Centurion Code ( Indonesia ) センチュリオン コード Jilid 1
Prolog
"Uakhhhh menjauhlah !!"
Seorang wanita terdengar berteriak ketakutan sambil membawa barang tas besar pada punggungnya. Wanita berambut pirang twintail, kulit putih, dan memiliki bola mata berwarna biru itu berlari di lorong besar yang terlihat akan segera runtuh.
Getaran mengguncang dinding yang terbuat dari susunan batu yang membuat suara gemuruh. Namun bukan gempa yang mengguncang seluruh tempat itu melainkan monster berukuran hampir sama dengan lorong tersebut yang membuat seluruh area tersebut bergetar.
Zouggulus, itulah nama monster yang memiliki tubuh memanjang sekitar 70 meter dengan tinggi hampir 15 meter tanpa kaki dengan tanduk di kepalanya. Taring berukuran besar dan tajam pun terlihat menghiasi bagian mulutnya yang siap merobek mangsanya. Seluruh tubuhnya dilapisi oleh kulit yang sangat keras seperti batu.
Pintu keluar pun mulai terlihat di bagian depan, namun sebelum keluar wanita itu terlihat mulai mengangkat senjata miliknya yang berukuran cukup besar yang dia bawa di tangannya. Sebuah senjata api yang pelurunya berukuran cukup besar. Dia mulai menengok ke belakang dan mengarahkan senjata besarnya itu tepat ke begian atas monster tersebut.
"Rasakan ini!!"
Tembakannya yang mempunyai daya hancur cukup besar membuat langit langit mulai hancur dan akhirnya rubuh. Bebatuan pun menimpa tubuh monter tersebut membuatnya terkubur. Namun daya hancur yang wajar itu membuat seluruh langit langit roboh.
Wanita tersebut pun bergegas berlari dan keluar dari dalam lorong tersebut sebelum seluruh area tersebut tertimbun bebatuan.
Asap debu sempat menyelimuti area di luar lorong tersebut. Namun debu asap itu mulai menghilang di hempasan angin yang berhembus ke atas. Wanita itu kini berada di sebuah tempat di kedalam sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Tempat itu seperti sebuah jurang karena berbentuk bulat dengan bagian tengah yang memiliki lubang yang memiliki kedalaman yang tidak di ketahui. Dasar lubang tersebut tidak terlihat dari kedalaman 50 meter sekalipun. Mereka menyebut tempat ini adalah lubang hitam, Deadoras.
"Huh akhirnya aku keluar juga. Hampir saja aku menjadi santapan Zougullus. Tapi hihi..." Beberapa saat kemudian wanita berambut pirang Twintail itu terlihat sedikit tersenyum dan tertawa." Akhirnya aku mendapatkannya!!"
Wanita itu mengeluarkan sebuah benda berkilau seperti batu permata. Batu itu berwarna coklat kemerah-merahan dan Mengkilap. Batu tersebut adalah Amber Stone.
"Dengan begini aku sudah mengumpul 10 jenis permata kuat yang berbeda. Kini Aku bisa pul--"
Sebuah ledakan terjadi tepat di belakang wanita tersebut tepat dimana sebelumnya dia keluar. Zougullus terlihat masih hidup dan keluar dari reruntuhan yang menguburnya.
"Ehhhhhhhhh!!!"
Melihat Zougullus masih hidup, wanita itu mulai menembak kembali monster tersebut beberapa kali. Namun kulitnya yang sangat keras membuat tembakannya tidak bisa melukainya, bahkan tembakan tersebut malah membuat monster itu lebih murka.
Zougullus mulai bergerak cepat ke arah wanita tersebut dan menyerangnya. Mulutnya terbuka lebar dan menghujam cepat di tempat wanita itu berdiri, namun wanita itu mulai menghindari serangan itu.
Namun tas besar miliknya tidak bisa terselamatkan. Tas miliknya yang terhempas oleh tubuh monster itu, kini terhempas dan terlempar jatuh memasuki lubang besar yang berada di tengah-tengah area tersebut.
"Ahhh tidakkkk!!"
Sebuah kekecewaan besar terlihat dari raut wajah wanita itu yang menyadari bahwa seluruh bawaannya termasuk seluruh permata yang dia kumpulkan lenyap begitu saja. Yang tersisa hanya senjata miliknya yang kini bahkan hampir kehabisan peluru.
Menyadari hal itu, wanita itu akhirnya mengambil keputusan untuk melarikan diri dari monster itu dengan sebuah kemarahan dalam dirinya. Namun wanita itu menyadari bahwa dia sepertinya tidak bisa melarikan diri dari monster itu karena monster itu bergerak begitu cepat. Bahkan kali ini monster itu sudah siap dengan mulutnya yang sudah terbuka lebar tepat di belakangnya.
"Ahhhhhhh!!"
Saat wanita itu berteriak seseorang terlihat bergerak melewatinya dari depan. Orang tersebut melompat ke arah Zougullus dan mulai menarik pedang yang berada di pinggang kirinya. Mulai menghempaskan nya dengan kuat ke arah monster itu.
Beberapa tebasan terlihat pada tubuh monster itu yang kini melewati orang misterius tersebut.
Monster itu berhenti seketika dan kemudian tubuhnya terbelah menjadi beberapa bagian. Sementara orang yang menebas monster itu mulai mengembalikan pedang miliknya pada sarung senjata di pinggang kirinya dan mulai berjalan mendekati wanita yang kini terdiam di atas tanah itu.
"Oy apa kau tidak apa-apa?"
"A-aku tidak apa-apa, Terima kasih."
"Kau, bodoh sekali."
Ucap pria tersebut pada wanita itu yang kini mulai terlihat marah.
"Kau bilang aku bodoh, berani sekali kau. Siapa kau sebenarnya?"
"Siapa aku, namaku adalah Rein Rancour dari Isla. Aku adalah pria yang Akan menjadi salah satu kesatria Centurion di negeri ini."
Ucap pria itu sambil tersenyum pada wanita tersebut.