Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 102 - Perasaan Cemas

Chapter 102 - Perasaan Cemas

Vicky membolak balik sarapannya,ia tidak berselera menghadapi hidangan yang telah disiapkan istrinya.

"kok enggak dimakan mas,enggak enak ya,?"

"tidak...aku hanya tidak berselera makan.."

"kamu sakit ?" vicky menggeleng,ada hal aneh yang tiba tiba menyeruak dihatinya,tiba tiba ia merasa cemas terhadap eza.Entah ada angin apa perasaan itu tiba tiba muncul.Vicky meraih ponselnya menggulir nomor Nando dan menghubunginya.

📞 kamu sibuk hari ini ?

📞 bisa ambil cuti hari ini,saya ingin bertemu kamu..

📞ada hal yang ingin saya bicarakan.

📞 hmm,nanti saya hubungi lagi.'tuut...'

Vicky menatap layar ponselnya dengan perasaan aneh,seharusnya ia pergi bekerja hari ini,tapi hatinya tidak tenang dan memutuskan pergi kekota S untuk menemui Nando,ia hanya ingin bertanya mengenai kabar eza hanya untuk memastikan wanita itu baik baik saja.

"menelpon siapa mas.." istrinya menatap dengan tatapan sejuk,wanita ini bersikap baik padanya,ia tidak pernah tersinggung akan sikap vicky,mereka memilih tinggal dikota P daripada harus tinggal dirumah dinas yang diberikan perusahaan pada vicky,vicky menyanggupi meski jarak kerjanya jadi semakin jauh,asal istrinya tidak rewel akan sikap dinginnya,dan sepertinya wanita ini cukup menerimanya dengan baik.

"Mantan karyawanku dikota S..."

"ah,yang kita temui di mall kemarin bersama wanita cantik itu..." deg hati vicky terasa tersentuh mendengar bagaimana istrinya memuji wanita yang sepenuhnya menduduki hatinya.

"hmm....hanya ingin bertemu saja,lagi malas untuk pergi kerja..."

Wanita itu kembali mengangguk dan tersenyum menatap suaminya.

Sementara Nando sudah mengendarai motornya bersiap untuk pergi kerja,namun tiba tiba ponselnya berdering,sebuah panggilan dari Vicky.'kenapa dia menghubungiku sepagi ini,..batinnya.

📞 ya kak,ada perlu apa menelpon sepagi ini ?

📞 ehm,saya ingin berangkat kerja

📞 cuti ? hari ini ? ada apa ?

📞 pentingkah.?hmm....saya akan izin hari ini...

Panggilan terputus,Nando menatap kearah ponselnya.'kenapa tiba tiba vicky ingin bertemu denganku,dan mengapa ia rela datang jauh jauh dari kota P,aneh...batinnya sendiri.Nando terpaksa menghubungi pak win jika hari ini ia izin tidak masuk kerja karna ada keperluan mendadak,meaki kena semprot akibat cuti mendadak tapi ia tetap dapat izin dari atasannya itu.

Sementara kondisi eza sudah mulai membaik,badannya tidak demam dan tidak begitu lelah lagi.Beruntung mama Rere datang sehingga ada yang mengurusnya,sementara suaminya memang tidak ada kabar beberapa malam ini.

"kamu tidak perlu pergi kerja hari ini za,kakak sudah memknta izin atasanmu tadi,istirahatlah,dan pergi kedokter kandungan untuk memastikan kondisi kandunganmu baik baik saja..."

"ehm...aku akan istirahat kak,tapi perlukah aku ke dokter,aku tidak suka rumah sakit..."

"mama akan temani kamu,pergilah...sebentar saja..."

Eza mengangguk pelan,Andi begitu prihatin dengan keadaan adiknya,masa sulit seperti ini kemana irawan,ia tidak mendampingi adiknya yang butuh sosok suami disampingnya.

Menjelang siang dengan diantar mama Rere eza pergi untuk cek kandungannya,ia merasa senang karena bayi dalam rahimnya sehat,usianya sudah memasuki minggu ke empat,pantas saja ia merasa aneh akhir akhir ini.

"sebelum pulang kita mampir kemini market ya Nak,ada beberapa barang yang mau mama beli.."

"ma,mama sendiri aja ya,mama pulang pake motor,Nanti eza naik ojek pulangnya,eza ada perlu sebentar..."

"kamu mu kemana,kondisi kamu masih lemah..."

"aku ingin menemui mas irawan sebentar..."

"baiklah.Cepat pulang ya,mama tinggal dulu."

Eza mengangguk pelan,rere sebenarnya tidak setuju jika putrinya menemui suaminya,tapi ia tidak ingin ikut campur permasalahan mereka.

Eza menatap amplop putih ditangannya,disana terdapat selembar gambar hasil USG calon anaknya,ia tersenyum,ia akan menunjukannya pada irawan,setidaknya ia harus perbaiki rumah tangganya,ia harus menerima semuanya,belajar mencintai suaminya demi calon anaknya.

Sementara Nando dihubungi kembali oleh vicky,mereka akan bertemu dicafe tempat biasa mereka nongkrong dulu dikota S.Tetapi pandangan Nando menatap sosok familiar yang amat dipujanya,wanita cantik dan selalu bisa menggetarkan hatinya.

"Eza..." wanita yang disorak namanya itu menoleh,ia terkejut saat nando berjalan menghampirinya.

"Nando ? kamu tidak kerja hari ini..."

"ah..aku cuti,ada urusan.kamu ngapain berdiri disini,uda baikan sakitnya..."

"ehm...aku baik." lalu seutas senyum muncul diwajah eza,Nando ingin gila menerima senyuman itu,bagaimana tidak,selama ini ia selalu ingin membuat wanita ini tersenyum dengan tingkahnya,tapi saat ini wanita didepannya tersenyum tanpa ia minta..oh indahnya.

"syukurlah,kamu mau kemana ?"

"aku baru dari dokter untuk periksa,aku ingin kekantor itu menemui suamiku .." ia menunjuk kantor besar diseberang jalan,kantor marketing taksi online tempat suaminya bekerja.

"ah begitu..." Nando tersenyum,ia tidak bertanya lebih jauh mengapa eza kedokter,atau mengapa ia menemui suaminya,karena hatinya bahagia melihat senyum wanita itu yang ia pikir ini aneh.

Mengapa aku merasa eza berbeda hari ini,ia menjadi bersinar,padahal baru semalam aku mengantarnya pulang.Senyumnya begitu sejuk,aku menyukainya,tapi sekaligus aku cemas entah mengapa...batin Nando sendiri.