Setelah perayaan pernikahan keduanya yang sederhana namun penuh kehangatan, satu-persatu kerabat dan tetangga akhirnya berpamitan, tanpa terkecuali Bima.
"Hati-hati di jalan, Bim." Artha melepas Bima pergi sambil menggendong Amoka yang telah terlelap dan Anya berdiri di sampingnya.
Bima mengangguk sebelum menutup pintu mobilnya dan meluncur pergi.
"Bye, Bim..." Anya melambaikan tangannya hingga mobil Bima hilang dari pandangan.
Setelah menurunkan tangannya, Anya mendapati Artha sedang menatapnya dengan tatapan yang membuatnya tersipu.
"Lihat apa?" Anya menukas sambil mencubit lemak di pinggang Artha dengan cukup keras.
"Auw...auw...nggak ada." Artha berkelit meringis kesakitan.
"Aku tahu kamu lagi memikirkan sesuatu." Anya terus menuduh dan hendak mencubit pinggang Artha lagi.