***
Dia..... Mr.chameleon, dihadapanku.
Apa katanya tadi? Kids jaman now? Bolehkah, Sekarang Aku tertawa?
Aku tidak pernah menyangka dia bisa alay juga. Aku mendengus,"Terus?"
Kakiku melangkah menjauhinya, Dia mencekalku dan tiba-tiba saja aku memberikan reaksi spontan dengan membalikkan badan.
Aishh!! Cowok satu ini!!
"Apa sih? Aku lagi gak mood ngebacot, Udah ya, lain kali saja kita adu bacot!" Aku melepaskan cekalannya dan berjalan menjauh masa bodoh dengan dia.
Dasar chameleon ga jelas.
Dia mengikutiku terus dari belakang. Mungkin karena lelah melihatku tak kunjung berhenti, dia mencekalku lagi dan menatap jam tangannya.
"Udah telat 15 menit, Baju keluar, Sepatu berwarna, kamu itu mau sekolah atau Mau menjadi Siswi Preman Sekolah?" Dia mengeluarkan bukunya, "Pointmu berkurang 15, Tidak Ada toleransi untuk cewek badung sepertimu," Lalu, Merobek kertas dari bukunya yang sudah dia Tulisi, tak lupa pula menempelkannya dijidatku.
Apa-apaan dia, Siapa dia sebenarnya!?
Aku mengambil kertas di jidatku, rasanya mataku ingin copot ketika kulihat stempel komdis bertengger indah pada secarik kertas itu.
What?!?! Mampus dah!
Bagus! Sekarang reaksiku hanya mampu terdiam, Tak ada jalan keluar sepertinya riwatku akan tamat ditanganinya kali ini.
"Dan kamu tau, Di sekolah ini ada peraturan point berkurang, hukuman bertindak, Sebagai hukuman, kamu harus susun bola basket di ruang olahraga.''
See! sifatnya itu sok jutek.
"Kalau aku gak mau?"
Aku mencoba melawan, Bayangkan saja! Dia seenaknya ngasih hukuman, apa dia pikir dia guru?! sorry, gak akan kuturuti perintahnya... cuih.
"Bagus-bagus," Dia bertepuk tangan, tiba-tiba saja Firasatku menjadi buruk, "Kamu tinggal pilih nerima hukuman atau ke ruang BK." Dan benar saja, Dia mengancam kU?!Dengan gaya ngebossy diiringi senyum evil.
"Oke, Aku pilih bersihkan ruang olahraga," Ucapku mengalah, percuma melawan, bisa apa murid baru sepertiku?
Kini rupaku masam seolah habis menelan sesuatu yang kecut, kulirik sekilas, dia tersenyum puas, lalu berjalan meninggalkanku.
Dasar bossy! manusia chameleon, Percuma ganteng mas! kalo gak punya hati. kagak laku juga!
***
Aku berjalan dengan kepala menengok kekanan dan kekiri, mencari ruang olahraga, karena bingung, aku bertanya dengan cowok yang lewat di hadapanku, satu kata untuk dia "tampan" sebanding dengan mr.chameleon.
"Ehmm, ma..af, P-Permisi ruang olahraga dimana?" Tanyaku dilanda kegugupan, tanganku mulai bergetar, seakan takut dia melihatnya, aku sengaja mengepalkannya.
Dia tidak menjawab dan hanya menunjuk dengan tangan kanannya kemudian berjalan dengan teramat santai meninggalkanku.
Sebenarnya, Sekolah macam apa ini? Tak adakah satupun cowok yang beres?
Aku tidak habis pikir, isinya manusia yang berasal dari planet mana, sih?
Arghhh! tadi cowok ga jelas, eh, sekarang malah ketemu orang gagu, kutarik ucapanku tadi tentang tampan!
Kakiku melangkah ke tempat yang ditunjukkan dengan perasaan dongkol.
Kubuka pintu itu secara perlahan-lahan.
Dan...