Seminggu sebelum hari pernikahan. Sebelum ia pulang ke Bandung bersama Gita,
Artha datang ke rumah Amor untuk berpamitan, khususnya dengan Anya dan Amoka.
"Eh, calon pengantin! Gue kirain lo udah pulang ke Bandung?" Amor menegurnya saat melihat ia datang ke rumahnya.
"Nanti sore, Moy. Gue akan pulang bareng Gita," sahut Artha dengan kurang bersemangat.
Kepalanya lalu celingukan ke sana dan ke mari, mencari Anya.
"Anya mana?" tanya Artha tanpa basa-basi. "Gue mau pamitan," ujarnya lagi.
"Pamitan apa pamitan?" Amor menggodanya dengan nada nakal.
"Pengennya sih bukan untuk pamitan. Pengennya ajak dia nikah. Tapi apa daya gue ditolak melulu," sahut Artha sambil menghela nafas nelangsa. "Sebagai laki-laki, gue punya harga diri. Gue sudah ditolak belasan kali, gue harus tahu diri."
"Iya sih," gumam Amor. "Elo memang kasihan banget. Sorry ya Tha, kalo gue selalu gagal bantuin lo." Amor mengusap kepala sepupunya itu dengan prihatin.