Eza tampak antusias menikmati liburannya,sedetikpun Nando tidak pernah bisa menjauh dari dirinya,lelaki itu selalu menempel dimanapun ia berada.Mereka mulai mencoba berbagai wahana permainan.
"kamu mau kemana za.?"
"oh,aku mau mencoba permainan flying fox disana...?"
"kamu berani ?" Nando sedikit tidak yakin bahwa wanita disampingnya akan menaiki wahana tersebut.
"hmm..." eza mengangguk dan berlalu duluan sementara nando mengikut dari belakang,ia sudah bersiap di tempat permainan,semua perlengkapan sudah dikenakan.
"kamu yakin berani ?"
"iya nando,tenang aja,cemas banget sih..."
Tak lama eza meluncur dari ketinggian melewati hamparan kolam dibawahnya,pepohonan,ia menikmati suasana diatas sana,sesekali ia berteriak menghempaskan sesak didadanya.Tak cukup sekali bahkan eza mencoba berkali kali,Nando tersenyum saat wanita itu menghempas dengan senyum bahagia.Selesai itu mereka mencoba wahana lainnya,bianglala,rumah hantu,bahkan eza menaiki wahan ekstrem yaitu sky tower,berulang kali ia berteriak saking terpacunya adrenalin nya,ia berpegangan erat sesekali menoleh kesamping nando yg juga tidak kala menahan rasa takut.
"kepalaku pusing nan..." serunya saat turun ia menyandarkan kepalanya dibahu nando yang juga terlihat teler.Tidak cukup sampai disitu,dengan masih sedikit pusing ia memaksa nando menaiki kuda putar,dan yang terakhir keduanya bermain bom bom car,menyenangkan....terlihat eza tampak sumringah menikmati liburannya.
"kamu bahagia...?" eza mengangguk pelan,nando membalas senyuman itu,hari ini wajah wanita disampingnya terlihat lebih fresh dari biasanya,meski ia sendiri sedikit lelah menemani eza bermain,tapi ia bahagia menjadi bagian dari senyuman wanita itu.
Setelah puas bermain mereka lanjut menuju wahana permainan air,mereka memesan sebuah gazebo untuk meletakkan barang barang mereka,sebagian dari mereka sudah masuk kedalam air.
"kamu enggak ikutan mandi za...?"
"enggak nan,aku nunggu disini aja.." eza memilih duduk santai di gazebo dari pada ikut bermain air,karna ia sendiri sudah merasa lelah.
"ya uda,aku tinggal dulu ya..." eza mengangguk pelan ketika nando meninggalkannya dan bergabung dengan yang lain.Saat asik menikmati waktu dan memandang kesekeliling ia menangkap sosok yang amat dirindukan.Ia mengucek matanya lagi barangkali ia salah lihat,tapi itu benar dia,namun pandangannya terhenti saat ponselnya berdering,eza merogoh ponselnya.
"ya kak...?" jawab eza begitu melihat nama pemanggil yang tak lain kakaknya.
"kamu dimana...?"
"aku masih ditempat liburan,?kenapa kak ?"
"kamu pulang kapan ? oh ya besok sidang keputusan suami kamu,kamu ikut ya,siapa tau besok ia bisa dibebaskan.."
Eza menatap layar ponselnya begitu panggilan terputus,besok dimana ia akan bertemu suaminya setelah enam bulan lamanya suaminya mendekam di jeruji besi.Hatinya tiba tiba berdenyut sakit,ia tersenyum pilu seketika kebahagian yang baru beberapa jam ia lalui seakan sirna.Eza ingat sosok yang ia lihat tadi,ia menoleh kembali namun ia tidak menemukan orang itu lagi.
"mungkin aku salah lihat,mana mungkin dia disini,dia sudah punya kehidupan yang baru sekarang,dia mungkin sudah bahagia sekarang..." Eza menghela nafas berat,alangkah sakit hatinya memikirkan semuanya,sekali saja aku ingin bahagia untuk hatiku...batinnya seraya memejamkan mata sesaat.
Liburan hari ini pun selesai,mereka kembali ke kota S dengan suasana hati bahagia karna mendapatkan liburan yang berkesan,Namun tidak dengan eza,wanita itu terlihat diam sedari menunggu digazebo tadi,entah apa yang mengganjal dihatinya.Ia hanya sesekali tersenyum dipaksa saat menikmati makan malam diperjalanan pulang.
"kamu kenapa za,kamu baik baik aja kan ?" Nando terlihat paling khawatir saat melihat wanita yang tadi masih bermain dengan ceria kini tampak muram saja.
"aku baik nan,oh ya besok aku izin tidak masuk...aku uda sempat bilang ke bu nining tadi kok..."
"kenapa?ada hal penting ? atau kamu lagi tidak enak badan..?"
"aku akan pergi ke persidangan besok..." eza tersenyum sekilas,Nando menangkap guratan sedih diwajah wanita itu,ia tak lagi bertanya,ia tau wanita itu tengah bersedih memikirkan kasus suaminya,ya...suaminya,ia lupa jika wanita yang ingin dilindungi itu sudah milik orang lain,namun hatinya tidak terima disaat melihat wanita itu bersedih.
Mereka sudah sampai didepan rumah eza,nando membantunya turun serta membawakan ranselnya.
"selamat istirahat ya,sampai jumpa lusa..." eza tersenyum menerima perlakuan manis nando.Kadang ia merasa bersalah sendiri atas perasaan nando padanya tanpa bisa ia balas.
Hari ini eza sudah berada dikota P,jika kemarin ia berada dikota ini untuk liburan namun hari ini ia akan menghadiri sidang terakhir suaminya.Persidangan berlangsung dengan membacakan tuntutan,eza melirik suaminya yang duduk dikursi persakitan...ia dikenakan hukuman enam bulan pidana dengan uang konvensasi pada pihak korban,tentunya juga uang pelicin untuk jaksa penuntut.
"Hari ini kamu bebas... selamat ya Nak.." tampak mertuanya memeluk putra kesayangannya.Irawan tersenyum sumringah,berkat ibunya ia bebas.Padahal nyatanya semua karna pengorbanan istrinya,juga bantuan kakak iparnya..tapi ya sudahlah jika ia menganggap semua karna ibunya,batin eza.
"Makasih sayang.." ia menghampiri eza,eza hanya tersenyum getir,ia pandangi lelaki yang kini tampak kurusan,ia jadi seorang yang agamis saat didalam rutan,terlihat bekas dijidatnya yang menghitam seperti orang taat ibadah pada umumnya.
"Ayo kita pulang,kakak sudah menyelesaikan semuanya..." kak Andi memboyong kami kembali ke kota S.Sepanjang perjalanan irawan terus memeuk hangat eza yang tampaknya sedikit canggung setelah lama berpisah.