Anya sedang menidurkan Amoka saat pintu kaca tiba-tiba terbuka dan ia melihat sosok itu berdiri bersandar di depan pintu sambil tersenyum menyeringai dengan segelas wine di tangannya. Tampak berantakan dengan kemeja kusut yang sengaja tidak ia kancingkan. Memperlihatkan perut kotak-kotaknya yang kerap menjadi incaran kaum hawa namun tidak bagi Anya.
"Aku yakin kamu pasti senang melihat pertunjukan tadi?" ujarnya sambil menyesap wine-nya.
"Sungguh bejat," jawaban Anya lirih namun terdengar sinis dan tajam di telinga Pasha. Sementara jemari tangannya terus membelai rambut Amoka agar terus terlelap di pangkuannya.
Pasha terkekeh senang mendengar pernyataan tajam Anya. Ia senang melihat reaksi mantan istrinya itu.
"Sejak kapan kalian berdua menjadi begitu akrab?" tanya Anya kemudian. Ia merasa terusik dengan apa yang telah ia lihat sebelumnya.
"Maksud kamu, Gita?" balas Pasha sambil terkekeh. "Apakah akhirnya kamu cemburu?"