Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 77 - Sebuah keikhlasan

Chapter 77 - Sebuah keikhlasan

Nando menopang tubuh eza yang mulai lemah akibat udara malam yang dingin membeku.Ia memeluk erat wanita itu,Aku tau ini salah tapi sebuah kesalahan yang terasa indahnya.Tanpa sadar air hangat yang bening menetes dari ujung mata eza.

"sampai kapan kamu begini ? Dengan perasaan yang salah,karna tak seharusnya kamu disini Nan...?" eza mendongakkan kepalanya menatap nando yang masih memeluknya erat tanpa ada rasa ingin melepasnya.

"Aku terlanjur jatuh dalam hatimu,Terlanjur menyukaimu.Apakah salah jika kuterus bersamamu.?"

"ehm...ini salah.Kamu menduakan wanita yang kamu ikat sebagai pacar,dan juga bersama dengan wanita yang jelas masih bersuami..."

"aku tidak perduli,kesalahan ini Terasa indah..." Nando tersenyum aneh kearah eza,keduanya duduk berdampingan bersandar pada tepian jembatan dengan tangan Nando yang masih merangkul eza.

"Semakin kucoba berhenti,aku tersiksa...dan aku tidak ingin lari dari perasaan ini."

"Kamu bermain sesuai peranmu,tapi kamu tidak bisa terus berada dalam perasaan gelap begini Nan,.." kini eza merasa tersekat oleh dua ruang hati membiarkannya tanpa bisa ia memilih.

"Biarkan aku tanpa perlu memilih.Biarkan diriku terus bersamamu,tak peduli bagaimana hatimu...jangan menyuruhku untuk pergi..."

Keduanya lantas terdiam cukup lama,eza menerawang jauh sementara Nando masih melambungkan perasaannya bisa memeluk erat wanita yang selama ini menjadi mimpi dihatinya.Keduanya terkaget saat mendengar bunyi ponsel eza,

"Siapa..?"

"Vicky...." jawab eza saat melihat ID pemanggil sebuah panggilan video masuk dari lelaki yang menghantarkannya sampai disini.

"Hai eza..." suara vicky langsung terdengar begitu eza menggeser ikon pada layar ponselnya.Eza hanya mengulas senyum,memperlihatkan wajahnya yang ia tidak tau tampak begitu muram.

"Kamu dimana ? kenapa seperti berada diluar rumah malam malam begini..?"

"Aku sedang ada diluar kak "

"ini sudah larut,kamu diluar sendirian ? dimana ?

"Dijembatan biasa..." seketika hati vicky berdetak,eza tidak akan kesana jika ia tidak punya masalah,tapi malam yang larut begini,Astaga...pikirannya langsung berkecamuk tak menentu.Sementara Nando mendengar baik disamping eza,ia meraih ponsel eza memperlihatkan keduanya yang duduk berdampingan.

"Dia bersamaku.Dia tidak sendiri,aku yang menemaninya kini..."

"Nando..." vicky terpekik kaget dari seberang panggilan video,ada rasa lega namun tersimpan rasa kesal dan cemburu melihat eza dengan lelaki lain selain dirinya.

"ehm.Apa kabar kak vicky,aku hanya menjemputnya,Eza berdiri sendiri disini tadi jadi aku datang menemaninya,kebetulan aku sedang lewat..." Nando melambaikan tangannya dan menceritakan pasal keberadaannya.

"ah begitu.Kamu ada masalah lagi za ?"

"tidak.Hanya ingin menghirup udara malam aja kak.." eza tersenyum tanpa ingin membagi perasaannya yang sebenarnya pada siapa pun.Tentang suaminya bahkan rindunya yang tak terkira pada lelaki yang tengan menatapnya dari panggilan video itu.

"Besok adalah hari pernikahanku,maafkan aku za..." dari seberang terdengar suara sendu vicky,eza memalingkan pandangannya,bulir airmata mengalir dari ujung matanya.Nando menyadari,jika perasaan keduanya begitu dalam,siapa yang tidak ingin memilikimu za...wanita baik,bijak dan penuh wibawa...aku iri pada vicky...ia menempati hatimu seutuhnya...mungkin perasaanku tidak sebanding dengannya tapi berada dekat denganmu sudah lebih baik untukku.

Nando mengusap airmata yang menetes dari ujung mata eza,ia menggenggap erat tangan wanita itu setelah panggilan video terputus.

"Apakah perasaanmu begitu sakit mendengar ia akan menikah..." eza hanya menggeleng,sakit sekali rasanya tapi apa hak nya atas pernikahan tersebut.

"tidak ! aku sudah ikhlas...aku ikhlas melepas semua perasaan ini."

"katakan yang sejujurnya...?"

"Sejujurnya aku akui aku masih sayang padanya,walau diriku telah berdua dan esok dirinya pula yang akan berdua...Namun kami saling menyadari tidak akan pernah memudar cinta didalam hati,terus bersama selamanya...walau tidak bersama ,semuanya tersimpan dalam jiwa,tidak pernah mati dalam hatiku...selamanya...."

Hati Nando bagai teremas mendengarnya,patah hati mendengar dalamnya cinta keduanya,tapi ia tak pernah membenci atas cinta mereka,ia hanya terlambat hingga eza mengisi hati seutuhnya untuk vicky.

"Malam ini kamu yang hadir disisiku,wajahmu yang jelas kulihat,senyummu bahkan tatapanmu,Meski hatiku bukan milikmu,.....Saat ini kamu yang menemani hatiku,habiskan waktu malam denganku,sejenak kita lupakan dirinya bagiku..."

Cinta sejati terpancar dari ketulusan hati,meski cinta tak harus memiliki,Biar hanya kunikmati dirimu dalam hatiku,aku tidak pernah menyesalinya....Nando merangkul erat wanita disampingnya.