Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 70 - Karena dia suamiku

Chapter 70 - Karena dia suamiku

Eza benar benar linglung setelah musibah yang menimpah irawan,ia belum membicarakan apapun dengan mertuanya mengenai bagaimana kelanjutan kasus suaminya,karna ia benar benar belum ingin bertemu keluarga itu.Malah pagi ini ia sudah masuk kerja seperti biasanya,apalagi yang bisa ia lakukan,dia hanya perlu menunggu kabar selanjutnya,karna sendirinya ia sudah kehabisan hak cuti.

"bagaimana suami kamu za...?" tanya nining saat eza sudah berada dalam staff room.Ia sengaja memanggil eza karna tidak mau membicarakan masalah eza dihadapan yang lain."masih diproses bu,belum tau gimana nantinya..."

"suami kamu ada terluka dari kecelakaan itu..."

"tidak.tapi yang ditabrak olehnya meninggal.Mungkin akan sulit untuk bebas.." Nining kontan menutup mulutnya dengan satu telapak tangannya,"meninggal ?ya ampun za,...sabar ya." eza hanya mengulas senyum dari ucapan iba atasannya itu.Semua orang yang tau merasa iba dengan eza,mereka menikah belum lama tapi sudah ditimpah musibah.Dan itu membuat eza jengah,ia merasa terkesan suaminya seorang pembunuh....ya walau itu sebuah kecelakaan,tapi sudah menghilangkan nyawa seseorang.

Vicky terus memandangi eza yang tengah bekerja seperti biasanya,wanita itu benar benar buruk perasaannya.Bagaimana tidak,seperti dihujam bertubi tubi masalah terus datang padanya.Wanita yang ia cintai,bahkan ia tidak tau sebesar apa perasaan eza pada suaminya,tapi melihat dari tatapan matanya wanita itu benar benar terluka,ia terkesan menderita atas kejadian itu.

"kamu baik baik aja za ?" vicky menatap wanita dihadapannya.Ia sengaja mengajak eza duduk berdua saat jam istirahat,mereka duduk diteras yang tersembunyi disudut lab.

"ehm... aku baik kak.." eza mencoba mengulas senyum diiringi mata yang mulai berkaca kaca."kamu bersedih,aku tau itu..."

"aku hanya sedikit tertekan kak,kami baru bertengkar dan sekarang dia mendekam dipenjara..."

"apa kamu sebegitu sedih untuknya..." eza menoleh kearah laki laki yang masi menghiasi mimpinya hingga kini,"bukan tentang hati ini milik siapa kak,tapi sekarang dia suamiku... aku bersedih itu sudah sepantasnya bukan...banyak orang menatap iba,aku tidak suka itu."

"begitukah...? lalu,kamu sudah menerimanya jika begitu..." kali ini mata vicky yang mulai berkaca kaca menatap kekasih hatinya seperti berpaling mencintai suaminya,"tidak.Hatiku sakit saat menerimanya,entah karna keluarganya...entah karna hatiku sudah penuh tentang dirimu,yang pasti...aku hanya memikirkan dia kini sebagai suamiku itu saja...."

Keduanya lalu terdiam dalam pikiran masing masing,eza menatap kosong kedepan sementara vicky menatap wajah eza yang terkesan guratan kesedihan dan tertekan.

"eza,kakak tidak ingin meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini,tapi.... hari itu sudah semakin dekat..." eza menoleh menatap vicky,"apakah kakak akan pergi dalam waktu dekat ini..."

"ehm..."

Eza menghela nafas berat,tidak cukupkah masalah irawan menjadi bebannya,haruskah laki laki ini pergi disaat perasaannya tertekan.Ia merasa dunianya akan berakhir sudah,semua... perasaannya rumit dan mencekal tenggorokannya.Aku benci semua ini,.....batinnya sendiri. Tepat saat keduanya terdiam nando datang menghampiri mereka,"ternyata kamu disini..." serunya duduk disebelah eza.Keduanya terkejut dengan kedatangan nando,eza menghapus jejak airmata dipipinya,"Nando...kamu cari aku...?"

"ehm... kecarian.kak eza uda biasa istirahat duduk diteras depan bareng aku,jadi sepi kalo kak eza enggak ada,dari kemarin aku sendirian aja..."

"kan banyak temen cowok nan,kenapa mesti eza..." tanya vicky yang mulai curiga dengan sikap manis dan perhatian nando pada eza.

"mereka sibuk sendiri,lagian saya sudah terbiasa berdua dengan kak eza..."

"Dia istri orang loh nan," vicky mulai hilang kesabaran melihat tingkah nando yang seolah PDKT ke eza.

"saya tau pak... lagian bapak juga ngapain berduaan dengan eza,dia juga istri orang loh.." nando membalikkan ucapan vicky,yang kontan membuat vicky diam tanpa kata.

"kenapa pada ribut sih." eza melerai keduanya yang terkesan seperti anak anak memperebutkan mainan.Nando menoleh ke arah eza,ia mengaitkan tangannya merangkul eza selayaknya teman," sepi tau enggak ada kakak..." serunya cengengesan memperlihatkan senyumnya yang menawan.Vicky merasa gerah melihatnya,ia melepaskan tangan nando dari bahu eza," dia senior kamu,juga istri orang tidak usah berlebihan..." gerutunya kesal.

Nando hanya tersenyum saja,ia tau atasannya itu sedang cemburu.Karna dia mempunyai perasaan pada eza,dan dirinya juga seperti menaruh hati pada seniornya itu meski ia tau itu salah.