Jauh-jauh meluncur ke Bandung dan baru sampai di pukul lima pagi, Artha dikejutkan dengan pesan yang diterimanya lagi dari Arya ketika ia langsung menuju rumah sakit.
[ A, udah sampai mana? Tolong jangan langsung ke RS. Aa langsung pulang ke rumah ajah! ]
Membaca pesan dari Arya itu, Artha garuk-garuk kepala. Menerima pesan dari Arya yang menurutnya sedikit janggal itu. Ia bahkan langsung menghubungi Arya dengan panggilan telepon. Tetapi Arya tidak kunjung mengangkatnya, meski ia meneleponnya berkali-kali. Kesal sekaligus khawatir, Artha beralih menghubungi adiknya yang satu lagi, Bima. Berharap Bima akan mengangkatnya. Tetapi lagi-lagi ia harus menelan kekecewaan. Bima juga sama saja. Papahnya juga sama sulitnya dihubungi. Membuat Artha mendadak didera rasa takut yang tiba-tiba melintas di benaknya.
Jangan-jangan, Mamah...