Vicky mengantar eza beristirahat,setelah pembicaraan mereka mengenai lamaran juga pernikahan usai ia menyuruhnya istirahat.Mereka melakukan perjalanan yang melelahkan pagi tadi,apalagi eza mengalami mimisan yang membuatnya khawatir sedari tadi.
"istirahatlah,petang nanti kita akan kembali kekota P.kita akan langsung menemui orang tuamu.Maaf jika membuatmu lelah,hanya saja aku tidak ingin kehilanganmu lagi,aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi...."
Wanita yang kini terbaring diatas sebuah ranjang dengan dominan warna putih dalam sebuah kamar yang juga bernuansa serba putih itu tersenyum,ia juga merasa lelah.Kakinya juga teramat berat untuk digerakkan.
"baiklah..." cicitnya pelan yang tak lama matanya sudah terpejam membawanya terbang kealam mimpi.Vicky membelai tulus pipinya,wanita yang ingin selalu akku perjuangkan.Wanita ini,dia yang akan segera menjadi pendamping hidupku,Semoga kelak kamu bahagia menjadi bagian hidupku,semoga aku bisa menjadi apa yang kamu pinta dan inginkan,dan semoga selamanya kita bersama hanya maut sebagai pemisahnya....itu pintaku,aku ingin melihatmu bahagia,dan aku akan membuatmu menjadi wanita paling bahagia,itu janjiku.
Tok..tok !!! sebuah ketukan pintu menyadarkan vicky dari lamunannya,ia beranjak menuju daun pintu yang tertutup rapat,ia menemukan orang tuanya disana.
"Bapak,ibu..."
"keluarlah.kita perlu bicara,apa dia sudah tidur..?"
"sepertinya dia sangat lelah.Dia sudah tidur bu..."
vicky mengikuti kedua orang tua itu menuju taman belakang yang ada dirumah mereka.Entah apa yang akan diperbincangkan lagi,tapi ia merasa tidak ada hal yang cukup serius.
"kamu selalu tidur bersamanya Nak." sang ibu memulai perbincangannya,entah apa maksud pertanyaannya.
"ibu,tidak.aku hanya menemaninya sampai tertidur.Hanya disaat saat dia lelah atau ketika dia memang butuh seseorang."
"kami kira kamu akan menghabiskan waktu berdua dengannya dalam sebuah kamar..."
"aku juga tahu batasan pak,lagian dia wanita baik,bapak tidak lihat Dia selalu memakai hijab kemanapun,aku bahkan tidak tahu bagaimana rupanya saat tidak berhijab,karena dia memang tidak pernah memperlihatkannya padaku,dia menjaga batasannya...sampai saatnya tiba..."
"ya,bapak rasa dia memang baik.Dia cantik juga bijak...."
"tetapi Nak,kamu sudah menemui orang tua Nandini,ibu rasa ada yang lain dari ibunya,wajahnya tidak bersahabat lagi saat bertemu ibu...."
"aku belum menemui mereka bu,Nandini melarangku.Dia mengatakan akan menyelesaikan urusannya dengan orang tuanya,ibu tahu aku juga terlalu sibuk bekerja dan mengurus calon istriku,aku tidak ingin dia kenapa napa,meski dia membujukku menemui keluarga nandini,tapi aku tidak bisa meninggalkannya,Nandini juga melarangku.."
"apa alasan dia menceraikanmu.Apa karena dia cemburu pada Nak reza...."
"tidak,bukan itu masalahnya.Seperti aku,dia punya lelaki yang juga dicintainya....dia yang memintaku kembali pada eza,membujukku,terus dan terus.Awalnya aku berpikir ya sudahlah,aku sudah menikah,aku punya batasan,tapi Nandini terus mengusik masa laluku,dia memintaku kembali dan melepasnya....tepat saat calon istriku mengalami kecelakaan,itu poin pas dimana dia memintaku kembali...."
"tapi orang tuanya mungkin tidak senang Nak.Kenapa tidak kamu rembukkan dulu pada kami...?"
"dia yang memaksaku menceraikannya saat itu juga dia juga yang menggugat cerai ke pengadilan.Semua begitu cepat bu,aku bahkan tidak diizinkan hadir dipersidangan.Sudahlah bu,mengapa membahas hal yang sudah berlalu,aku hanya ingin fokus pada pernikahanku,sekarang reza yang akan menjadi menantu ibu..."
"ibu tahu itu,ya...reza anak baik,sama seperti awal aku menemuinya..." wanita parubaya itu akhirnya mengalah dan mengakhiri pembicaraannya.
Petang tiba mereka sudah berada didalam bandara,duduk menunggu waktu penerbangan diruang tunggu.Tepat saat itu seorang wanita seumuran ibu vicky menghaampiri eza yang tengah duduk disebelah vicky,eza melihat dari ujung kaki hingga tap...paandangan mereka bertemu,ia tidak mengenal wanita yang kini berdiri dihadapannya,Sementara vicky terlihat sedang menelpon dan tidak sadar kehadiran wanita itu.
Plak !Plak..!! tamparan bertubi tubi seketika menghujam kedua pipi mulus eza ketika ia mencoba berdiri menyetarakan posisi mereka.Eza meringis kesakitan memegangi kedua wajahnya,ia kaget dengan apa yang ia dapatkan.Begitu juga vicky dan orangtuanya yang terkejut bukan kepalang mendengar suara tamparan juga melihat sosok yang hadir ditengah tengah mereka.
"apa kesalahan saya sampai ibu menampar saya....?" eza mencoba bertanya tentang sebab akibat hal yang dialaminya,wanita itu menyeringai aneh kearahnya,memasang tatapan tak suka.Ia melayangkan tangannya lagi untuk menampar wajah eza lagi,tapi tangannya terhenti diudara,tangannya sudah dicekal dengan kuat oleh vicky.
"jangan sakiti dia.Jika ingin marah,pukul saja aku,lampiaskan padaku.Jangan sentuh dia seujung kuku pun...."
wanita itu tertawa aneh,matanya tajam dan menyunggingkan senyum yang entah apa artinya.
"Dia wanita itu,biar aku habisi dia..."
"Kenapa ini,siapa dia kak ?Apa kesalahanku terhadapnya..."
"wanita tidak tau malu,kau berbahagia diatas derita wanita lain.Penampilanmu sungguh mencerminkan kau wanita baik baik,tapi kelakuanmu,sungguh kau wanita paling buruk dan kotor yang pernah aku temui..."cacian itu seketika menghantam eza kedasar hatinya,ia seolah berada dititik terendah dari yang paling rendah.Ia tidak mengenal wanita dihadapannya,namun mengapa tiba tiba wanita ini muncul menampar serta mencaci makinya,apa kesalahannya,atas dasar apa wanita ini memperoloknya.Eza menoleh kearah vicky mencoba mencari jawaban.