Hal yang aku takutkan selama ini terjadi dalam hidupku 20 Agustus 2020, hari terakhir kita kontak. Hari terakhir kita berbicara satu sama lain, dan semua mimpi buruk itu berubah menjadi nyata. Pukul 22.12 kamu deakin akun RP kamu lalu tak lama pukul 23.25 kamu deakin akun RL kamu setelah kamu blokir semua yang berhubungan denganku. Kamu bilang kita masih bisa kontakan tapi kamu benar-benar hilang, hatiku terasa sakit.
Aku hancur dan terluka ketika kamu menghilang seperti ini, dulu kamu memberi kabar tidak deak akun ketika kamu mengatakan lrp dengan mantanmu. Tapi, kenapa berbeda denganku yang jelas-jelas masih menyandang status istri kamu?. Aku sedang mengandung anak kamu, dan kamu pergi meninggalkanku tanpa jejak. Seketika aku merasa sangat frustasi, aku sangat depresi, aku berteriak dan menyakiti diriku sendiri.
Kemarin malam, 21 Agustus 2020 lagi, lagi aku mencoba bunuh diri. Aku mencoba mengakhiri hidupku di depan orang tuaku, aku berusaha mencekek leherku. Iya, aku mencekek leherku berulang kali. Aku berusaha bunuh diri dan bener-bener ingin mati, karena kamu adalah alasanku bertahan hidup.
Orang tuaku menangis melihat keadaanku, bertanya berulang kali. Aku gak mau makan, kehilanga nafsu makanku. Aku selalu mimpi kamu kembali, kamu menyapaku dan itu membuatku bahagia sekaligus menyakiti aku. Aku hanya menginginkan Tuan kembali.
"Jaga dirimu baik-baik" sebuah kalimat terakhir yang terucap dari mulut manismu, tapi menyakitkan bagiku.
Perpisahan ini hanya sementara kan? perpisahan ini hanya sampai semua aman terkendali kan? mana semua janjimu yang akan tetap memberiku kabar setiap saat, mana?! kamu menghilang begitu saja, bukankah ini masih kesempatanku?
Sayang, aku mohon kamu cepat kembali, aku mohon, di sini aku membutuhkanmu, aku rasa di sana kamu juga merindukan kehadiranku, tapi keadaan memaksa kita harus bersabar sejenak. Aku akan selalu menunggumu tak peduli seberapa lama itu, aku sangat merindukanmu. Kamu janji kan pengen bertahun-tahun sama aku, bahkan hanya maut yang dapat memisahkan kita. Selama kita bernafas kita hanya saling mendoakan dalam setiap kenangan yang kita lalui bersama, aku sangat mencintaimu.
Tuan, puanmu merindukanmu, merindukan setiap kita, lebih dari apapun, tuan baik-baik saja kan? Tuan, bentar lagi kita mensive ke 4, puan berharap di mensip ke 4 tuan kembali pada puan sebagai hadiahnya, puan akan bersabar menunggu tuan.
I Love You My Everything, Sean❤️😘