Chereads / CGC / Chapter 5 - Bab 5

Chapter 5 - Bab 5

***

Aku sedikit heran dengan dania, dia mendeskripsikan trio CGC dengan sangat detail.

Sebenarnya apa pekerjaan orang ini? PELAJAR ATAU PENGUNTIT?!

Hebat, bahkan aku gak bisa nguntit orang sampe sedetail itu.

Dania mengibaskan tangannya di depanku, "Ra, denger gak sih aku ngomong?"

Dia mulai kesal karena kuacuhkan, aku terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri.

"Iya Dan, denger kok," ucapku, "oh ya satu lagi yang mesti kamu ingat, jangan sampe berurusan sama mereka,'' lanjutnya.

Aku menatapnya bingung, ''kenapa?''

Udah telat Dan kamu memperingatiku, sepertinya aku udah terlibat, Dan.

"Karena jika kamu berurusan sama mereka....'' Kalimatnya terpotong, dia menghembuskan napasnya.

"Mereka kenapa?" Oke! aku mulai gak sabar, perasaanku benar-benar gak enak.

"Menderita," Ucapnya sedih.

"Maksudnya menderita, Dan?"

Aku benar-benar bingung, jujur aku sangat bingung dan penasaran penderitaan macam apa yang bakal kualami jika berurusan dengan mereka dan ada apa dengan mereka?!

Cukup sudah! aku mulai gak sabar.

"Aku gak tau, Ra" Aku cuman dapat info dari Kak Kayla, Kakakku teman sekelas mereka." Dania mengangkat bahu.

Pantas saja dia tau, dia ternyata mendapat informasi dari kakaknya.

Kuedarkan Pandanganku,  pandanganku terkunci, si chameleon menatapku dari jauh dengan pandangan kesal.

Ada apa dengannya? jangan bilang dia masih marah dengan kejadian tadi.

Aku melihat kedua temannya ikut menatapku, mampus, aku terdiam.

tak lama kemudian kulihat kak abel datang dan duduk di dekat si chameleon seketika fokus mereka berganti ke kak abel, kulihat mereka berbincang-bincang dan tersenyum.

Mereka tersenyum dengan candaan kak abel.

Oh iya aku belum menceritakan tentang kak abel.

Abelia Margaretha krisna

nama belakangnya adalah nama ayahku.

biasa dipanggil Abel

cantik

idola sejak SD

pintar dalam segala hal(memasak,main piano, juara olimpiade)

sempurna

bawel

menyenangkan

baik

tukang ngajak ribut adiknya

Dibanding aku kak abel emang lebih menarik dan cantik.aku hanya gadis yang baru masuk SMA dengan wajah yang biasa-biasa saja.

Sejak dulu setiap orang hanya ingin mengenal kak abel, itu makanya aku benci dan suka berdebat dengannya, aku gak mau jadi orang yang hanya di manfaatkan ketika seseorang ingin mengenal kak abel.

Di SMP pernah sekali aku menyukai kakak seniorku, dia baik, tampan dan beribawa tapi dia hanya memanfaatkan kepolosanku, dan juga rasa yang baru kualami yg namanya suka, dia menyukai kak abel, dia berpura-pura baik memasang topeng untuk mendekatiku yang ternyata belakangan ku ketahui dia menyukai kakakku.

Aku tau, tidak ada yang bisa menolak pesona kak abel, Aku untuk kali pertama membenci kak abel sampai sekarang, aku kecewa pada diriku bagaimana bisa aku membenci kak abel? hanya karena semua orang menjadikanku pengantar perkenalannya pada kak abel.

Aku juga tidak mengerti bagaimana aku bisa memiliki perasaan idiot seperti itu? entahlah.

Aku LAURA PRATIWI DEWI , gak akan mudah percaya dengan orang lain lagi dan sejak saat itu aku melarang kakakku mengajakku mengobrol disekolah. dan untungnya dia mengerti.

Lamunanku buyar, karena tepukan dania di bahuku, dan seketika aku tersentak kaget.

"Astaga, dari tadi kupanggilin dan kamu melamun?'' Kulihat dia mengerucutkan bibirnya, "Maaf," tuturku.

"Kamu kenapa sih?" Aku lihat mereka tadi mandang ke kita,'' Ujar dania penasaran.

"Tidak apa-apa, Aku cuman ingat 3 kesialanku tadi, kamu ingatkan?" Tuturku, mencoba mengingatkan Dania dan kulihat Dania mengangguk.

"Mereka 3 kesialanku." Aku melanjutkan ucapanku dengan raut wajah murung.

"Apa?!!!?!?!?" Asdfgkl...Dania syok.

Fokusku bukan ke dania sekarang tapi Kak Abel yang berjalan ke arahku.

Aku menarik tangan dania secepatnya untuk kabur.

Berjalan ke arah lain, kulihat dia menghentikan langkahnya dengan wajah sedih.

Maafkan aku kak, ini bukan salahmu, aku masih trauma kuharap kamu mengerti, kak. aku berucap dalam hati.

Aku mengeluarkan hpku setelah berhasil kabur, kuketikkan sms dilayar hpku buat kak abel.

to :kakak lampirku

+6281xxxxxx

Kak, tolong jangan menghampiriku lagi seperti tadi, aku gak suka, jangan biarkan aku jadi adik yang jahat, dan aku gak mau kejadian 2 tahun lalu terulang lagi.

Send.