Aku menatap jam yang terus berdetak, melajut cepat dengan angan yang sejalan dengan pikiranku. Aku melihat notifikasi handphoneku, tak ada satu pun pesan darinya. Aku terus menatapnya ragu, dan berdoa dalam hatiku. Tuan, puan merindukanmu sangat rindu. Entah berapa lama waktu yang Tuan butuhkan untuk kembali dalam hangatnya cinta puan untuk tuan.
Tuan, di sini puan merasa sedih dan berat jika harus kehilangan sosok tuan pemilik hatiku. Tuan yang selalu hadir menemani hari-hari puan, memberikan semangat dan penghiburan. Tuan yang selalu bucin kepada puan hingga ke real life tuan, aku sangat merindukan semua itu tuan. Tuan sekarang tampak asing bagiku, dengan sikap tuan yang seperti ini, membuat kita menjadi sedih.
Tuan tahu apa yang sangat puan rindukan dari tuan? Puan rindu kata-kata "I Love You" dari tuan. Dulu, tepatnya beberapa hari lalu, tuan masih sangat mencintai puan, masih sangat mendambakan puan. Puan merindukan semua itu, hangatnya kata cinta yang tuan ucapkan dari hati tuan.
Tuan, puan juga merindukan kata "Aku Sayang Banget sama kamu sayang" yang tak pernah tuan ucapkan sejak pertengkaran itu. Tuan tahu tidak, semua kata-kata tuan sangat berarti bagi puan. Tuan, pemilik hatiku, aku ingin mendengar semua itu dari mulut manis tuan. Tuan, aku hanya bisa menunggu tuan untuk kembali, kembali menjadi diri tuan yang sangat puan cintai, sayangi dan rindukan.
Tuan, puan juga merindukan kata "Aku kangen banget sama kamu sayang" kata yang mampu menenangkan hatiku. Perasaan kita sama namun entah mengapa keadaan membuat kita sedih, saat kita melihat rc lama kita dengan rc kita sekarang semua berbanding 360° adanya. Hatiku terasa sakit namun aku cuma diam membisu di saat ku membahasnya denganmu, kamu hanya bisa menghindarinya, entahlah menyakitkan saja.
Aku tahu di dunia palsu ini tidak ada yang abadi dan tidak ada akhir yang bahagia. Aku di sini hanya ingin bahagia bersamamu seperti awal hubungan kita. Aku tidak pernah mempermasalahkan semua kelabilanmu yang terkadang membuatku kesal. Aku juga tidak menuntun kamu selalu on untukku, aku tahu kamu memiliki kehidupan nyata yang jauh lebih penting dari semua itu.
Aku hanya membenci kata "udahan" yang terucap dengan mudah dari mulut manismu, itu menyakitkan bagiku. Seperti kata "Udahan" yang terucap dari bibirku yang membuat dadamu terasa berat, karena kita saling mencintai. Bahkan kita tak bisa tidur semalaman hanya karena emosi sesaat. Aku akan selalu menunggu tuan pulang ke puan, Puan sangat merindukan tuan.
Tuan Sean Eldorado, ayo kembali ke peraduan Puan Marvelee Xaverius Jevier.
Tertanda Puan yang mencintai Tuan,
Marvelee❤️