Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 88 - Teramat merindu

Chapter 88 - Teramat merindu

Vicky tiba disebuah perumahan yang berjajar rapi,ia menilik mobil yang ditumpangi eza berhenti disalah satu perumahan,ia pun menghentikan mobilnya agak jauh supaya tidak diketahui.Dari dalam mobil ia mengamati wanita yang teramat dicintainya itu,tersenyum kearah rendy yang ia tau pernah mengungkap perasaannya pada eza,juga Nando yang begitu memperhatikan wanita tercintanya.

'apakah kamu bahagia tanpa aku za,apa kamu begitu mudah melupakanku,bahkan aku tak berniat sedikit pun mengusir dirimu dari hatiku...atau mereka lebih memperhatikanmu kini,za...aku amat merindukan senyumanmu...'

Vicky memutuskan turun saat melihat eza keluar dari dalam kontrakan,ia perhatikan wajah wanita itu terlihat senduh,ia terduduk disebuah kursi dengan lamunan yang membahana.Ingin rasa nya vicky berlari menemuinya,mengatakan betapa rindu dirinya .Tapi kakinya terasa berat,ia takut wanita itu menolak kehadirannya karna statusnya kini.Lama ia bergelut dengan pikirannya hingga kehadiran nando disisi eza menyadarkannya,laki laki itu selalu ada untuk wanitanya kini.Ia perhatikan saat laki laki itu duduk disamping eza,tersenyum dan menguatkan wanita berwajah senduh itu.

'Setelah kulalui aku paham bahwa hatiku sakit tanpamu,hatiku sakit melihatmu dengan yang lain. apakah sudah terlambat za,aku ingin kembali,kembali....' setetes air hangat jatuh diwajahnya melihat wanita tercintanya.

Eza menoleh kesembarangan arah matanya menangkap sosok yang amat dirindukan,ia mengucek matanya tapi sosok itu menghilang dibalik rimbunan pepohonan.Vicky sendiri langsung spontan bersembunyi begitu netra nya beradu dengan eza,ia belum siap bertemu wanita itu.

'aku seperti melihat vicky barusan...tapi mengapa menghilang,apa aku terlalu merindukannya sehingga aku pun berhalusinasi...huh..." eza bergumam kesal,ia mengulum luka hati yang amat merindukan kekasih hatinya itu.

"kamu kenapa za ?" Nando menggenggam jemarinya,menyadarkan eza dari lamunannya.

"ah tidak ! aku tidak apa apa Nan"

"katakanlah,kamu seperti melihat sesuatu ?"

Dengan ragu eza menoleh kearah nando," aku seperti melihat vicky disana.."

"Dimana..."

"disana.."

Eza menunjuk kearah pepohonan,Nando mengikuti arah yang dituju namun tak menemukan siapapun.

"Mungkin kamu salah,tidak mungkin dia disini..."

"hmm...mungkin aku teramat merindukannya,hingga aku berharap dia disini,padahal mustahil,untuk apa dia disini,dia sudah menikah,dia bukan orang yang harus berada disini...."

'Dia memang disini za,mengamatimu,karna sebenarnya ia juga tidak ingin berpisah denganmu,maafkan aku tidak memberitahu,ia yang meminta,dan...apakah salah aku berharap rasa mu berpaling padaku walau sejujurnya tak mungkin...'Nando berbisik didalam hati,menoleh sembari tersenyum,ia seperti benalu diantara keduanya.Namun sejatinya ia memang ingin berada disisi eza saat ini sampai wanita itu mendapat kebahagiaannya.

"kamu begitu mencintainya,begitupun sebaliknya...lalu mengapa tidak kalian perjuangkan perasaan kalian..."

"tidak mudah Nan,semua sudah terlambat...kami hanya perlu menjalani apa yang sudah kami putuskan sekarang,walaupun sakit tapi inilah jalannya..."

"Uda dong jangan sedih gitu,kita kan mau liburan,seenggaknya lupakan bebanmu sejenak,yuk jalan jalan..." Nando mencoba menghibur eza,ia ulirkan tangan kearah wanita disampingnya.Dengan tersenyum eza menyambut tangan nando,lelaki itu balik terswnyum dan menggenggam erat tangan eza.

"kita mau kemana...?"

"jalan jalan aja keliling keliling tempat ini,belum ngantuk kan ? sekalian cari angin..hehe" Keduanya berjalan berdampingan sesekali saling melempar canda,tertawa lepas seolah memperlihatkan keduanya pasangan serasi.Sementara itu vicky menatap nanar keduanya dengan tatapan pilu,seharusnya ia yang berdampingan dengan eza disaat wanita itu butuh seseorang.Tapi nyatanya ia tidak bisa berbuat apa apa,hanya bisa menyaksikan dari persembunyian wanita itu tersenyum dan tertawa dengan lelaki lain.

'Hapuslah airmata yang mengalir dipipimu,jangan pernah lagi bersedih...

Cinta kita tak mungkin melebur menjadi satu,

karna kutau kita berbeda...

jangan bertanya mengapa,hingga kini aku tak tau...

jangan menangis lagi,biar berlalu...

Di dalam hatiku tak pernah hilang,meski dirimu tak lagi ada bersamaku...

Ada cerita dikehidupan kelak,jika kita bertemu seharusnya kita bersatu...

Semua cerita dan cinta antara kita,aku selalu menjaga dalam hatiku....

Takkan bisa hilang dihatiku,meski kita tak lagi bersama...

kupinta cerita dikehidupan nanti,jika kita bertemu seharusnya kita bersatu....'