Wajah tampan Mo Chiwei tiba-tiba muncul di depan mata Tang Xinyan. Kulit wajahnya terlihat lebih lembut daripada kulit wanita, bahkan pori-porinya tak terlihat sama sekali.
Tanpa disadari, jantung Tang Xinyan berdegup kencang.
Dari sudut pandang mana pun, wajah pria ini sangat sempurna tanpa cela sama sekali.
"Supir tampan, mengapa kau terlihat familiar? Pernahkah kita bertemu sebelumnya?" tanya Tang Xinyan.
Mo Chiwei mengabaikan pertanyaannya dan memasangkan sabuk pengaman untuknya.
Begitu dia selesai memasangkan sabuk pengaman, Tang Xinyan baru sadar bahwa pria itu mendekatinya hanya untuk memasangkan sabuk pengaman.
Setelah Mo Chiwei duduk dengan tegak di kursi pengemudi, Tang Xinyan sedikit malu.
Tadi, Tang Xinyan berpikir bahwa pria itu ingin mengambil keuntungan darinya.
Tang Xinyan bersandar di kursi dan diam saja.
Tak lama kemudian, Tang Xinyan tertidur.
Apartemen di area Shanhu dibeli oleh keluarga Fu sebagai hadiah pernikahan Tang Xinyan dan Fu Sichen. Setelah keduanya menikah, Fu Sichen jarang kembali apartemen ini. Tang Xinyan menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian.
Keluarga Fu termasuk keluarga kaya di Kota An. Tentu saja, mereka memilih apartemen mewah dan berkelas atas di area Shanhu.
Mobil Mo Chiwei melaju ke apartemen area Shanhu. Ia melirik Tang Xinyan yang sedang tidur. "Tang Xinyan," panggil Mo Chiwei dengan ekspresi dingin.
Tang Xinyan menjawab dengan bingung, "Um, bagaimana kau tahu namaku?"
Alih-alih menjawab pertanyaannya, Mo Chiwei berkata dengan nada dingin, "Keluar dari mobilku."
Kepala Tang Xinyan terasa sangat berat. "Aku mau lanjut tidur, jangan berisik..."
Suara Tang Xinyan sangat lembut dan manis. Jantung Mo Chiwei berdebar lebih cepat. Kemudian, ia melembutkan suaranya. "Apa alamat lengkap apartemenmu?"
"Gedung lima unit 806."
Mo Chiwei keluar dari mobil dan membuka pintu di sisi Tang Xinyan. Ia mengambil tasnya dan menggendong wanita yang sedang mabuk itu keluar dari mobil.
Tubuh Tang Xinyan sangat ringan, bahkan Mo Chiwei hampir tak bisa merasakan berat badannya.
Angin dingin bertiup di malam itu. Tang Xinyan membenamkan wajahnya ke dada Mo Chiwei yang hangat.
Mo Chiwei menggendongnya ke lift. Sesampainya di lantai delapan, ia mengambil kunci dari tas Tang Xinyan dan membuka pintu.
Ia menggendong Tang Xinyan ke kamar tidur. Ketika ia melihat foto pernikahan Fu Sichen dan Tang Xinyan tergantung di dinding, raut wajahnya sedikit berubah. Ia melemparkan Tang Xinyan ke atas tempat tidur. Begitu ia hendak pergi, tiba-tiba kedua tangan Tang Xinyan melingkari lehernya.
Kini wajah mereka berdua sangat dekat.
"Lepaskan!"
Tang Xinyan perlahan membuka matanya, dan pandangannya tampak berkabut. Ia melihat wajah tampan di depannya ini sambil kebingungan. Ia sedikit mengerutkan alisnya. "Oh, aku sudah ingat. Kau adalah gigolo yang tak menyukaiku di restoran tadi."
Ketika mendengar kata 'gigolo', raut wajah Mo Chiwei menjadi semakin buruk.