Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 94 - Teman berbagi.

Chapter 94 - Teman berbagi.

Begitu keluar dari dalam ruangan mister eza dan nando langsung disambut oleh amelie dan reka yang sedari tadi menunggu diluar dengan was was.

"gimana za ? mister bilang apa,apa masalahnya melebar ?" reka terlihat paling antusias untuk mendengarkan cerita eza.

"bukan masalah penting,hanya omongan yang enggak berbobot,lagian bikin cerita yang enggak masuk akal sih..."

"tapi beneran kalian memang enggak punya hubungan apa apa kak..."

"kamu juga kemakan gosip itu amelie,?"

"bukan begitu kak,tapi..."

"sudahlah,mari kita sarapan..." Nando memotong obrolan amelie,mereka langsung menuju pantry untuk sarapan pagi.

Sepanjang sarapan semua mata saling melirik satu sama lain,semua sibuk melirik Nando yang masih duduk disebelah eza setelah gonjang ganjing hubungan mereka,sementara eza sendiri tidak perduli pada sembilan belas pasang mata yang menatapnya,ia menikmati sarapannya dengan santai,baginya ini tidak terlalu penting,ia tidak peduli lagi perkataan orang,hatinya masih menata bagaimana kedepannya,hubungannya dengan suaminya dan perasaannya terhadap lelaki yang telah menjadi milik orang lain.Ia harus menata kembali perasaannya,baginya tidak penting masalah antara nando dan dirinya.

"jadi gimana za ? kamu sama nando...? " dodi memberanikan bertanya saat semua orang bungkam dan hanya saling lirik,sontak saja ucapannya mendapat tendangan kaki dari rendy dan bagas,"apaan sih bang..." gerutu mereka pelan.

Eza mengangkat wajahnya menatap keseluruh orang yang berada diruangan itu,ia tersenyum kecil.

"sebenarnya kalian mikir apa sih saat mengatakannya.? apa yang kalian dapat dari menceritakan orang yang belum tentu cerita itu benar..."

"bukan begitu za,karna kami merasa ada hubungan lain diantara kalian berdua..."salah satu teman nya mulai bicara,yang disambut langsung oleh rena.

"iya itu za,mana ada dua orang yang berbeda bisa dekat dan klop banget tanpa hubungan apapun,pasti ada sesuatu..."

"bukankah kalian tahu Nando baru jadian dengan wanita yang beberapa dari kalian tau wanita nya,lalu kenapa kami harus punya hubungan spesial jika masing masing kami punya pasangan,"

"lah kamu kan ditinggal suami kamu tu masuk tahanan,siapa tahu kamu kesepian dan butuh temen pelampiasan...."

"brakk..!!!" nando terlihat memukul meja makan mendengar ucapan rena,hatinya panas mendengar eza dikatakan seperti itu.

"jaga ucapan mu ren,jaga batasanmu.." eza menahan tangan nando yang tampak emosi,ia menatap nando sekedar mengisyaratkan lelaki itu untuk duduk dan diam.

"pelampiasan....rena,aku baik baik aja sendirian,perhatikan ucapanmu.Ucapan itu seperti bom waktu yang suatu saat berbalik untukmu.jangan katakan apapun yang kamu sendiri tidak tau kebenarannya,.."

"lalu za hubungan kalian...?"

"kak rendy,Nando hanya menganggapku teman berbagi,dia sharing soal pacarnya,apakah itu salah...banyak hal yang kami bicarakan yang orang lain tidak tahu namun merasa sok tahu...sudahlah tidak perlu dibahas.Intinya kami tidak ada apa apa selain teman baik,teman berbagi...."

Mereka Semua terdiam mendengar ucapan eza yang terdengar santai tanpa emosi.Entah karna kepiluan hatinya sebab cinta yang ia butuhkan tak sampai atau apapun itu,eza benar benar menjadi wanita yang lain.Semenjak menikah pikirannya dewasa,ia bersikap tenang dihadapan orang orang,ia bersikap biasa saat semua masalah menantangnya,hatinya seperti mengeras begitu ditinggalkan oleh orang yang paling ia sayangi ditambah harus menghadapi keluarga suaminya yang sarkas.

Setelah selesai dengan sarapannya eza beranjak dari duduknya berlalu meninggalkan pantry dan karyawan lain yang masih tekun pada sarapan mereka.

"terima kasih za,kamu wanita hebat..." eza menoleh mendapati suara nando yang dengan segera menyusulnya kedepan untuk bersiap kerja.

"terima kasih untuk apa ?"

"untuk semuanya....,"

Eza hanya tersenyum sekilas mendengarkan ucapan nando,ia menoleh menatap nando,ia bukan tidak tau perasaan laki laki disampingnya,lelaki itu mengharapkan lebih perasaan eza,namun sayangnya perasaan nando itu salah,dan juga eza tidak bisa menerimanya,hanya ada satu orang dihatinya yang sampai kini masih meluluh lantakan hatinya.

"tidak kah ada perasaan lebih untukku,apakah cukup sebatas teman berbagi...ya...aku tau perasaanku salah.Aku begitu mengagumimu hingga aku hanyut dalam perasaanku,ini salah.Kamu seorang wanita hebat,kamu cantik,kamu pintar,dan kamu bijak menyikapi berbagai masalah,kamu terlihat mungil tapi hati kamu besar,perasaan tegar kamu begitu luas menerima segala masalah yang menimpamu...aku takjub za,dan tanpa sadar aku terbuai pada perasaan yang salah....Namun teman berbagi itu cukup bagiku asal aku bisa membuatmu tersenyum dan melihatmu bahagia..."

Eza kembali mengulas senyuman kearah nando,ia tau ucapan laki laki itu tulus.

"jangan begitu larut,ada wanita yang lebih berhak kamu bahagiakan,bukankah kalian baru jadian..." eza mencandai nando hingga memunculkan tawa diwajah lelaki itu.

"terima kasih teman berbagi...tetaplah dengar segala keluh kesahku...hehehe" Keduanya tersenyum setelah situasi yang membuat Keduanya merasa canggung tadi.