Eza mengepak beberapa pakaian kedalam ranselnya juga beberapa barang yang mungkin ia butuhkan selama pergi berlibur bersama seluruh karyawan kantor.Kebetulan mereka berlibur pada tanggal merah berderet,minggu senin,sehingga mereka akan berangkat sabtu sore dan balik lagi senin siang.
"kamu berangkat sama siapa aja dek..?" andi masuk kedalam kamar adiknya,eza sudah mengabari jika ia akan pergi untuk liburan beberapa hari dan ia mengizinkan.Andi mengerti jika adiknya emang lagi butuh liburan untuk menghilangkan penat hatinya.
"Sama semua karyawan kak,kebetulan staff kami berangkat terlebih dulu,"
"Kamu dari sini naik apa...?"
"Naik mobil rame rame,ada tiga mobil sih.Kemungkinan nanti satu bakal jemput kemari,nah dua lagi nunggu dikota."
"kamu hati hati disana ya.kalian nginap dimana ?"kali ini kakaknya benar benar seperti wartawan yang terus bertanya,eza sendiri paham,ini kali pertama ia pergi tanpa kakaknya dengan waktu yang lama dan campur baur dengan teman lelakinya,apalagi adiknya itu sudah menikah.
"kami nginap di rumah amelie kak,kebetulan dia punya rumah kos gitu dipusat kota P,kakak enggak usah takut aku bisa jaga diri kok.." eza tersenyum kearah kakaknya yang tampak begitu mengkhawatirkannya.
"oh ya kak gimana kelanjutan kasus suami ku,apakah berjalan lancar...?"
"hmm...tinggal sidang putusan minggu depan,kamu ikut ya.kakak pusing dengeri ocehan mertua kamu yang cerewet itu..."
Eza tersenyum pias,sudah diduga pasti mertuanya amat rempong karna ia sebagai istri irawan tidak pernah mendampingi suaminya sidang.
"iya kak.Aku usahain untuk izin minggu depan..."
Tak lama keduanya berbincang,sebuah mobil pribadi tampak berhenti didepan rumah eza.
"Mereka uda dateng.Eza pergi dulu kak.." serunya mencium tangan kakaknya.
"iya hati hati.Bersenang senang lah..." Andi mengusap kepala eza dan mencium kening adiknya itu.
Eza berlari kedepan menenteng ranselnya yang tidak terlalu besar,didepan pintu Nando dengan senyum menawannya menanti eza keluar.
"ayo za ..." seru nando yang disertai anggukan dari eza.
"kak kami pergi dulu,aku akan jaga eza baik baik selama liburan..." dengan spontan nando menyalami kak Andi dan mengucapkan kalimat yang seolah olah dirinya tameng untuk eza.
"iya.Kalian hati hati..."
Nando menggandeng tangan eza dan membawakan ransel wanita itu.Ia lantas tersenyum duduk disebelah eza sembari melambaikan tangan kearah andi saat mobil mulai berjalan.
Andi memperhatikan gerak gerik serta perlakuan Nando pada adiknya,ia merasa lelaki itu menaruh hati pada adiknya meski ia tau adiknya sudah bukan wanita yang sendiri lagi,ia sudah menikah.Andi menghela nafas berat,jika adikku bersama orang seperti Vicky atau lelaki bernama nando tadi ia pasti akan bahagia,aku bisa melihat senyum diwajahnya meski tak seindah senyuman saat ia bersama vicky.Sayangnya semua terlambat...bisik Andi sembari masuk kedalam rumah.
"kamu sok akrab banget sama kakak aku Nan..?" Nando menoleh kearah wanita disebelahnya,ia tersenyum."Dia sangat mengkhawatirkanmu,dia pasti juga sangat menyayangimu....sama seperti aku..."
"apaan sih..." eza menggeleng dengan mencebik kesal,Nando sendiri malah tersenyum,"jika ingin tidur bersandarlah padaku,perjalanan masih cukup jauh..."
"Nando," eza menoleh dengan wajah yang aneh,mereka ada tujuh orang didalam mobil,dan nando dengan gamblang mengucapkan kata kata yang cukup sensitif pada wanita yang sudah menikah.
"Nando tau tempat lah ya.Kita bukan pajangan loh...." amelie mendengus kesal,ia sedari tdi duduk dibelakang mereka bersama revan yang juga menempel selalu,sedangkan disamping eza ada reka, juga ada rendy dan dodi.
"kamu tau eza uda nikah kan nan..." kali ini rendy bersuara,ia sendiri pernah naksir eza,tapi kalah cepat dengan vicky dan malahan eza nikah sam orang lain.
"Tau,tidak ada yang salah jika aku perhatian sama senior aku kan,dia cukup pintar,baik,dan aku hanya ingin membuat seniorku nyaman..." Nando mulai membuat alasan sendiri,eza tersenyum kecut mendengarnya.
"oke.Terserah kamu nan...Dunia cuma milik kamu selagi Sheza syahreza ini disampingmu...aku tau itu." cebik amelie dengan kesalnya.
Nando malah tersenyum penuh kemenangan,ia terus melirik wanita disampingnya yang tengah memasng earphone,dengan sigap ia meraih sebelah earphone milik eza.
"kita dengerin berdua ya..." eza menoleh dan mengangguk pelan.Perjalanan masih jauh,ia tidak ingin kebosanan sehingga ia memilih mendengarkan musik.Sementara yang lain sibuk dengan gadget masing masing.