Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 103 - Kecelakaan

Chapter 103 - Kecelakaan

Nando memandangi kepergian eza keseberang jalan,ia menatap seolah takut wanita itu kenapa napa.Ah...aku kenapa begini sih..ia menggeleng heran pada dirinya sendiri.

"ini kenapa vicky belum juga dateng sih..." ia lantas mengomel sendiri.

Sementara eza berjalan pelan menuju kantor marketing itu,Namun langkahnya tiba tiba terhenti saat ia melihat sosok suaminya bersama seorang wanita cantik.

"aku tidak pulang kerumah beberapa hari ini,"

"kenapa..?kalian bertengkar ?"

"tidak,dia tidak mencintaiku ? dan juga aku harus menepati janji mama ku,aku bingung,aku gamang,tapi...aku berpikir jika aku menjauh perlahan seperti ini,aku tidak akan menyakitinya jika aku meninggalkannya untuk menikah denganmu..."

"mas ir.." wanita itu menggenggam erat tangan lelaki dihadapannya,matanya berbinar menerima penjelasan lelaki itu.

"mama ku sudah Berjanji padamu,rumah tanggaku sepertinya tidak bertahan karna orang tuaku tidak menyukai eza,aku yang harus mengalah,aku mencintainya,tapi dia tidak...lebih baik aku pergi,beberapa hari ini aku sudah memikirkannya..."

srak...srak....eza menarik langkahnya,wanita itu desni,mantan suaminya.Irawan mendengar suara langkah terseret,ia melihat istrinya disana menarik langkah mundur,menahan airmata yang terus meluncur dipipinya,tubuhnya bergetar menahan isaknya,sebelah tangannya menutup mulut dan yang sebelah lagi meremas amplop putih.

"eza..." desni menoleh kearah tatapan irawan,keduanya terlonjak kaget,dengan tanpa berkata eza berlari tanpa menghiraukan panggilan suaminya.

"eza.. tunggu.Eza aku bisa jelaskan,berhenti eza..." irawan terus berteriak memanggil istrinya yang tak lagi menghiraukannya.

Dari kejauhan Nando masih mengamati wanita itu,ia melihat eza berlari sambil menangis,ia berlari tanpa melihat sekeliling.Dari arah berlawanan ia melihat mobil melaju kencang.

"Eza,awas....!!!" Nando berteriak setengah berlari,tangannya masih memegang ponsel karena vicky menelponnya.Namun terlambat,semua terlambat....

Brruuukk !!!

Dengan kuat mobil itu menabrak tubuh eza hingga terpental,Nando merasa darahnya mendidih melihat kejadian didepan matanya.Ia berlari menghampiri tanpa peduli panggilan vicky dari seberang sana.

Eza tergeletak diaspal,darah mengalir dari kepalanya,ia masih setengah sadar,tangannya masih menggenggam erat amplop putih itu,airmatanya mengalir begitu saja,ia memegang perutnya yang masih rata,rasanya sakit sekali,Sepertinya darah mengalir dari sela kakinya.Sayup sayup ia mendengar suara Nando mendekatinya,leki laki itu menopang kepala eza yang berdarah dipangkuannya.Sementara irawan hanya menatap dari kejauhan tanpa ingin mendekat,ia tidak tahu pantaskah lagi ia mendekati eza,yang pasti ia syok saat mobil menabrak tubuh istrinya.

"Eza...eza,bertahanlah..bertahanlah..." ia berteriak histeris seperti orang gila.

"eza...jangan begini.Eza kumohon bertahanlah.Tidak peduli kamu milik siapa,kamu berharga untukku za,aku mohon bertahan,...eza...." lelaki itu menangis,eza menggerakkan tangannya perlahan menyentuh wajah Nando,"jangan menangis,....aku tidak apa apa...selamatkan anakku..." Nando melihat eza meraba perutnya yang rata.Tak lama Vicky juga tiba disana,ia panik setelah mendengar teriakan Nando ditelpon,Nando mengatakan ia berada didepan kantor marketing suami eza untuk menemui wanita itu sebentar,tapi mendadak ia berteriak memanggil nama wanita itu.Sehingga dengan cepat ia membanting stir mobilnya menuju lokasi mereka.

Tampak sayu bahkan buram Eza melihat kehadiran vicky,lelaki yang amat dicintainya.Lelaki itu berhambur memeluknya disamping Nando,'Aku pasti bermimpi...aku pasti bermimpi...dia tidak mungkin disini,...dia tidak disini,aku pasti salah,Anakku...bertahanlah,Jangan tinggalkan aku seperti ayahmu...,aku lelah,aku ingin tidur,kenapa gelap sekali,kenapa berat sekali,aku tidak melihat apa apa lagi...'

Perlahan mata eza tertutup rapat,ia tak sadarkan lagi,Vicky merasa dunianya berputar,hatinya hancur melihat kondisi wanitanya.

"Eza...bangun,jangan begini,jangan tinggalkan aku,eza....aku akan marah jika kamu tidak bangun,kumohon bertahan,aku akan bersamamu sampai kapan pun,...eza...!! vicky terisak,sama pilunya dengan Nando,kedua lelaki itu begitu terpukul dengan kondisi eza,Tak lama sebuah mobil ambulans datang,bersamaan dengan mobil polisi yang memeriksa lokasi kejadian.

Vicky mengangkat tubuh eza kepangkuannya,berlari membawanya menuju mobil ambulans tanpa beralih sedetik pun dari sisinya.Ia tidak perduli bagaimana kacaunya dirinya,dimana ia parkirkan mobilnya,yang terpenting ia ingin berada disamping wanita itu sekarang.

"Kamu ikuti dari belakang,dan tolong bawa mobilku kerumah sakit,ini kuncinya..." Vicjy menyodorkan kunci kearah Nando,laki laki itu mengangguk,ia tau yang eza butuhkan saat ini lelaki itu,lelaki yang memangkunya,vicky.Eza membutuhkannya,bukan dirinya.

"kamu harus selamat za,aku yakin kamu kuat..." batin Nando seraya menyeka airmatanya.Ia menoleh kearah suami eza yang tetap berdiri mematung,Suami macam apa dia,brengsek...batin Nando memasang wajah sangarnya kearah irawan.