Setelah sesi lamaran dan semua keluarga menyetujui akhirnya pernikaahan dilangsungkan keesokan harinya disalah satu gedung dikota P yang sudah di booking oleh vicky.Semua persiapan diserahkan oleh weeding organizer,mereka hanya tinggal mempersiapkan diri dan pergi menuju kota P.Keluarga eza berangkat petang itu juga menuju kota P,mereka semua akan menginap di kediaman vicky yang selama ini ditempatinya bersama eza.Awalnya mereka ingin memesan Hotel,tetapi bapak dan ibu vicky menyarankan agar mereka beramai ramai menginap dirumah vicky saja supaya lebih menghidupkan suasana kekeluargaan.Akhirnya,mereka semua tinggal dalam satu atap,entah bagaimana riuhnya kondisi rumah itu sekarang,tetapi itu menjadikan hubungan erat kedua keluarga.
Dan pagi ini mereka sudah berebut untuk mempersiapkan diri,Acara akan berlangsung pukul sembilan pagi.Vicky tampak mondar mandir didalam kamarnya,ia begitu gugup.Padahal ini pernikahannya yang kedua tapi entah mengapa dia begitu resah,dan gemetar tak menentu,ada rasa bahagia mengisi seluruh hatinya tetapi juga perasaan takut ikut menyelinap dalam hatinya.
"kenapa kamu terlihat begitu khawatir Nak...?" Ibunya mendekati nya yang terlihat begitu risau tanpa sebab,vicky memeluk wanita parubaya itu mencoba menghilangkan kegugupannya.
"Aku begitu gugup bu.Entahlah,aku sangat merasa khawatir saat ini.."
"jangan terlalu khawatir.Semua akan baik baik saja,pernikkahanmu akan lancar sampai usai..Wanita yang begitu kau cintai itu akan menjaadi milikmu hari ini,tenangkan dirimu.Bawalah sholat agar hatimu tenang dan acara kalian berjalan baik...."
Vicky mengangguk pelan,ia segera menuju kamar mandi mengambil wudhu untuk mengerjakan shalat menenangkan hatinya sebelum berangkat menuju tempat acara pernikahannya.Sementara eza juga tengah menggigit gigit ujung bibirnya didalam kamar,ia juga khawatir berlebihan.Ini pernikahan yang ia impikan dahulu,bersama lelaki yang amat dicintainya.Andi menangkap kegelisahan adiknya itu,ia mendekatinya sementara keluarga yang lain tengah sibuk bersiap.
"Apa kamu sedang khawatir sekarang...?"
"aku begitu ketakutan tanpa sebab kak..."
"Tenanglah.Semua akan baik baik saja,lelaki itu akan menjadi pasangan hidupmu selamanya.Dia akan menjagamu dengan baik,menghormatimu,dia menempatkan dirimu disisinya..kakak yakin kamu akan bahagia kali ini." tampak bulir hangat mengalir diwajah eza,ia menangis bahagia.Andi menangkupkan tangannya dikedua pipi adiknya,ada perasaan haru juga bahagia mengisi hatinya sebagai seorang kakak juga seorang ayah bagi adiknya.
"Aku akan menikahkan adikku untuk kedua kalinya,kali ini dengan lelaki yang begitu kamu cintai,berjanjilah untuk selalu berbahagia..dia lelaki yang sangat baik untukmu.Aku tidak akan risau jika kamu bersamanya,aku yakin...dia bisa membahagiankanmu jauh dibanding kakak...tidak akan ada lagi luka,duka atau airmata.Kakak ingin kamu selalu tersenyum..."
"iya kak.Aku akan berbahagia kali ini,maaf selalu merepotkan kakak."
"sama sekali tidak merepotkan kakak,kamu adikku,kamu tanggung jawabku entah kesedihan atau kebahagiaanmu...aku bertanggung jawab Untuk itu...." keduanya berpelukan erat seolah inilah saat terakhir mereka bisa saling menguatkan hingga suara ketukan pintu membuyarkan pelukan hangat mereka.Tampak sesorang muncul dari balik pintu membawa beberapa set kotak berisi alat make up.
"Permisi,saya yang akan membantu merias ibu eza untuk acara Nanti..."
"oh begitu.Masuklah,dia sudah tidak sabar menjadi calon mempelai ..." kakaknya mulai menggoda adiknya itu,eza mengerucutkan bibirnya bertingkah seolah olah tengah merajuk mendengar candaan sang kakak.
"kakak bercanda sayang.Bersiaplah sebentar lagi kamu akan menjadi nyonya vicky,dia lelaki hebat..." bisik sang kakak sebelum akhirnya beranjak pergi,Eza hanya menggeleng geleng mendengar gurauan sang kakak akhir akhir ini.
"jadikan dia wanita paling cantik hari ini,ini hari bahagianya..." Ucap sang kakak pada sang perias sebelum akhirnya benar benar pergi dari kamar adiknya.
Perias itu Mendekati eza,mulai membuka kotak kotak yang ia bawa dan perlahan lahan mulai menyapukan satu persatu alat tempurnya,menjadikan wajah wanita dihadapannnya benar benar cantik.Setelah usai dengan wajahnya,Ia menyodorkan kebaya bernuansa putih yang sudah dipesan oleh vicky disalah satu butik.Eza berjalan kekamar mandi Untuk mengganti pakaiannya,dan sesaat perias itu berdecak kagum sendiri melihat betapa benar benar sempurnanya wanita dihadapannya.Dan yang terakhir memakaikan hijab pada eza yang sudah menjadi ciri khasnya.
"apakah sudah selesai sayang..?" tampak rere menghampiri putrinya didalam kamar.
"Sudah ma,apakah semua sudah selesai..?"
"Sudah.Semua sudah menunggu diluar.Kita akan berangkat sekarang sayang..." Rere menuntun eza keluar dari dalam kamar,ia berbisik lembut ditelinga putrinya itu.
"Mama berharap kamu berbahagia kali ini sayang.Jangan adalagi luka dan airmata,Maaf untuk yang telah lalu,sekarang jemputlah kebahagiaanmu bersama lelaki yang begitu kamu cintai..." Eza merangkul mama nya,seolah ia sudah ikhlas menerima masa lalunya kemarin.Sudah tidak ada yang perlu diingat tentang itu.
Vicky sudah berangkat terlebih dahulu ke gedung tempat acaraa berlangsung bersama Andi,Bapak dan keluarga laki laki lainnya.Kebetulan jaraknya hanya sekitar lima belas menit dari Rumahnya,sementara para wanita datang setelah Mereka disana telah usai berkumpul melaksanakan Akad Nikah yang diwalikan oleh Andi sang kakak.
"Saya nikahkan Engkau,vicky Hidayat dengan Adikku Sheza Syahreza binti Winarto dengan mas kawin cincin seberat delapan koma lima gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai...." suara Andi terdengar lantang mengucapkan Kalimat Akad tersebut hingga sahutan tak kalah lantang pun terdengar terucap dari mulut vicky.
"Saya terima Nikahnya Sheza Syahreza binti winarto dengan mas kawin tersebut dibayar tunai..." Semua orang yang ada disitu mengucapkan kata sah,hamdallah serta membaca doa,tepat saat itu sang pengantin wanita tiba ditempat acara,Mereka membawa eza kedalam mendudukannya disisi vicky.
"Dia suami mu sekarang,kalian sudah Sah.Semoga berbahagia..." ucap Andi pada adiknya itu.Eza meraih punggung tangan vicky yang saat ini sudah resmi menjadi suaminya,ia menciumnya dengan khidmat.Vicky juga mencium kening wanita dihadapannya yang kini sudah resmi menjadi istrinya,Kebahagiaannya terasa lengkap sudah.Ia menyisipkan cincin kawin dijemari eza,pandangan mereka bertemu mengisyaratkan betapa mereka sudah lama menunggu hari paling bahagia ini.