Chereads / WOLFY (Humankeeper) / Chapter 5 - PART 5

Chapter 5 - PART 5

Gaia: "Kamu tinggal dimana sekarang Emma?"

Emma: "Aku masih di kos-kos an ku di belakang kampus ini. Minggu ini minggu terakhir, aku harus keluar akhir bulan ini. Waktuku tinggal 5 hari lagi." Gaia tampak berpikir sejenak, yang lain memandangnya bingung dan penasaran.

Gaia: " Ibumu dokter hewan di kebun binatang kan Wolfy?" Wolfy mengangguk dengan raut wajah masih bingung.

Cyclop: "Ayahmu.. sudah tidak ada kan?"

Wolfy: "Ya..? Tapi ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan orangtuaku."

Gaia: "Dan kau tinggal di apartemen sendiri?" Raut wajah mereka perlahan berubah, mulai memahami rencana Gaia.

Wolfy: "Kau gila?! Aku nggak bisa stay sama Emma. Lagi pula Ibuku akan datang setiap bulannya saat dia sedang day off."

Gaia: "Aku bisa mengatur itu semua. Tapi tentang kau tak bisa stay dengan Emma, karna alasan Ibumu yang datang setiap bulan saja, atau karna kau tak nyaman dengan perasaannya padamu?"

Semua mata membelalak mendengar pertanyaan Gaia kepada Wolfy, Cyclop dan Satyr bahkan meneriakkan keterkejutan mereka hampir bersamaan. "What?!" Wolfy hanya terdiam sambil terus menatap Gaia yang tersenyum melihat ketegangan di wajah Wolfy. Emma yang terkejut langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya, mencoba menahan teriakan frustasi di dalam hatinya.

Satyr: "Ada apa Emma dan Wolfy? Emma tell me!" Satyr menggenggam kedua lengan Emma dan mengguncang-guncangkannya dengan semangat.

Satyr: "Kamu suka sama Wolfy?! Iya?! Iya?!" Ia menyuarakannya dengan keras sambil tertawa menggoda Emma.

Cyclop: "Atau benci sama Wolfy? Kata-katamu membingungkan Gaia! Yang mana yang benar?" Cyclop pun ikut tertarik dengan topik ini.

Gaia tersenyum penuh arti, berjalan melewati Wolfy dan berbisik di telinga Emma. "Aku akan membantumu." Gaia mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum pada Emma. Wajah Emma memerah. 'Sejelas itukah?! kenapa Gaia bisa tau tentang perasaanku?!'

Wolfy: "Kau sadar kan aku bisa dengar walau kau berbisik."

Gaia: "Ya. Tentu saja." Gaia menjawab sambil meninggalkan mereka semua.

Cyclop: "Hmm... kurasa Gaia akan menyelesaikan masalah ini Emma. Jadi kau tenang saja." Cyclop tersenyum menggoda Emma. Emma tersadar dari situasi canggung itu, ia memakai masker menutupi wajahnya dan pergi meninggalkan Wolfy yang masih terlihat tegang.

Emma mencari pekerjaan part time , namun dengan wajahnya yang penuh jerawat dan tubuhnya yang berbercak kecoklatan, Ia tak bisa mendapat pekerjaan menjadi barista ataupun waitress.

Gaia: "Coba ke perpustakaan. Mereka sedang buka lowongan untuk part time mahasiswa." Gaia mengedipkan mata dan tersenyum.

Emma segera mendaftarkan diri setelah mendengar saran dari Gaia. Keesokan harinya, ia mendapat kabar bahwa ia diterima untuk kerja part time di perpustakaan. Ia segera mencari Gaia untuk berterima kasih. Emma menemukan Gaia di perpustakaan, duduk di meja di samping jendela.

Emma: "Hai." Gaia meliriknya dan tersenyum.

Emma: "Thanks atas bantuannya. Aku tau kau pasti menggunakan kekuatanmu untuk membantuku." Gaia menutup buku yang ia baca.

Gaia: "Bukan masalah besar. Ini juga sebagai permintaan maafku atas perbuatan kedua temanku yang jahil membuat hidupmu jadi begini. Kamu tau pepatah 'when life gives you lemons, make a lemonade' kan?" Emma mengangguk sambil tertawa.

Gaia: "Well, aku akan mengubahnya sedikit. 'Add tequilla and salt'." Gaia menggerakkan tangannya seakan-akan ia sedang memegang one shot glass.

"Gaby! Aku sudah selesai. Ayo." Seseorang memanggil Gaia dan mengajaknya pergi.

Gaia: "Ok." Gaia beranjak dari tempat duduknya. Ia berkata tanpa suara 'Gaby, me' sambil menunjuk dirinya sendiri. Emma mengangguk-angguk mengerti. Ia melambaikan tangan kepada Gaia.

Saat Bram kembali, mereka berempat mendiskusikan apa yang sudah terjadi. Gaia menceritakan semuanya dengan detail kepada Bram.

Gaia: "1 botol Bram! 1 botol penuh dia berikan semua! Akan butuh waktu lama untuk menunggu efek dari ramuan itu sampai benar-benar hilang." Bram menatap tajam kepada Cyclop dan Satyr yang memasang wajah menyesal dan merasa bersalah.

Bram: "Ramuan apa yang kau berikan kepadanya? Ada nama ramuan di setiap botol."

Cyclop: "Beauty and the beast." Gaia terkesiap mendengar jawaban Cyclop.

Cyclop: "Bram kami sungguh tak tau efeknya akan seburuk itu dan akan bertahan sangat lama. Kami hanya ingin membuatnya menjaga rahasia kita dan tidak merepotkan kita semua."

Bram: "Beauty and the beast katamu?" Cyclop mengangguk.

Gaia: "Apakah ramuan itu, seperti yang kupikirkan? Penangkalnya..." Bram menatap Gaia dan mengangguk, menjawab keraguan Gaia.

Gaia: "Wah!" Gaia menepuk kedua tangannya dengan wajah terkejut serta senang. Kemudian ia bertepuk tangan dengan sangat bersemangat.

Gaia: "Berarti rencanaku membuat mereka untuk stay bersama sangat tepat!" Ia bersorak lagi.

Bram: "Tapi itu keputusan yang berbahaya, membuat mereka hanya berdua. Wolfy belum bisa mengontrol kekuatannya. Itu bisa membahayakan Emma jika Wolfy tak bisa mengontrol emosinya dan berubah tanpa terkendali menyerang Emma."

Gaia: "Aku akan mencari bantuan agar seseorang mengawasi mereka. Di daerah apartemen itu.. Hmm.. kurasa ada seseorang yang bisa membantu kita mengawasi mereka. "

Bram dan Gaia berkata bersamaan "Ares." Gaia tersenyum senang.

Satyr: "Tunggu, kami berdua tak mengerti. Ada apa dengan nama ramuan itu? Apa penangkalnya?" Gaia tertawa mendengar pertanyaan Satyr.

-----------------------------------------------------------------------------

Gaia sedang menggandeng Emma siang itu di kampus, Ia menarik Emma ke pondok kecil di taman. Emma sudah sangat panik karena tinggal 2 hari lagi ia harus meninggalkan kos-an nya. Gaia menenangkannya dan menjelaskan semua akan baik-baik saja, saat Wolfy mendatangi mereka.

Wolfy: "Kau yang buat ibuku dipindahkan ke Bali?" Gaia melirik pelan ke arah Wolfy, dan tersenyum sambil menganggukkan kepala. Wolfy memalingkan wajah dan menghela nafas dengan kesal.

Satyr: "Ok kita bisa bikin genk baru karna kita terus bersama. Apa nama yang bagus? Ranger X? The hunters? Oooor... Beauty and the beast?" Satyr datang bersama dengan Cyclop, menggoda Wolfy dan Emma. Emma menunduk malu mendengar nama terakhir. 'Ya, kalian beauty nya, aku the beast nya!' teriaknya dalam hati.

Cyclop: "Emma berjuanglaah!" Ia mengguncangkan tubuh Emma, mengepalkan tangan kanannya menyemangati Emma.

Satyr: "Ayo kita taruhan, brapa lama menurutmu? 1 minggu? 1 bulan?"

Cyclop: "Melihat Wolfy yang seperti ini, kurasa ia tetap butuh waktu yang lama. 1 bulan! Aku taruhan 1 bulan!"

Satyr: "O reallllyy... Aku taruhan 2 minggu! Kita lihat nanti siapa yang menang." Gaia tertawa kecil mendengar taruhan Satyr dan Cyclop.

Emma bingung dengan pembicaraan kedua makhluk iseng itu, menatap Gaia, meminta jawaban. Gaia hanya tertawa sambil menggelengkan kepala. Wolfy menatap tajam ke arah Satyr dan Cyclop, matanya berubah menjadi merah dan cakar ditangannya mulai bermunculan.

Wolfy: "Kau pikir ini lelucon?" Suaranya rendah dan mengancam.

Satyr: "Hei hei hei.. Wolfy, tenang. Kau belum juga bisa mengontrolnya, demi Tuhan!"

Cyclop: "Wolfy, kami memberimu petunjuk tapi kau tak menyadarinya! Ramuan itu, penangkalnya adalah kau sendiri. Hint: Beauty and the beast." Cyclop melakukan high five dengan Satyr.

Dahi Emma berkerut kebingungan. Ia tak mengerti dengan apa yang sedang dibicarakan. Begitu pula dengan Wolfy. Wolfy memandang Gaia meminta penjelasan.

Gaia: "Aku tak bisa memberitahu detailnya kepada kalian. Tapi hal urgent yang harus dilakukan adalah, Emma harus pindah ke tempatmu, segera."