Bergabung di antara para penjemput, Artha menunggu Gita keluar dari gedung Diklatnya. Dengan perasaan yang telah diliputi oleh ketegangan, Artha mencoba menghubungi Anya untuk mencari kabar tentangnya selama ia meninggalkannya ke Bogor.
Artha: Aku sudah sampai Bogor nih. Kamu lagi di mana? Jadi ke dokter?
Anya: Jadi.
Artha: Sama siapa?
Anya: Pergi sendirian.
Artha: Mana buktinya?
Anya: [ Mengirim gambar ]
Artha lalu membuka gambar kiriman dari Anya. Sebuah gambar USG bayinya yang tiba-tiba langsung menghangatkan hatinya yang sedang galau.
Anya: Dokternya bilang, dedeknya sehat.
Artha: Maaf ya aku nggak bisa nemenin...
Anya: Bukan masalah. Cepat pulang ya. Aku tunggu.
"Aa!" Suara yang amat dikenal Artha tiba-tiba terdengar memanggilnya. Itu adalah suara centil milik Gita. Belum sempat Artha mengantongi ponselnya, punggungnya sudah digelayuti Gita dari belakang dengan manja.