215 | P E R T A R U N G A N
M E L A W A N
A N N O V ,
L E L U H U R
R A S
D A R K -
E L F
( P A R T 1 )
***
"Apakah kau sudah mengerti?"
"Yap, aku sudah paham garis besarnya." balas Reinhard yang bangkit dari posisi tengkurapnya. Dan kini, Ginny yang berbaring dengan posisi tengkurap di atas tanah, dengan Reinhard menaruh kedua telapak tangannya di tubuh bagian belakang Ginny dan mulai mempraktikkan apa saja yang Ginny ajarkan kepadanya.
"Lumayan untuk seorang pemula." ucap Ginny sembari memejamkan matanya. "Tapi saat kau menekan syaraf di pundakku, terasa terlalu lemah. Coba ubah posisimu."
"Maksudmu? Lalu, di mana aku harus duduk?"
"Duduki saja bokongku. Dengan begitu, kau bisa memberikan tekanan yang cukup kuat saat kau menekan syaraf di pundakku." ucap Ginny, masih berbaring dalam posisi tengkurap di atas tanah dengan kedua matanya masih terpejam.
"Aku tak yakin apakah hal ini akan berhasil. Tapi, akau kucoba."