" Ma, siapa sih itu. Tetangga baru ya ?" , tanya Rara.
" Iya, baru pindah kemarin", sahut mamanya.
" Oh, yaudah. Rara naik keatas dulu." ucap Rara sambil melenggang pergi ke kamar.
Hari ini adalah hari kedua Rafa setelah pindah dari rumah lamanya. Kini Ia tengah sibuk membantu orang tuanya pindahan.
"Nanti sore, ayo kita ke rumah depan. Nyapa tetangga baru kita. Biar Rafa bisa punya temen disini." ajak mama Rafa.
" Rafa ga ikut ah. Mama sama papa aja. Rafa capek. Besok Rafa kan udah masuk sekolah " , jawab Rafa.
" Engga boleh, Rafa harus ikut pokoknya. Bentar doang kok." , bujuk mama Rafa.
" Yaudah, Hayu lah." , jawab Rafa
Rafa memang begitu anaknya. Tidak terlalu tertarik dengan dunia luar. Apalagi dalam hal berkenalan dengan orang baru. Hidupnya hanya diam dirumah. Sekalinya keluar juga karena disuruh orang tua, kalau engga main sama temannya. Orang tua Rafa cukup khawatir melihat anaknya seperti itu. Padahal orang tua Rafa sangat menginginkan anaknya mempunyai banyak teman selama lingkup pertemanannya baik.
☆☆☆☆☆
" Permisi.. " , sapa bu Gina mama Rafa.
" Oh ya, silahkan masuk. Ibu, tetangga baru kita ya.", jawab ibu Ana mama Rara.
" Iya, kedatangan kami kesini mau menyapa. Biar kita bisa dekat begitu." ucap Bu Gina.
"Oh iya, silahkan masuk. Sebentar saya panggilkan anak saya." , kata bu Ana.
"Oh iya." , sahut Bu Gina.
Mama Rara pun langsung pergi menuju kamar Rara.
" Ra, turun bentar gih. Ada tetangga baru itu. Kenalan sana. Ada anaknya juga, kayanya seumuran sama kamu"
" Hash... bilang aja Rara tidur ma. Males banget ih turun... " , jawab Rara mengeluh.
" Jangan gitu dong. Nanti kalau kamu butuh bantuan, siapa mau bantu kalau kamu kayak gini. Ayo turun." , perintah Bu Ana.
Tanpa menjawab, Rara pun langsung turun dan menyapa tetangga barunya. Rara juga mirip seperti Rafa. Dirumah, ia tidak punya begitu banyak teman. Bahkan dengan tetangganya pun, dia tidak tahu.
" Halo tante, saya Rara.", sapa Rara dengan ramah.
" Oh kamu Rara. Kenalin ini anak saya Rafa.", jawab Bu Gina.
" Oh iya. Anaknya kelas berapa bu?" , tanya bu Ana.
" Kelas 11 tante." , jawab Rafa.
" Oh kelas 11, seumuran sama Rara dong berati. Bisa nyambung nih kalo temenan." ,ucap Bu Ana.
" Iya tante." , balas Rafa.
Tak terlalu lama setelah itu, Rafa dan mama nya pun pamit pulang.
Keesokan harinya,
"Ma, Rafa pamit sekolah ya. Dadaahhh." , pamit Rafa
"Hati - hati , jangan ngebut bawa motornya.", sahut mamanya.
Tak menunggu lama, Rafa pun langsung berangkat dan menyalakan motor nya.
☆☆☆☆☆
Kriiingggg, Kriiiiingggg.....
Bel masuk berbunyi, Seluruh siswa langsung menuju kelasnya masing-masing.
" Selamat pagi anak-anak..." , Sapa bu Tania.
" Pagi buuukkkk." , jawab murid sekelas.
" Hari ini kita kedatangan teman baru. Silahkan masuk." , ucap Bu Tania.
Rafa pun masuk ke dalam kelas. Pandangannya menyapu kearah kelas dan betapa terkejutnya dia ketika melihat tetangga barunya duduk di salah satu bangku di kelas itu. Begitu pula Rara, dalam hati ia sangat terkejut mengetahui bahwa tetangga barunya akan menjadi teman sekelasnya.
"Silahkan perkenalkan diri.", perintah Bu Tania.
"Perkenalkan nama saya Rafa Aditya. Saya pindahan dari Jakarta. Salam kenal semua nya." ,ucap Rafa memperkenalkan diri.
"Okey, baik. Ada yang mau bertanya? kalau tidak kita lanjut pelajaran", tanya bu Tania.
☆☆☆☆☆