Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 93 - Dipanggil keruang Manager

Chapter 93 - Dipanggil keruang Manager

Nining menghela nafas mendengarkan cerita Nando,ya wanita itu memang nampak spesial dari yang lain namun tidak merubah fakta bahwa eza sudah menikah.

"saya tau Nan,tapi seantero gedung lab ini mengatakan bahwa kalian ada hubungan spesial,dari acara gathering kemarin,semua mata menangkap kedekatan kalian,saya juga sempat lihat,awalnya saya menepis,tidak mungkin,tapi mata saya sendiri melihat bagaimana kamu memperlakukan eza,kamu ngerangkul dia,perhatian ke dia....Nan,penilaian orang beda,..."

"iya Nan,lain cerita kalo dia masih lajang,kamu kan tau suaminya masih terlilit kasus,atau jangan jangan kamu jadi pelampiasan rasa kesepiannya..." deg...hati nando memuncah begitu pak win mengatakan hal buruk tentang eza.

"maaf pak,jangan sembarangan mengatakan dia seperti itu,dia wanita baik,yang pernah saya temui,jangan mengatakan saya pelampiasannya,dia tidak pernah meminta saya dekat dengannya,dia tidak pernah bersikap bahwa saya harus dekat dengannya,dia menjaga batasannya,apa salah jika seorang teman menyemangati disaat teman lain ada masalah...?"

"Nando tidak perlu emosi,kita hanya butuh penjelasan..."

"maaf bu,sama saja kalian men cap eza wanita tidak baik,dia wanita baik.Jika kemarin kami dekat,itu suatu kebetulan,kita lagi liburan,dibanding yang lain dia lebih humble...tapi jangan katakan saya pelampiasannya,saya yang ingin dekat dengannya,saya yang ingin jadi teman baiknya..."

"oke cukup nan,besok kita lanjut.Kebetulan sudah masuk jam kerja,lagian eza juga tidak masuk hari ini,kita selesaikan besok saat dia masuk.Kamu boleh pergi...." Nining mempersilahkan nando pergi,karena terlihat lelaki itu tidak terima seorang eza dipandang buruk.Nando keluar dengan perasaan kesal,baru saja ia berjalan keluar seluruh mata menyorot aneh kearahnya.

Sial..!! siapa sih provokator yang sudah menjadikan bahan gosip murahan seperti itu,Nando mendengus kesal berlalu meninggalkan kerumunan karyawan yang masih berbisik lirih.

Keesokan nya eza sudah bersiap untuk masuk kerja kembali,ia mendapat pesan dari amelie bahwa ada berita buruk di lab,ia harus siap sedia,eza berpikir keras,berita apa kiranya yang membuat ia harus waspada,toh selama ini ia merasa baik baik dan tidak terpaut masalah.Amelie ada ada saja,batin eza memasukkan ponselnya kedalam tas kerjanya.

"sudah siap sayang,? kamu yakin akan bekerja,kamu sudah baikan?"

"ehm...aku baik baik aja mas,aku berangkat ya.." eza ingin mencium punggung tangan suaminya,namun suaminya malah menolak.

"ayo,mas antar..."

"loh mas enggak kerja..."

"enggak,mas mau kekantor dulu nanti,buat jumpai atasan mas,masih diizinkan bekerja lagi atau tidak...sekarang mas yang antar jemput ya,sampai mas bisa kerja lagi,.." eza hanya mengangguk,apalagi yang bisa ia ucapkan,toh emang benar suaminya baru bebas semalam,tidak mudah mencari pekerjaan.

"baiklah..."

Mereka pun berangkat menuju tempat kerja eza,sepanjang perjalanan keduanya hanya diam merasakan terpaan angin pagi yang menerpa wajah mereka.

"hati hati bekerjanya ya,jangan lupa makan siang.Maaf kan suami mu ini yang masi saja merepotkanmu..." eza meraih tangan suaminya dan menciumnya,"iya mas,tidak apa.aku masuk dulu ya..." eza melambaikan tangan kearah suaminya.

Didepan gerbang amelie dan reka sudah menunggunya dengan wajah yang tampak serius,eza menatap sekilas...mengapa keduanya tampak begitu tegang.

"ayo masuk.." eza merangkul keduanya untuk berjalan bersama menuju gedung lab mereka.

"kamu baik baik kan za,"

"ehm.aku baik,kenapa ?"

"itu tadi suami kakak ? uda bebas kak ?" eza menoleh kearah amelie,"iya.sudah bebas kemarin saat sidang terakhir.akak yang jemput makanya tidak masuk kemarin.oh ya,ada berita apa sih sampai kalian terlihat panik ? ada yang serius ya,apa...masalah data lagi,perasaan terakhir kali aku tinggal data oke oke aja..."

"bukan za,masalah lain.Nanti kamu tau sendiri kok.." reka memasang wajah simpati kearah eza,eza hanya menatap sekilas,masalah apa yang lebih mengerikan dari masalah hati dan rumah tangganya.

Begitu sampai dikoridor lab tampak rena dan yang lain sedang bergosip sambil melirik kearah eza,suaranya sengaja dibesar besarkan agar eza mendengarnya.

"Dasar sampah..." gerutu amelie dengan kesal,eza mengangkat tangan mengisyaratkan amelie untuk diam.Dia benci perdebatan,apalagi ini masih terlalu pagi.

"eza dipanggil keruangan mister..." tiba tiba bang dodi muncul menemui mereka.

"ada apa bang ? pentingkah ? cepat sekali mister datang,bukannya ini terlalu pagi..." dodi hanya mengangkat kedua bahunya menandakan ia tidak tahu,lebih tepatnya pura pura tidak tahu.Eza melangkah menuju ruang lokernya meletakkan barang barangnya dan berlalu menuju ruangan manager.

"hati hati ya za..." seru reka memasang wajah sedih,merasaa mempunyai firasat buruk untuk teman yang ia kenal sejak SMP.

Eza mengetuk pintu ruangan manager,tak lama terdengar suara sang manager mempersilahkannya masuk.Eza terkejut karna didalam sudah ada bu nining,pak win,dan juga....Nando.

"mister panggil saya ?"

"iya,silahkan duduk za..." eza menggeser kursi disebelah nando,tampak lelaki itu meliriknya dengan tatapan senduh.

"kamu tahu alasan kamu saya panggil..."

"tidak mister..."

"Begini eza,semalam sepulang kita gathering beberapa teman kamu tampak berbisik menggosipkan kedekatan kamu dengan Nando,awalnya kita mengira itu hanya obrolan karyawan semata,namun nyatanya topik itu memanas seantero lab,dan takutnya menyebar keluar divisi kita.Kita tidak tahu bagaimana kalian,hanya saja beberapa teman kamu sering memperhatikan kalian sering duduk berdua diteras depan lab,mendengarkan musik berdua,kadang juga nando menemani kamu menyelesaikan beberapa laporan...apa itu benar...?" Nining mentap serius kearah eza,eza mendengarkan dengan seksama setiap ucapan atasannya,terlihat pak win dan mister menatap intens kerahnya,ia menarik nafas pelan,dengan tenang ia menjawab.

"iya,itu benar bu...kami memang sering istirahat bersama,karna tidak ada yang menarik kami memilih mendengarkan musik.."

"haruskah berdua.." pak win menatap tajam kearah eza,pandangannya menjadi tatapan tidak suka.

"bukan begitu pak..." Nando menyela namun eza mengangkat tangan mengisyaratkannya untuk diam.

"siapa orang yang mengatakannya,siapa yang pernah mendengar bahwa hubungan kami tidak lebih dari teman kerja.Maaf pak bu,mister....saya memang membiarkan nando dekat dengan saya,tapi saya juga punya batasan,saya tahu diri saya sudah menikah,sangat sangat tahu diri.... Kita sering berdua hanya sekedar sharing,meminta pendapat,lagian Nando sudah punya pacar,dia sering sharing tentang pacarnya,itu saja tidak lebih...adakah yang perlu dibesarkan dari permasalahan itu toh nyatanya tidak ada apa apa antara kami...."

"Tapi za,ketika gathering kemarin kalian lebih sering berdua,sampe sampe nando ngerangkul kamu loh saat nonton bioskop,dan juga rena bilang malam usai kita nonton kalian keluar berdua..."

"Rena...lagi lagi dia...," Nando bergemeretuk mendengar nama itu.

"gathering kemarin,saya mabuk perjalanan,untuk itu nando memperhatikan saya,wajarkan sebatas teman saling perhatian,toh tidak berlebihan,saat dibioskop,jujur saya belum pernah ke gedung bioskop dia hanya menuntun untuk mengikut takut saya melihat kemana mana,lagian bukannya nonton saya malah ketiduran,lagian kakak saya sudah pesan padanya untuk menjaga saya,itu bentuk tanggung jawab dia. Dan malam itu saya keluar karna tidak bisa tidur,Kebetulan aja ketemu nando yang juga lagi jalan ditaman....jadi tidak perlu dipermasalahkan lah bu..."

"kamu benar tidak ada hubungan apapun dengan dia..."

"iya mister,saya punya kehidupan sendiri,dan nando juga punya pasangan sendiri..."

"kamu nando,benar tidak ada apapun dengan eza..."

"iya mister..." Nando melirik kearah eza yang juga tengah menoleh kearahnya,betapa tenang wanita disampingnya ini menjelaskan.

"oke...sudahlah nining,win,saya rasa mereka tak ada hubungan,itu sekedar gosip..."

"tapi mister,bagaimana pendapat karyawan lain.." win masih keukeh untuk menekan eza.

"katakan pada mereka,tidak ada apapun,saya percaya mereka tidak ada hubungan,eza orang yang humble,so wajarlah kalau dia gampang dekat dengan siapa pun,dia pintar,tentunya bijak menyikapi segala sesuatunya,kamu dengar sendiri,Nando sudah ada pacar,eza juga sudah bersuami..."

"suami kamu bagaimana eza..."

"sudah bebas bu,sudah kembali kemarin.."

"syukurlah..."

"oke...saya rasa tak ada masalah lagi.Win,nining tak perlu dibesarkanlah masalah ini,suruh saja karyawan tu tak bercerita aneh aneh, oke kalian boleh pergi.."

Nando dan eza pun pamit undur diri dari ruangan manager,Nando begitu takjub dengan jawaban eza.Kekagumannya pada wanita itu semakin bertambah besar,ia tenang dan santai menanggapi nya.