Vicky mengusap lembut kening eza yang sudah tertidur lelap,dokter baru saja masuk dan memeriksa kondisinya,memberikan obat penenang agar wanita itu tidak lagi merontah rontah seperti sebelumnya.
"kamu pasti tertekan karena kondisi ini za,semua salahku,seharusnya aku memperjuangkan kamu jadi kamu tidak perlu mengalami ini semua..." vicky menghela nafas berat,Semua sudah terlambat.Ia tetap duduk disisi brankar menatap wanita yang tertidur pulas itu.Hingga sebuah ketukan pintu menyadarkannya dari lamunannya.
"krish ? kamu disini...?"sapanya begitu melihat sosok yang muncul dari balik pintu,tapi orang itu tidak sendiri,ada beberapa orang lainnya dibelakangnya.
"hei vick.aku dateng mau jenguk eza,boleh kan ? "
"boleh aja kok.mereka siapa krish...?" vicky menoleh kearah orang orang yang berdiri dibelakang krish.
"kenalin mereka mantan atasan eza dulu,tetra,debby dan ammi." vicky mengulurkan tangannya.
"makasih uda jenguk eza,tapi dia masih tidur kebetulan dokter baru menyuntikan obat penenang..."
"obat penenang...?" ammi menoleh kearah vicky dengan tatapan heran.
"ehm.sepertinya dia sedikit depresi.ia sering bermimpi buruk dan histeris setiap tertidur.Aku bingung harus apa,dokter bilang dia harus istirahat supaya kondisinya cepat pulih,tapi saat tidur tak lama dia akan terbangun dan menangis...."
"seburuk itu kondisinya ?"
"begitulah...." Vicky mengajak mereka duduk disofa yang ada diruangan itu.Ia mengamati orang orang itu,eza dulu selalu menceritakan tentang mereka padanya.
"kamu sendiri yang menunggunya disini..." tetra mencoba mengajak vicky ngobrol.
"ehm begitulah.Aku meminta pada keluarganya untuk merawatnya,dia butuh sosok yang bisa membuatnya tenang..."
"lalu suaminya...?"
"kurasa mereka akan berpisah.Semenjak eza dirawat ia tidak lagi menjenguk begitu keluarga eza marah besar terhadapnya.Dia benar benar tidak mau tau dengan kondisi istrinya,entah karna dilarang oleh pihak eza atau keinginannya sendiri aku tidak tau..."
"ada lelaki seperti itu,disaat wanita yang berstatus istrinya sedang tergolek dia bahkan tak peduli.Terlepas dari tekanan pihak manapun eza tetap tanggung jawab dia..." debby yang dari tadi mendengarkan ikut angkat bicara.
"entahlah...kurasa perasaannya tidak begitu kuat pada eza."
"lalu istri kamu vick..? "
"kami berpisah juga krish,dia memintaku meninggalkannya,dia menyerah dan memintaku kembali pada eza,dia mengatakan eza butuh aku krish,aku tidak bisa menahannya..."
"Dia wanita baik." ammi menambahkan.
"kami menikah atas perjodohan,mungkin saja dia ingin kembali pada hati yang juga menunggunya...."
Vicky terdiam sesaat,ia melihat tetra yang tengah memperhatikan eza tertidur.Ia ingat,krish pernah menceritakan lelaki ini menyukai eza,eza juga sempat menyukainya.Entah mengapa wajahnya terasa panas saat melihat tatapan lelaki itu pada eza.
"apa kamu masih meyukainya...?" perkataan vicky menyadarkan lelaki yang seolah tertangkap basah menatap kekasih orang lain.
"ehm...siapa yang tidak menyukai wanita seperti eza,pasti banyak yang menyukainya."
"kau juga masih menyukainya...."
"lebih tepatnya aku masih mengaguminya sekarang...."
"dahulu...?"
"jujur aku menyukainya,tapi aku memendam perasaan itu dan membawanya kabur kembali kekota asalku...."
"memendam perasaan,masih adakah kini..?"
"tidak.Sebatas kagum saja.Dia wanita hebat,aku tau itu,bahkan jika ia terbangun kurasa aku merasa malu melihatnya,aku terlalu takut dulu..."
"sudahlah...kenapa jadi bahas masa lalu.Aku juga sempat naksir dia juga,tapi kebetulan aku uda punya tunangan..." debby nimbrung sambil tersenyum konyol memperlihatkan barisan giginya yang berjajar rapi.
Krish dan yang lain sontak tersenyum kecil mendengar perkataan konyol debby,lelaki itu hanya mencoba mencairkan suasana.
"jadi kamu berniat menikahinya vicky...?"
"tentu iya krish.aku ingin menemaninya.Tapi semua butuh proses,aku ingin secepatnya,tapi semua butuh proses,mengurus perceraian eza juga perceraian ku...."
"apa ada kemungkinan dia pulih dari kondisinya..?"
"kemungkinan ada,dia butuh proses,terapi,juga mentalnya yang harus terus dipupuk supaya ia bisa bangkit dari keterpurukannya.Dia butuh suport lebih supaya bisa kembali pulih..."
"jaga dia,seterusnya.Jangan bosan mendukungnya,dia punya harapan,itu kamu...kamu yang selalu menjadi semangatnya..." krish menepuk bahu vicky menegaskan agar lelaki tersebut tidak bosan menanti kondisi eza sampai pulih.
"aku akan terus menjaganya.Jangan khawatir krish,dia hatiku,dia milikku,semua akan kulakukan untuknya.Apapun itu,..."
Krish tersenyum mendengarnya,bagaimana pun eza layak mendapatkan perhatian sedemikian,dia baik terlalu baik mengalami Semua itu.Mereka pun akhirnya bicara ringan seputar pekerjaan mereka,vicky terharu dengan perhatian orang orang yang menyayangi eza.Ia menoleh kearah brankar,Cepatlah sembuh sayang.Aku mencintaimu....bisiknya.