengah terbuka, Tang Li melihat ke sekitar rumah.

———

Di saat yang sama, Li Wenyan sedang berada di ruang kerjanya.

"Memang banyak perbedaan di dalam kongres yang membahas tentang hukum reformasi medis," kata Li Wenyan yang suaranya terdengar dari dalam kamar.

Ketika ibu Tang Li dulu menyelipkan nama Li pada namanya, pikirannya teringat pada Li Wenyan. Ketika dua tahun lalu ia mengambil abu ibunya dan naik kereta dua hari dua malam ke Ibukota, harapan dan kecemasan yang ada di dalam hatinya dikalahkan dengan hal membingungkan yang tidak bisa dilukiskan saat ia pertama kali melihat Li Wenyan.

Sebelum meninggal, ibu Tang Li memberinya sebuah alamat. Namun, ibunya tidak memberitahunya bahwa ayahnya memiliki rumah di Ibukota serta seorang istri yang terpandang dan seorang putri yang begitu cantik. Tang Li ingat seperti apa wajah Li Wenyan saat itu dan bagaimana sang ayah tidak menginginkan kemunculan putrinya sendiri. Pada saat itu, Li Shengxia berusia 22 tahun dan Li Yuan'er berusia 16 tahun. Sedangkan, Tang Li baru berulang tahun yang ke-17 tahun.

Tang Li telah menghabiskan lebih dari 10 tahun bersama ibunya Tang Yin dalam kemiskinan di perbatasan negara S, Vietnam, dan Myanmar. Setelah mengamati, ia juga telah menyadari bahwa baik sikap Li Wenyan maupun si Nyonya Li itu terhadapnya selalu membuatnya sadar tentang dari mana ia berasal.

Di kehidupan terakhirnya, beberapa tahun setelah itu, Tang Li menikahi Han Jifeng. Ia menemani Han Jifeng makan malam, lalu menemui orang-orang berpangkat tinggi dan ibunya. Di saat itu, barulah Tang Li tahu bahwa ibu kandungnya bukanlah pihak ketiga.

Dua puluh tahun lalu, Li Wenyan menjalankan misi dengan melakukan penyamaran di daerah perbatasan. Demi masuk ke wilayah musuh, Li Wenyan memanfaatkan seorang wanita yang berbuat baik padanya sehingga bisa mendapatkan kesan baik dari seorang pria. Akhirnya, perasaan mereka berdua berkembang hingga mereka menikah.

Setelah misi berakhir, ayah Tang Yin menghilang dan Tang Yin juga menghilang. Tidak lama kemudian, Li Wenyan kembali ke Ibukota. Tidak ada yang menyangka bahwa saat itu Tang Yin telah hamil.

Sampai saat Tang Li kembali ke rumah keluarga Li di kehidupan sebelumnya, bahkan sampai ia ditembak oleh polisi khusus, Li Wenyan belum pernah memberitahunya mengenai jalan hidupnya.

———

"Jika hukum mengenai reformasi medis benar-benar diterapkan, maka pengeluaran tahunan juga akan meningkat," kata Li Wenyan. Dalam ruangannya, suaranya terdengar semakin jelas. Pria itu berjalan mendekati balkon.

Ketika Tang Li berpikir bahwa sepertinya ia akan tertangkap, pria di depannya ternyata malah berbalik. Lalu, pria itu menarik gorden tebal dan berjalan masuk. Tang Li merasa begitu takut. Dalam benaknya, ia mengira pria itu akan menoleh dan menatapnya seperti kucing kecil yang nakal dengan senyum tipis di wajah tampannya yang elegan.