Beberapa kali mencoba menghubungi akhirnya panggilan itu tersambung.
"ya..hallo za,kenapa pagi buta gini nelpon.." suara andi tampak serak karna baru terjaga dari tidurnya.Eza langsung menangis sejadi jadinya,Andi yang masih setengah sadar pun langsung sadar seratus persen mendengar suara tangisan adiknya."Eza..kenapa ? kamu kenapa nangis,sayang...eza..." Andi mencoba menenangkan adiknya,"kak,mas ir nabrak orang hingga tewas,sekarang dia dibawa kepolsek kak..."
"Apa...? kamu serius dek..?"
"iya kak,gimana ini kak,tolong kak..." eza merengek tidak karuan terhadap sang kakak.Andi pun mencoba menenangkan eza,ia berjanji akan segera tiba dipolsek pagi ini untuk melihat kondisi adik iparnya."kamu tenanglah dulu,kakak akan kesana nanti setelah subuh.jangan nangis ya,nanti kita kesana bareng...kamu urus cuti kamu gih.telpon atasan kamu..."
Andi pun mengakhiri panggilan itu,eza masi termenung tak percaya ditempat tidur.Ia mencubit pipinya sendiri,berharap kalau semua nya hanya mimpi.aww...sakit... ringisnya menyadari kalau ini nyata.Saat terdengar azan subuh eza bergegas mandi untuk sholat subuh.Setelah sholat eza meraih ponselbya menggulir nomor bu nining atasnnya.Eza memberitahukan kalau ia cuti mendadak dikarenakan suaminya mengalami kecelakaan,bu nining pun memberi izin karna ini sebuah musibah.
Tepat pukul Enam pagi eza dan kak andi sudah berada di polsek kota S,andi izin ingin menjenguk orang yang terlibat lakalantas subuh tadi.Mereka dibawa keruang tahanan sementara,eza menatapi suaminya yang masi duduk meringkuk."Mas irawan..." mendengar suara istrinya lelaki itu mendongak dan mendapati eza berdiri didekatnya."eza..." irawan menangis dipelukan istrinya."Sudah jangan menangis,kakak akan bantu untuk pengurusannya..." Andi menepuk nepuk bahu adik iparnya itu."kak tolong aku.." irawan memelas pada sang kakak ipar,"aku akan usahakan..."
Eza membawa suaminya itu duduk kembali,"kenapa bisa terjadi mas,kamu kebutan..." irawan hanya menggeleng,ia tidak ingin eza tau yang sebenarnya.
Flash back on
Mama irawan terus mendesak irawan untuk memberikan uang,sementara irawan tidak lagi punya simpanan,ia merasa frustasi karna istrinya tidak mungkin ia mintai,saat itu ia ingin jalan pulang tapi ada yang mencegat taksinya,itu Desni mantannya.
"Mas anterin aku pulang ya..."ucap desni dengan suara yang dimanja manjakan.
"kamu dari mana malam malam begini,?"
"aku dari rumah temen,uda kemaleman jadi enggak dapet taksi..." desni memohon kepada irawan untuk diantarkan,awalnya irawan menolak tapi ia tidak tega juga melihat wanita menunggu padahal malam semakin larut.Saat perjalanan irawan tak sengaja menceritakan sedikit masalahnya itu pada mantannya desni,desni tersenyum licik.Saat mereka sampai rumah desni,wanita itu memberikan uang dengan jumlah banyak pada irawan." untuk mama ana..." serunya lantas beranjak turun dari mobil irawan.
Sepanjang perjalanan pulang irawan begitu gusar mengingat pemberian desni,tapi ia juga tidak punya pilihan lain untuk menuruti permintaan mamanya.Disisi lain ia merasa telah mengkhianati istrinya.Ia terus menimbang nimbang bagaimana perasaan eza jika ia tau,semakin keras ia berpikir ia kehilangan fokusnya menyetir hingga saat melihat sepeda motor yang akan menyebrang irawan hilang kendali.... brakkk!!!
Kecelakaan itu murni kesalahannya,ditengah hari gerimis ia berjalan keluar mobilnya,melihat orang yang ia tabrak sudah berlumuran darah dan tidak sadar.Sementara suasana sepi,ia bisa saja melarikan diri,tapi hati nuraninya berkata tidak.
Flashback off
Eza melihat tangan suaminya bergetar,ia menggenggam jemari itu perlahan."orang itu tergeletak tidak sadar,dia berdarah....aku aku sudah membunuh orang..." ucap irawan pelan kearah istrinya.Eza juga turut merasakan kesedihan suaminya,pastilah siapapun orangnya pasti trauma dengan insiden mengerikan itu."aku mencoba menepuk pipinya...tapi ia tidak bangun..." irawan semakin terisak dipelukan eza."sudahlah mas,itu kecelakaan,kamu tidak sengaja melakukannya,"
"aku merasa bersalah za..."
"mas,ini musibah....sudahlah."
"aku terlalu memikirkannya,aku gagal fokus,aku...." irawan menenggelamkan wajahnya dipelukan istrinya.Eza sudah tau jika irawan kehilangan fokusnya karna memikirkan uang yang diminta mamanya.Insting eza sebagai seorang istri sangat kuat,dia wanita pintar yang paham dengan raut wajah bersalah suaminya.Perasaan eza sudah tertuju pada permasalahan dan pertengkaran mereka pagi tadi,itulah puncak kejadian ini bermula.
"aku sudah tau tanpa mas katakan...semua karna mama ana yang menjadi beban pikiranmu hingga kamu kepikiran...."irawan mendongak menatap wajah istrinya,bagaimana dia tau.
"mas,insting seorang istri itu lebih tajam.hah...apalagi yang akan orang tuamu lakukan setelah ini..." eza mengusap air mata diwajah suaminya,"tidak perlu risau,kak andi akan mengurusnya..." eza menguatkan suaminya untuk bersikap tegar.
Tak lama mereka menjenguk tampak keluarga irawan yang tak lain mama dan kedua abangnya datang menyusul.Tapi mereka hanya sebentar,karna irawan akan diproses lebih lanjut di Polres di kota K.Eza memandangi saat suaminya dikawal dan dimasukkan dalam mobil polisi,entah kenapa saat melihat ia seperti ini perasaanku sakit.Dia suamiku...selepas ini entah apa yang terjadi padaku....mungkin akan terdengar,itu... wanita istri seorang narapidana... batin eza menatap mobil yang membawa irawan pergi..