Dengan tenang eza melafalkannya,semua orang bersorak heran,beberapa staff tampak tersenyum menarik dengan wanita kecil yang sudah berkeluarga ini.
"wah tepat sekali semuanya..." sahut pak win merasa malu karna karyawan yang berada dibawahnya tidak sejenius eza.
"kamu hebat..." nando berbisik mengacungkan kedua ibu jarinya kearah eza.
"soal terakhir,Nama nama hama yang menyerang daun serta batang kelapa sawit.."
"ulat api,ulat kantung,oryctes,apogonia,adoretus,...." Rena mengangkat tangan dengan semangat menjawabnya.
"Bukan.Lebih lengkap nya...satu persatu dengan bahasa latinnya." tukas pak win memotong jawaban rena,seketika raut wajah rena berubah malu,karna ia di perhatikan banyak staff dan mister juga.
"Eza ayo jawab..." tiba tiba nining bersuara mempersilahkan eza supaya lekas menjawab dan acara tidak begitu lamban.
"kelompok ulat kantung : Mahasena corbetti,Dappula tertia,Pteroma pendula,Heylaertsia griseata,Metisa plana.[Kelompok ulat api : Sethotosea asigna,Setora nitens,Darna trima] kelompok kumbang : Oryctes rhinoceros,Rhynchophorus vulneratus,Apogonia expeditionis,Adoretus compressus,] untuk predator : Sycanus dichotomus,Canteconidea furcellata.]... dan juga kelompok virus : Metarhizium anisopliae"
plok...plok..plok... terdengar suara tepuk tangan yang tak lain berasal dari manager mereka,semua staff menatap bangga pada sijenius eza,mereka memberikan sorakan kepada eza,eza tersenyum simpul.Satu hal yang eza tau ia bisa mengingat semua hanya dengan melihat tulisan dan mendengar orang berbicara,ia hanya merekam apapun yang terjadi termasuk peristiwa pahit yang masih ia lalui.
"kamu yang terhebat.." puji nando tulus kearah eza,wanita itu hanya tersenyum sekilas.
"selain pintar olah data kamu pintar dalam hafalan..." sarkas santo salah satu stafnya.
"saya tidak menghafal pak.saya tau jenis dan rupa yang saya sebutkan semuanya tadi..."
"benarkah..?"
"hmm...saya memang jarang kelapangan,tapi saya melihat lembar lembar pengamatan kalian saya sudah tau.." jawab eza yang langsung membuat santo bungkam,wanita yang tamatan SMA bisa sebegitu pahamnya melebihi dirinya yang jelas menyandang gelar sarjana.
"tidak perlu bingung san,dia hanya cepat belajar.." nining menyambung percakapan mereka.Santo mencebik kesal,bukan karena ia tidak terima eza bisa menjawab dengan benar tetapi ia kesal dengan karyawan yang berada dibawah naungannya tidak bisa menjawab hingga ia tidak bisa mencuri perhatian mister.Nining sendiri merasa besar kepala saat mister memuji karyawannya,eza memperhatikan senyum nining yang seolah merasa berhasil mendidiknya.Padahal,entahlah....ia menggeleng sendiri.
Dan karena eza mampu menjawab pertanyaan pertanyaan dengan benar dan fasih ia mendapatkan hadiah yang dijanjikan,Dan mister langsung yang menyodorkan amplop kearah eza.
"congratulation eza..." ucap mister kearahnya,eza mengangguk dan tersenyum ramah.
Acara pun berlanjut sampai usai,mereka mendapat tiket nonton bioskop satu lab,semua karyawan akan pergi bersama semua staf untuk nonton dan jalan jalan.hitung hitung penyegaran bagi mereka agar tidak bosan berkutat dengan pekerjaan mereka.
"kamu ikut kan za..." nining bertanya kearah eza saat mereka berjalan keluar dari tempat acara."Entahlah bu.."
"ikut dong.kamu yang menang kuis,"
"saya belum tau bu," eza tersenyum kearah atasannya,ia masih harus mengurus kasus suaminya,pasti sulit pergi karna orang tua irawan yang terus mengawasinya.
"pokoknya kamu harus ikut pergi," pungkas nining akhirnya meninggalkan eza yang masih terdiam dalam lamunannya.
"Kamu pulang sama siapa za..?" suara nando akhirnya menyadarkan eza dari lamunannya,ia tersenyum,"sendiri..."
"aku antar ya,uda malam nih.."
"enggak usah nan,aku bisa sendiri kok.." tolak eza dengan halus,ia takut akan ada yang memperhatikan kedekatan mereka.
"ikut aja kak,uda malam ni.." amelie tiba tiba muncul dibelakangnya.
Nando pun menyunggingkan senyumnya begitu eza mengangguk setuju,tidak ada yang salah dari perasaan nando,tapi rasa itu datang diwaktu serta orang yang tidak tepat.
Mereka beriringan menembus malam yang kian pekat,eza bersyukur tidak jadi menolak tawaran nando untuk mengantarnya,jika tidak dipastikan ia tidak akan berani pulang sebab hari yang makin larut dan jalanan yang kian sunyi.