Chereads / CGC / Chapter 3 - Bab 3

Chapter 3 - Bab 3

***

Aku berdiri mematung, Syok.

Bukan syok karena gedungnya luas, bukan!..... tapi pemandangan di depan sana, menodai mata suci gadis belia sepertiku.

Perlu kutekankan Aku masih 15 tahun, baru memasuki masa putih abu-abu dan di depan sana ada sepasang manusia berciuman, LIVE ACTION.

Karena tak menyadari kedatanganku, Ide gilaku muncul.

Aku mengambil bola basket yang berserakan di sekitarku dan kutimpuk punggung si cowok.

Biar saja mati sekalian.

"Ouch, brengsek! siapa keparat yang berani menimpuk gue!?"

Dia memegang punggungnya yang sakit, mereka belum menyadari keberadaanku, karena si cowok sibuk menggerutu, sedangkan si cewek terhalang oleh badan si cowok.

"Sayang, kenapa?" Si Cewek kaget, karena teriakan cowok itu,dia mengelus punggung si cowok, si cowok hanya diam dengan wajah merah padam yang menandakan dia sekarang sangat marah.

Iyuhhh menjijikkan!

Aku melangkah sangat jengah melihat tingkah mereka lama-lama.

Sok mesra banget.

"Aku! Kenapa? ini sekolah bukan kamar kalian, emang kalian gak malu kalo dilihatin oleh orang-orang yang ingin masuk kesini, kalian menodai mata suciku, aku masih anak-anak gak mau lihat kelakuan orang sok adegan dewasa, pernah diajarin etika gak? atau mau aku ajarin? karena sepertinya kalian tidak tau, kamu anak sekolahan atau ......."

"Eh, bocah sialan, berisik lu, mau gue ciuman dimanapun itu hak gue, emang lu siapa ngelarang gue?" Tanya si cowok dengan angkuh, Setelah mereka membalikkan badan tatkala mendengar ucapan lantangku yang bahkan belum sempat terselesaikan. Kini, Dia berjalan ke arahku.

Buset! Tambah satu lagi nih cowok dengan mulut pedasnya, Dasar Cabe.

Ini sekolah suka banget ngoleksi cowok Aneh!

Dia berhenti tepat di depanku,"So, lu mau apa?" Tuturnya dengan nada angkuh dan menatapku tajam.

''A.... Aku," Aku sangat membenci situasi di mana aku harus gugup karena cowok yang baru saja kutemui, Kunetralkan perkataanku yang terbata-bata, "Aku orang yang menentang kelakuan kalian!" Kutunjuk mereka tanpa rasa takut, lalu maju di hadapannya dengan mendongakkan wajahku," Mauku kalian tobat atau kuadukan ke guru BK kelakuan menjijikkan kalian!" Ucapku dengan penuh emosi, tanpa sadar Aku keceplosan mengatainya.

"Adukan saja sana, lu pikir gue takut?'' Dia terbahak, "Apa katamu tadi, menjijikkan? biar kutunjukkan seberapa menjijikkannya gue."

Dia maju, Tunggu?! Dia mau melakukan apa?

Kulihat dia ingin menciumku, Akan tetapi Alarm menghindar baru saja berbunyi diatas kepalaku lantas sebuah tendangan kecil di tulang keringnya berhasil menyentuhnya.

"Lu pikir, gue gadis murahan ha? dasar cowok Cabe." Ketika emosi, Ucapanku tak lagi sopan, bahkan aku mengikuti gaya bicaranya yang sok itu.

"Sialan!!" Dia berteriak kesakitan, dia ingin menamparku, tapi sebelum melayangkan tamparannya, Si Cewek Mencegatnya.

"Udahlah bee, ngapain sih ngurusin anak kecil kayak dia, mending kita pergi, ayo,'' Ujar gadis yang belum kuketahui namanya itu.

Aku melihat cowok itu menurut, lalu membalikkan badan dan meninggalkan ruangan bersama cewek tadi.

Fiuh.. Untunglah, Aku bisa lolos hari ini.

Berulang kali keheranan menderaku, akan Sekolah ini, Kenapa menampung murid jaman edan seperti mereka?

Sungguh kesialan di hari pertama, huft, untung ada cewek itu, dasar cowo, dibujuk dikit sama cewe cantik, Eh malah luluh, apa kabar orang dengan tampang biasa aja sepertiku? Aku berbicara sendiri setelah mereka meninggalkanku.

Cowok disini, muka pada oke, tapi kelakuan? pada berengsek. Sungguh disayangkan.

Aku membersihkan ruang olahraga basket. Setelah itu, aku menuju ke kelas.

***

Aku berjalan menuju ke kelasku, dan saat sampai di kelas, ternyata,keadaan kelas sudah ramai.

Tadi aku tidak mengikuti pelajaran pertama karena telat!! Dan berakhir di hukum di ruang olahraga.

Aku duduk di bangku ketiga, tak perlu ada perkenalan, Percuma! Mereka seakan menutup diri, tapi dari sekian manusia dikelas Ini ada satu orang yang menjadi temanku, kami sempat berkenalan waktu awal most.

Ya! pas awal aku memang ikut itupun cuman sejam karena aku sakit, selebihnya aku tidak mengikuti rangkaian kegiatan sampai akhir makanya aku tidak begitu tau siapa dan bagaimana sekolah ini.

"Ra, tadi kamu telat?" Tanya dania, teman sebangku'ku, dia yang kusebutkan tadi.

"Iya Dan, Btw tau gak? Aku nemu 3 kesialan." aku menampilkan wajah yang sok pilu.

"Kesialan? what?" Satu yang kutau dari Dania, dia anaknya sangat penasaran, sekali berkata, kita wajib waspada! Sebab dia akan menuntut sampai kita menuntaskan apa yang sudah kita mulai.

"Kesialan 1, ketemu cowo Chameleon, kesialan 2, ketemu cowo Gagu, dan kesialan 3, ketemu cowo Cabe mesum." Aku yakin kini mimik wajahku sudah sangat kesal.

"Ha? kamu ngomong apa sih, Ra? aku gak ngerti." dania makin mengerutkan dahinya, Dia pasti bingung dengan ucapanku.

"Udahlah, kamu gak perlu tau, lagian mereka manusia yang gak penting, Eh kamu tau komdis songong itu namanya siapa?"

Sebenarnya aku sudah tau namanya cuman aku ingin dania sedikit menceritakan tentang si chameleon tanpa rasa curiga, terlalu banyak teka-teki, kenapa dia bisa ada di sekolah ini dan mempunyai stempel komdis?

Aku hanya ingin dania menjawab rasa penasaranku karena dia sudah mengikuti most sampai akhir, bukankah dia lebih banyak tau dibandingku?

Dania dan aku memang cocok jadi sepasang teman, karena tingkat penasaran dan kepo kami setara.

"Oh, kak zayn, Kamu belum tau trio charming yang lagi booming di Sekolah dan temen seangkatan kita?" Ucap dania heboh.

"Perlu banget gitu aku tau mereka? aku nanya komdis, nah, apa hubungannya sama trio charming?" aku mengangkat alisku sebelah.

"Dasar ogeb, si komdis yang kamu maksud itu adalah salah satu trio charming'' Dania menggelengkan kepalanya.

"What?!?!?!?" C.... Charming.