Chereads / Isekai - Berdagang Dua Dunia / Chapter 2 - Bab 2 - Masalah Muncul

Chapter 2 - Bab 2 - Masalah Muncul

*******

Keesokan harinya, Arsya menuju minimarket tempatnya bekerja dengan menggunakan motor miliknya.

Hari ini Arsya mendapatkan shift pagi sehingga dia mesti pagi hari menuju toko untuk menyiapkan segalanya, terlebih lagi dia salah satu karyawan yang berikan amanah untuk memegang kunci toko.

Setelah tiba di pelataran parkir toko, Arsya melihat seorang pria paruh baya yang tengah berbaring beralaskan koran didepan minimarket. Kondisi kakek itu sungguh memprihatinkan, pakaian yang dikenakannya sobek, tubuhnya kurus kerontang. Jika dilihat pasti sudah berapa hari tidak makan.

Arsya yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, segera memarkirkan motor miliknya dan menghampiri kakek tua tersebut.

Dengan perlahan, Arsya mencoba untuk membangunkan kakek tersebut dengan cara menepuk bahunya.

"Kek, kakek, permisi. Maaf Aku ingin membuka toko.!!" Arsya terus memanggil meskipun tidak ada respon dari kakek tersebut.

Tak lama kemudian, teman kerja Arsya tiba dan mendatanginya.

"Hei bro, kenapa kamu belum buka Toko.?" ucapnya sambil menepuk pundak Arsya.

Arsya pun kaget dan langsung berbalik.

"Heh, kamu Jhon. Ini, ada kakek tua tidur depan toko. Aku coba membangunkan tapi tidak ada respon sama sekali.!"

"Owh, yah udah kamu urus aja dulu kakek tua itu, biar aku yang buka toko."

"Terimakasih bro, ini kuncinya.!" ucap Arsya sambil menyerahkan kunci toko kepada Jhon.

Setelah itu, Arsya kembali mencoba untuk membangunkan kakek tua tersebut dengan menggoyangkan badannya.

Tak lama kemudian, terlihat sedikit gerakan pada mata kakek tua yang tertidur sangat lelap.

"Heh, ternyata sudah pagi. Huk, huk.!"

Kakek tua itu akhirnya membuka matanya, dan menyadari bahwa hari sudah pagi.

"Maaf membangunkan kakek, tapi ini sudah pagi kek, dan kami ingin membuka toko. Jadi Aku harap kakek bisa memindahkan barang bawaan kakek.!" senyum Arsya.

"Maaf nak, orang tua ini merepotkan kamu. Baiklah kalau begitu, Kakek akan segera membereskan semuanya.!"

Mendengar permintaan dari Arsya, kakek tua itu pun segera bangkit dan mencoba berdiri. Namun ketika ingin berdiri, kakek tua itu tiba-tiba terjatuh menimpa tubuh Arsya.

"Heh, apakah kakek tidak apa-apa.?"

"Maaf nak, kakek cuman lemas karena beberapa hari belum makan.!"

"Seperti itu yah kek,! Kalau boleh tahu, kakek tinggalnya dimana, biar nanti aku mengantar kakek pulang.!!" ucap Arsya sambil membantu mendudukkan kembali si kakek tua tersebut.

".... Terimakasih atas bantuannya nak, tapi Kakek tinggal di jalanan nak.!!"

Mendengar dan melihat kakek tua yang lemas tidak berdaya, membuat hati Arsya merasa perih dan terluka. Arsya tidak habis pikir kenapa keluarga kakek tega menelantarkannya seperti ini, sembari berfikir akan hal itu, Arsya teringat sesuatu dan berjalan menuju motornya.

Arsya mengambil sebungkus bubur ayam yang dibelinya sewaktu menuju ke toko, Arsya memberikan ke kakek buat sarapan.

"Ini ada bubur ayam buat kakek, silahkan dimakan dulu kek.!"

"Terimakasih banyak nak, kamu memang baik sekali. Semoga kami tidak salah memilih.!"

"Maksudnya kek.?"

"Tidak, tidak ada nak.!! Baiklah kalau begitu, kakek akan segera merapikan barang bawaan kakek dan segera pergi dari sini.!!"

"Biar aku bantu kek.!"

Keduanya lalu membereskan barang bawaan si kakek tua. Mungkin bagi orang kebanyakan, barang milik kakek tidak ada sesuatu yang berharga. Tapi bagi kakek tua yang hidupnya dijalan, itu sangat berharga.

"Terimakasih nak karena mau bantu kakek."

"Sama-sama kek,!" balas Arsya yang tersenyum kepadanya.

Dilain sisi, teman Arsya yang telah memasuki toko memberi kode untuk membuka toko.

"Baiklah kek, kalau begitu ... Aku akan masuk kedalam dulu dan membuka toko. Kakek hati-hati dijalan.!"

"Iya nak.!!"

Arsya meninggalkan kakek tua itu dan melangkah masuk kedalam toko. Tak lama kemudian, kakek tua itu juga pergi meninggalkan teras toko dengan membawa barang miliknya.

Sesampainya didalam toko, Arsya menemui Jhon yang tengah menyalakan komputer dan mengecek barang yang baru datang semalam.

"Hei bro, bagaimana dengan kakek tua itu. Apakah dia sudah pergi.?"

"Kakek itu sudah pergi bro ... Aku merasa kasian dengannya karena hidup dijalan, terlebih lagi usianya sudah uzur. Aku tidak habis pikir, dimana keluarganya.!"

"Yah itulah kehidupan bro, mungkin saja kakek itu sebatang kara tidak memiliki keluarga. Atau bisa jadi memang kakek itu telah ditelantarkan seperti yang kamu bilang.!! Sudahlah, ayo kita buka toko saja.!"

"Tapi ... Yah sudahlah, semoga saja kakek itu baik-baik saja.!"

Arsya kemudian mulai membantu Jhon untuk membuka toko, meskipun terus memikirkan si kakek tua. Itu karena Arsya juga hidup sendiri di kota ini, keluarganya semua berada di kampung. Oleh sebab itu, Arsya selalu merasa prihatin dengan seseorang yang bernasib sepertinya, yang jauh dari sanak keluarga.

*******

Hari ini, toko ramai sekali. Itu karena weekend, jadi orang-orang semua menyempatkan diri untuk berbelanja keperluan sehari-hari.

Setelah pergantian shift jaga tiba, Arsya pulang kembali ke kosan dengan mengendarai motor miliknya. Namun ditengah perjalanan, Arsya merasa seseorang telah mengikutinya semenjak meninggalkan toko.

"Sepertinya, ada yang mengikuti ku semenjak meninggalkan toko. Tidak hanya, satu tapi ada beberapa motor yang terus membuntuti ku dari tadi.!"

Sambil mengendarai motor miliknya, Arsya mengawasi mereka melalui kaca spion miliknya.

"Didepan lampu merah, sebaiknya aku berhenti dan melihat reaksi mereka. Jika setelah ini mereka terus membuntuti ku maka sebaiknya mencari lahan kosong dan menyelesaikannya.!"

Setelah berhenti di traffic light, Arsya terus memperhatikan gerak-gerik mereka melalui kaca spion motor. Terlihat mereka sedang berbisik sesuatu, jika diperhatikan jumlah mereka ada sekitar 4 motor dan masing-masing berboncengan berarti ada sekitar 8 orang.

Setelah traffic light berganti menjadi hijau, Arsya langsung menancap gas dan mencoba menjauh dari mereka. Melihat Arsya yang melaju kencang, membuat keempat pengendara motor tersebut langsung melaju kencang juga dan mengejar Arsya.

Arsya dengan sengaja mencari lahan kosong dekat ruko pasar yang tidak di huni beberapa tahun belakangan ini, dengan santai Arsya memarkirkan motornya dan menunggu kedatangan mereka sambil menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya.

Disisi lain, keempat pengendara motor tersebut panik karena mereka kehilangan jejak Arsya.

"Woi, kemana tadi orang itu. Kau terlalu fokus dengan cewek dijalan jadi kita kehilangan orang itu.!!"

"Heh, aku juga yang kau salahkan.!! Kau yang bawa motor, malah Aku yang kau salahkan.!!"

"Woi, berhenti kalian bertengkar. Sekarang berpencar cari orang itu, tadi sepertinya aku melihatnya masuk kedalam kawasan ruko itu. Cepat cari.!!"

"B--Baik Boss!!"

Keempat motor itu kemudian berpencar dan memasuki kawasan ruko kosong. Tak lama kemudian, salah satu dari pengendara motor itu melihat motor milik Arsya yang terparkir dan segera menelpon komplotan lainnya untuk segera menuju lokasinya.

"Lapor Boss, aku sudah temukan motor bajingan itu. Di daerah ruko blok A9."

"Oke, kalian tunggu disana. Kita akan beri pelajaran sama bajingan itu.!!! Semuanya, ayo kesana.!!'

"Siap Boss.!!!"