Bandara Internasional Schiphol.
Setelah Gita menyusulnya ke Utrecht, sejak saat itu pula komunikasi Artha dan Anya terputus.
Hingga tiba hari kepulangan Artha dan Gita ke Indonesia pun tiba.
Mereka berdua belum lagi saling berkomunikasi.
"Aa mau ke mana?!" Dengan posesif Gita menahan Artha dengan mencengkeram ujung bajunya yang tiba-tiba hendak meninggalkannya bersama Bima. Saat mereka bertiga sedang menikmati sarapan bersama di sebuah cafe di bandara sebelum pesawat mereka ke Indonesia berangkat.
"Aa mau pipis, Git. Mau ikut juga?" tanya Artha dengan nada kesal mengingat Gita selalu menempelnya kemana pun ia pergi sejak insiden di Utrecht. "Aa nggak mungkin lari, Git. Nggak usah paranoid deh."
"Kali ajah," tuduhnya belum mau juga melepaskan tangannya.