Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 71 - Perdebatan keluarga

Chapter 71 - Perdebatan keluarga

Eza menatap dua laki laki disampingnya bergantian,entah kenapa ia merasa bersalah sendiri tentang tatapan perhatian keduanya.Disatu sisi vicky sosok lelaki yang selalu ingin ia rindukan meski itu sebuah kesalahan,dan satu sisi lain nando yang terus menempel didekatnya,seluruh perhatiannya yang keliru meski ia tau eza sudah menikah.

"Tidakkah aku terlalu serakah..." gumam eza pelan namun masih bisa didengar keduanya.

"untuk apa..?" dan kali ini keduanya kompak bertanya dalam satu ucapan.Eza tersenyum sekilas,"kalian.Banyak mata yang menilai bahkan mencibir jika mengetahui ini.Kalian mengetahui statusku,tapi tidak ada batasan untuk siapa hati kalian dan perhatian kalian,aku merasa tersanjung hingga lupa diriku,entahlah...kenapa semua menjadi rumit untuk ku pahami..." eza menghela nafas dalam,memainkan kedua tangannya satu sama lain.Vicky dan nando saling tatap,hilang sudah batas antara atasan dan bawahan yang berebut perhatian satu orang wanita yang berstatus istri orang.

"kamu tau seberapa besar perasaanku selama ini,hanya karna aku tidak bisa memilikimu bukan berarti perasaanku hilang begitu saja,sampai kapanpun hatiku tetap bersamamu,kamu tau itu...cinta ku tidak memiliki batas meski dirimu atau diriku memiliki pasangan yang tidak kita inginkan,berhentilah menyalahkan dirimu..." vicky menatap lembut eza yang masi tertunduk risau,nando menatap keduanya,ya dirinya tau betapa keduanya saling menguatkan.Tapi anehnya ia tidak sedikitpun merasa ia harus berhenti untuk tidak memperhatikan eza,"kak eza tidak seserakah itu,orang lain yang tidak mengerti pasti beranggapan demikian.Peduli apa kita terhadap orang lain toh yang merasakan diri kita.Bukan aku tidak tau batasanku,hanya saja hatiku selalu ingin melihatmu tersenyum dan berada didekatku,kak eza wanita yang kutatap lain,ada hal lain yang menarikku seperti magnet hingga aku tak bisa menjauh...jadi biarkan seperti ini,ini tidaklah terlalu buruk " nando membuat eza mengangkat kepalanya dan menatap lekat manik matanya,Dia bijak dan entah kenapa nando seperti teman berbagi yang cocok baginya setelah vicky pergi.Vicky juga menyadari itu nando menganggap eza spesial dengan perasaan yang juga punya batasan.

Sementara dirumah mertua eza semua kelurga tampak hiruk pikuk membicarakan kasus suaminya.Eza banyak diam karna bukan dia tokoh utama dalam keluarga irawan.

"kami yang akan mengurus semuanya,irawan putra terbaikku,akan aku usahakan dia keluar,aku punya seorang kenalan berpangkat AURI ...irawan pasti bebas.." ucap mama ana dengan sarkasnya,eza hanya menatap sekilas.Putra terbaikku,ya tentu saja....dia sumber uangmu lebih tepatnya....bisik eza sendiri dihati.Andi yang memang ikut bersama eza buka suara," bukankah perusahan tempat irawan bekerja akan mengurusnya,sebaiknya kita tunggu saja kabar dari mereka..." serunya mengutarakan pendapatnya.

"mereka akan lama bergerak,aku ingin putraku keluar tidak sebagai tahanan..."

"Tapi ma,semua butuh proses,tidak bisa langsung keluar meski kita bawa orang berpangkat sekalipun semua tetap ada jalurnya," eza pun mulai bersuara melihat omongan sarkas mertuanya.

"tau apa kamu...?"mertuanya menatap sinis seolah mau menelannya seketika.

"kasus ini irawan yang bersalah,dia lalai berkendara,ada pihak korban yang akan menuntut biaya kematian,semua butuh proses tidak segampang pemikiran mama..."

"aish...kamu jangan sok tau,kamu bahagiakan anak saya mendekam dipenjara,dasar istri durhaka..." mertuanya mulai bicara kasar kepada eza,eza sudah muak menjadi baik,dia juga punya perasaan sehingga seketika ia menggebrak meja didepannya."aku sudah mencoba sabar dengan perlakuan kalian ma,sekali lagi aku katakan... irawan kecelakan dan ditahan itu karna mama yang selalu menuntut uang,uang dan uang.Dia bingung harus mencari kemana lagi,hingga fokusnya hilang saat menyetir... aku tidak ingin membahas ini,tapi tidakkah mama keterlaluan,kalian penyebabnya namun kalian hanya menyudutkanku..." mata eza tajam menatap mertuanya itu,memerah seolah ia menumpahkan kekesalannya selama ini.Ana kemudian terdiam,ia tau tapi tidak mau tau itu.

"seharusnya sebagai istri kamu tau diri menempatkan uangmu hingga irawan ku tidak memikirkan..."

"omong kosong,bahkan setelah menikah aku harus membiayai hidup suamiku dan diriku begitu....jangan muluk muluk saat meminangku,tapi begini perlakuan mama terhadapku..."Pertengkaran dan perdebatan pun tak terelakkan,eza sudah berang dengan sikap otoriter mertuanya.

"eza mengalahlah sedikit..." Andi mengusap punggung adiknya sekedar menenangkannya,tapi sayang nya emosi eza sudah terbakar.

"tidak ada yang salah dengan perkataan eza ma,kita tunggu saja kabar dari kantor irawan." kali ini abang pertama irawan bersuara,dia yang selama ini diam bukan berarti tidak pernah memperhatikan eza,hanya saja istrinya turut campur mengucilkan eza.Mama ana yang mendengar itu kontan menatap tajam kearahnya,"kamu membela menantu tidak tau diri ini...."

"ma,kita bisa apa... biar pihak perusahaan yang mengurus.Lagian melibatkan AURI tidak akan bagus untuk kasus ini..." dan abang kedua irawan juga mulai berbicara.

"aargh....kalian berdua memang payah,aku ingin irawan berhargaku pulang..." jeritan mama ana begitu memekakkan telinga.Menyedihkannya,kenapa tidak kau simpan sendiri putramu itu dari pada membiarkannya menikah....batin eza dengan perasaan panas.

Andi pun berpikir,aku salah memberikan adik berhargaku pada keluarga yang antah berantah ini.Salah apa dirimu hingga mengalami semua ini eza ku..