Chereads / Menunggumu Semasa Hidupku / Chapter 12 - Pria Berdarah Dingin Terlalu Menakutkan

Chapter 12 - Pria Berdarah Dingin Terlalu Menakutkan

Dua wanita yang berdiri di depan Tang Xinyan adalah bintang yang cukup terkenal di industri hiburan. Salah satunya pernah memainkan peran pendukung untuk Tang Xinyan, namanya Jiang Na'er. Jiang Naer memiliki hubungan yang baik dengan Tang Yurou dan tidak menyukai Tang Xinyan. Waktu syuting, ia selalu bergosip tentang Tang Xinyan di belakangnya.

"Tang Xinyan, beraninya kau menyiram anggur merah ke wajah Tuan Mo!" Sebenarnya, Jiang Na'er juga tidak tahu siapa Mo Chiwei sebenarnya, tapi tampaknya semua pria di kamar itu sangat menghormatinya. Mungkin Mo Chiwei sangat berkuasa dan tidak bisa diprovokasi.

Tang Xinyan sedikit mengangkat alisnya dan tersenyum. "Mungkinkah aku menyiram anggur tanpa alasan?" Tang Xinyan selalu menjaga sikapnya. Meskipun dia menghabiskan waktu di industri hiburan, dia selalu mengandalkan kemampuan aktingnya sendiri. Dia paling benci pria yang ingin mengambil keuntungan darinya.

Ditambah dengan apa yang terjadi semalam, dia masih merasa tidak nyaman. Mo Chiwei memeluknya dengan paksa dan berbicara dengan tidak sopan, tentu saja dia marah.

Saat melihat raut wajah suram Mo Chiwei, dia juga takut dan bingung, jadi dia cepat-cepat pergi dari sana.

Jiang Na'er baru saja mengecat kukunya. Ia menyeringai, "Setelah menyinggung Tuan Mo, hari-hari baikmu akan segera berakhir. Kalau kau mau berlutut dan memohon padaku, aku bisa memohon untukmu."

Alis Tang Xinyan sedikit berkerut.

'Apakah dia kenal baik dengan pria itu? Tapi kata-katanya benar juga. Pria seperti dia bisa-bisanya memeluknya, padahal mereka belum kenal. Mungkin, dia adalah seorang playboy dengan kehidupan pribadi yang kacau,' pikir Tang Xinyan. 

Tang Xinyan memandang Jiang Na'er yang arogan dan merapikan rambut di pipinya. Ia tersenyum sarkastik. "Kau menyuruh aku berlutut dan memohon padamu? Oh, lututku tidak semurah itu!" 

Tang Xinyan tidak ingin berurusan dengan Jiang Na'er, jadi dia segera pergi.

Jiang Na'er meraih lengan Tang Xinyan, dan mengangkat tangannya yang satunya lagi. Ia hendak menampar wajah Tang Xinyan kuat-kuat.

Tentu saja, Tang Xinyan menghindari tamparannya. Dia mundur dua langkah, dan telapak tangan Jiang Na'er membentur kusen pintu. Jiang Na'er menggertakkan giginya, dan raut wajahnya langsung menjadi buruk.

"Tang Xinyan, dasar jalang!" Jiang Na'er berbalik dan berkata pada wanita di sampingnya, "Ning Fu, bukankah kau bisa taekwondo? Bantu aku, berikan dia pelajaran."

"Baik, Kak Na'er." Ning Fu menggerakkan pergelangan tangannya, dan menyeringai, "Orang-orang yang membuat Kak Na'er kesal, semuanya akan mati!"

Tang Xinyan mengeluarkan ponselnya dari tasnya dan mengaturnya ke mode video. Ia menatap Ning Fu tanpa rasa takut, "Kalau kau berani menyentuhku, besok kau akan menjadi berita utama."

Ning Fu mengerutkan keningnya, dan ia sedikit ragu.

Jiang Na'er mendengus, "Ning Fu, pukul saja dia. Kalau terjadi sesuatu, aku akan melindungimu."

Ning Fu tidak ragu lagi. Ketika dia mengangkat tangannya dan hendak meninju wajah Tang Xinyan, tiba-tiba pintu kamar dibuka dari dalam.

Kemudian, Tang Xinyan berjongkok untuk menghindari tinju Ning Fu. Pergelangan tangan Ning Fu dicengkeram oleh telapak tangan besar.

Mo Chiwei mengenakan jaket jas dan berekspresi dingin. Begitu dia mengeluarkan tenaganya, suara tulang yang dipelintir terdengar di koridor yang sunyi itu.

Sebelum Ning Fu menjerit, dia didorong tanpa ampun dan jatuh ke lantai.

Mo Chiwei mengeluarkan sapu tangan dari saku kiri jasnya dan membersihkan telapak tangannya yang mencengkram pergelangan tangan Ning Fu tadi. Wajah tampannya yang tampak acuh tak acuh membuat Jiang Na'er takut. Mo Chiwei berkata dengan nada dingin, "Apakah kau masih mau tinggal di sini?"