Nando terus menatap sosok lelaki yang ia kenal turut masuk kedalam gedung bioskop.Lelaki itu terus menatap wanita disamping nando dengan tatapan sendu penuh kerinduan.
"Pak vicky..." bisik Nando pelan,eza menoleh kearah nando karna ia seperti mendengar lelaki itu mengucapkan sesuatu.
"ada apa nan.." nando melirik lelaki itu yang tampak meletakkan satu jarinya dibibir,mengisyaratkan agar nando diam tak menceritakan apapun.
"ah tidak ada za,aku tidak mengatakan apapun..." nando menoleh kearah eza dan menyunggingkan senyuman.Wanita itu menggeleng heran,tangannya masih sangat dingin,spontan nando merangkul bahunya merapatkan diri kearah eza.Karna tidak fokus dan eza masih merasakan hal aneh yang menyelinap dihatinya ia tidak menyadari apapun itu.
Setelah duduk eza semakin merasakan debaran aneh yang begitu kuat dalam hatinya,ia menoleh kearah nando sekedar menenangkan pikirannya.
"kamu yakin tidak apa apa za,.?"
"ehm...aku baik kok,"
"tangan kamu dingin gini loh,yakin ?" eza hanya mengangguk pelan sambil tersenyum kearah nando.Dari belakang vicky menatap kearah keduanya,hatinya sedih saat wanita yang masih tersimpan rapi dihatinya begitu dekat dengan lelaki lain,Padahal ia sedang weekend dengan istri yang sedang duduk disampingnya,tapi entah kenapa hatinya masih terasa hampa,lebih lebih wanita yang dicintainya ada didepan matanya bersama lelaki lain.Nando melirik kearah dimana vicky duduk,lelaki itu menatap sendu seolah hatinya terluka dengan perlakuan nando pada eza.
Vicky tersenyum sekilas,ia tak ingin eza tau kalau dirinya ada digedung yang sama,apalagi melihatnya bersama istrinya,pasti eza akan sangat terluka.
"kamu kenapa mas..." suara lembut istrinya membuyarkan lamunan vicky,ia tersentak kaget dan menoleh sambil tersenyum kearah wanita disampingnya.
"aku tidak apa apa..." Wanita itu tersenyum lalu bergelayut manja dibahu suaminya.Vicky tersenyum hampa,andai wanita disampingnya kini eza pasti ia akan sangat bahagia.Sayangnya itu hanya angan belaka,semua tidak seperti harapan.
Nando menggenggam jemari eza sekedar menyalurkan kehangatan pada tangan yang sedingin es itu,Hingga semuanya fokus pada film yang mereka tonton.Eza merasa jenuh karena ia tidak begitu menyukai nonton film,dari pada menonton ia memilih menyandarkan kepala dibahu nando karena ia masih berasa pusing.Nando pun merangkul eza sekedar membuat posisi wanita disampingnya nyaman.
Andai orang disamping kamu itu aku,aku akan sangat bahagia za,maafkan aku....setidaknya kamu tidak kesepian dengan tidak ada kehadiranku,aku masih menyimpanmu selalu.Vicky tersenyum pilu menatap punggung wanita itu.
"aku ke toilet dulu ya..." eza pergi setelah mereka selesai menonton dan keluar dari gedung bioskop.
"ehm...aku tunggu disini.." eza tersenyum dan berlalu pergi dari hadapan nando,Nando menscroll layar ponselnya sekedar menghilangkan kejenuhan sembari menunggu eza.
"Nan eza mana..." rendy menghampiri nando yang berdiri sendiri,ia berjalan berjejer bersama Reka,amelie juga revan.
"oh,eza masih ke toilet.."
"kita tunggu dimobil ya..." Nando mengangguk pelan dan menatap kembali layar ponselnya setelah kepergian yang lain.
Nando mengangkat kepalanya saat seseorang memanggil namanya dan mendekat kearahnya,"Nando..."
"pak vicky..." lelaki itu tampak menggandeng istrinya,nando mengulas senyum.
"kamu duluan ya,aku mau ngobrol sebentar sama temen aku..." vicky mempersilahkan wanita disampingnya untuk keluar lebih dulu.
"terima kasih sudah berada didekat eza,terima kasih sudah menjaganya..."Nando terdiam mendengar ucapan vicky.
"aku ingin selalu melindunginya karna dia wanita hebat,dia sangat terluka saat menghadiri pernikahan bapak,aku tau siapa diriku...aku tau eza begitu mencintai bapak,ia juga begitu memikirkan suaminya,tapi semua itu tidak mengurangi rasa kagumku padanya,aku menyukainya...meski aku tau siapa lelaki yang ada dihatinya.Bagiku berada didekatnya melihat senyumnya itu sudah cukup,aku hanya ingin dia bahagia terlepas dengan siapa dia akhirnya..."
"apakah sebegitu besar perasaanmu,apakah sebegitu menyedihkannya eza dimatamu ?"
"itu hanya perasaanku,eza menganggapku hanya partner kerja,dia tidak risih dengan perlakuanku karna aku sudah mengatakan aku hanya ingin berada didekatnya tidak lebih.Dia menyedihkan,tatapan senduhnya,jika dilihat ia seperti menanggung banyak beban,dia memendamnya sendiri,aku hanya ingin menjadi tempat berbaginya..."
"Terima kasih Nan,tolong jaga dia.." Vicky mengakhiri percakapannya ketika melihat eza yang sudah kembali dan seketika ia buru buru pergi sebelum wanita itu melihatnya..