Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 109 - Pengunduran diri

Chapter 109 - Pengunduran diri

Vicky duduk disamping brankar menyuapi eza Setelah sebelumnya membantunya untuk duduk.

"aku benci masakan rumah sakit,rasanya sungguh tidak enak..."

"makanlah.Kamu butuh tenaga,walau tidak enak nikmati saja.Lihat kakak,pasti rasanya akan sangat enak."

Eza tersenyum aneh,ia melihat vicky setengah tertawa mengatakannya.

"PeDe boros ya kak..."

"ehm...tidak.Makanan akan terasa enak saat makan sambil menatap orang yang kita sayang..."

"hmmm...selalu.Dahulu juga begitu,ketika aku sakit dulu kakak juga sering menyuapiku,meski tidak enak makanan itu akan habis jika kakak yang memberikannya.Aku punya bumbu yang bisa mengenakkan,..."

"kamu benci rumah sakit,kakak khawatir akan hal itu kemarin..."

"ehm...aku benci,sudah lama...aku kembali seperti ini...Rasanya,aku takut amat takut."

"jangan takut.kakak disini..."

Eza tersenyum menatap lelaki itu untuk kesekian kalinya,perasaannya tak memudar selalu sama dan akan tetap sama.

"kakak tidak bekerja...."

"tidak,kakak cuti satu minggu..."

"seminggu ? kenapa lama sekali..."

"kakak ingin lebih lama menemanimu,ayo habiskan sedikit lagi.." Eza menyantap suapan terakhir,Tepat saat itu pintu ruangan terbuka dan menyongsong masuk beberapa orang yang tak lain teman kerja eza.

"Nando,amelie,Reka,Pak krish...."

"apa kabarmu za kamu sudah lebih baik,aku mencemaskanmu dari kemarin,"

"aku baik Nando."

"akak baik baik aja...kita kaget tau denger kakak kecelakaan kemarin."

"iya za kamu bikin kita khawatir..."

"aku sudah lebih baik amelie,reka.Terima kasih sudah mengkhawatirkanku...,Pak krish..terima kasih sudah menjenguk saya.."

"ehm...iya sama sama eza,mudah mudahan lekas sembuh,dan bisa kembali bekerja bersama teman temanmu..."

"tidak...dia tidak bisa bekerja lagi.." vicky menyela ucapan krish.

"kamu disini vick,bagaimana kabarmu ?"

"aku baik " Tiba tiba ponsel vicky berdering ia permisi keluar untuk menerima panggilan itu.

"Sejak kapan kak vicky disini ?" Nando menatap eza dengan tatapan penuh tanya.

"Dari pagi tadi..."

"apa kamu benar benar baik baik saja..."

"Tentu dia baik Nan,kamu lihat dia sudah bisa tersenyum saat pak vicky menyuapinya tadi..." reka menyela ucapan Nando.

"tidak,aku tidak baik baik saja."

"aku tahu.Pasti berat,kamu kehilangan bayimu..."

"apa ? kak eza hamil...." amelie terkejut mendengar ucapan nando,begitu pun reka dan pak krish.

"bagaimana kami bisa tidak tahu dan malah lelaki ini yang mengetahuinya,apa dia begitu menempel padamu..." reka mencibir sewot kearah Nando.

"aku juga baru tahu,tapi aku kehilangannya begitu cepat..."

"jangan khawatir za,kamu bisa memilikinya lagi kelak..." krish memberi semangat kearah karyawan terbaiknya itu.

"Entahlah pak krish,saya tidak yakin." raut wajah eza seketika berubah muram,entah apa yang ia pikirkan.

"Lalu,suami kamu ?dia tidak disini.." Nando mencoba mengalihkan perhatian eza.

"tidaak.Aku mengusirnya,"

"Aku begitu terguncang melihat kejadian semalam,didepan mataku,aku melihat kamu tergeletak..."

"Nando...terima kasih.Kamu banyak membantuku,kurasa aku akan berpisah dengan irawan.."

"Benarkah?"

"ehm...tidak bisa dipertahankan dengan kondisiku sekarang..."

Eza menunduk sedih,ia ingat betapa buruk perlakuan keluarga irawan,apalagi dengan kondisinya sekarang.

"iya Nandini..." Vicky mengangkat panggilan diujung koridor rumah sakit.

"mas kamu sudah bertemu dia.Apakah dia baik baik saja ?"

"ehm.sudah.Tidak,dia tidak bisa berjalan Nandini..."

"Benarkah ? kasihan dia,lalu kamu mas...."

"apa aku boleh memintamu untuk menerima,aku akan membawanya bersamaku,aku ingin membawanya terapi agar ia bisa berjalan kembali..."

"mas,sudah saatnya..."

"apa ?"

"Sekarang aku minta,tinggalkan aku.Kembalilah kesisinya,dia butuh kamu,butuh dukungan kamu,dia butuh semangat untuk mengembalikannya dari rasa trauma..."

"tapi Nandini..."

"demi dia...jika kita masih bersama Dia tidak akan setuju,aku tidak apa,aku baik baik saja,dampingi dia,ini pasti berat untuknya.Bawalah dia ke kota P,kerumah dinasmu,bukankah mereka disana tidak tau aku istrimu,akan lebih baik untuk memantau kondisinya,kamu bisa membawa terapis kerumah...."

"aku akan bicarakan ini dengan eza dan keluarganya."

"ehm.Maaf jika selama ini mengecewakanmu.."

"tidak.Aku yang harus berterima kasih.Terima kasih untuk kebaikan hatimu Nandini..."

Vicky mematikan ponselnya,memasukkannya kedalam saku dan kembali menuju ruang rawat eza.

"Kau sudah kembali.." krish melihat vicky yang menyongsong masuk.

"kondisimu baik baik saja kan..." Nando membantu eza berbaring,dan vicky menatap dengan tatapan posesifnya.

"Dia tidak baik Nan..."Nando menoleh kearah vicky yang berjalan mendekat kearah mereka.

"kenapa,apa ada masalah serius ?"

"Dia lumpuh,eza tidak bisa berjalan karena kecelakaan itu..." Nando dan yang lainnya begitu terkejut mendengarnya.

"kakak serius.."

"ehm.Kakinya mengalami kerusakan saraf motorik..."

"apakah tidak bisa disembuhkan..."

"Entahlah.Tapi aku akan melakukan yang terbaik untuk kesembuhannya.."

"apa karena itu kamu mengatakan dia tidak bisa kembali bekerja vicky..?"

"ehm,iya krish.Dia tidak bisa kembali bekerja,dia tidak akan bekerja kembali..."

"eza.Bagaimana ini ? kamu tidak bisa berjalan lagi,bagaimana..." Nando begitu syok mendengarnya,hatinya teremas sakit melihat bagaimana wanita dihadapannya tertabrak dan mengalami kelumpuhan sekarang.

"Dia akan baik baik saja.Aku akan bersamanya..."

"kak,lalu keluarga kakak..."

"tidak perlu kamu pikirkan."

"kamu yang sabar ya za..." amelie dan reka berusaha menguatkan sahabat mereka.

"ah...krish aku minta tolong permudahkan pengurusan pengunduran diri eza..."

"pengunduran diri ?"

"ya,dia tidak akan bekerja lagi,aku akan membawanya ke kota P.Kondisinya juga tidak memungkinkan dia bekerja kembali...."

"kamu serius vick..." Vicky mengangguk,ia tau teman lamanya itu pasti tak percaya karena dirinya sudah memiliki istri lalu bagaimana dirinya akan membawa eza.

"semua atas izin istriku,dia ingin aku kembali pada eza,dan berpisah dengannya..."

"aku sudah menduga Jauh sebelumnya.Kalian pasti akan bersama kapanpun itu,dan sekarang saat nya, jodoh kalian begitu rumit..." Krish begitu bahagia akhirnya sahabat dan karyawannya bisa bersama sekarang meski dengan kondisi memilukan eza.

"aku sedih jika kamu mengundurkan diri.Tapi semua demi kebaikanmu..." Nando merapikan selimut yang menutupi eza,vicky mencekal tangannya.

"Berhentilah berlebihan Nando."

"posesif sekali sih kak.Kami hanya berteman..."

"aku tau kau menyukainya Nan..."

"ah kak..ayolah..."

Amelie dan reka saling tatap,mereka juga berpikiran sama seperti vicky.Sikap Nando begitu kentara terhadap eza.

"Tapi aku berterima kasih,kamu menjaganya dengan baik selama ini.Meski perasaanmu tidak sampai,namun hatimu tulus menyayanginya.Terima kasih..."

Nando tersenyum kecut,ia memandangi eza yang juga menatapnya dengan tatapan bangga terhadap sikapnya.

"jagalah dia sebaik mungkin,jangan biarkan dia menangis lagi,lindungi dia seperti melindungi dirimu sendiri...." vicky mengangguk mendengar permintaan Nando yang terdengar begitu tulus.Mereka akhirnya bergurau menghabiskan waktu bersama menemani eza diruang perawatan..