Chereads / GAARA / Chapter 7 - Part 7

Chapter 7 - Part 7

"Kali ini, kau yang akan tertidur cukup lama Gabriel, sekarang yang mengambil alih adalah aku Arasya, sudah memberimu waktu yang cukup lama untuk menikmati dunia fana ini, Kini kau hanya perlu menyaksikannya dalam diam"Ucap Arasya menatap cermin. Yah dia adalah alter ego Gabriel yang selama ini tertidur di dalam diri Gabriel yang terdalam.

"Tidak!!Keluarkan aku Arasya!! Kau tidak boleh mengambil alih tubuh ku!!Tidak!" teriak Gabriel.

"Ck ck ck ck sayang sekali Gabriel kau sudah tidak kuat mengendalikan ku lagi, kini aku yang akan sepenuhnya mengambil alih, aku sudah berbaik hati memberimu kesempatan selama ini"

" Arasya, Please! Kumohon keluarkan aku! aku mohon, aku tidak mau melihat kejadian yang sama yg menimpa orang tua ku Arasya" Ujar Gabriel meneteskan air mata.

"Itu bukan salah mu ataupun salah ku, itu salah mereka! jangan beranggapan bahwa yang terjadi kepada kedua orang tuamu adalah salah kita, itu semua salah Mr. Wahyu, Salah ayahmu! yang tega menyiksa mu dan ibu mu kemudian berniat menjualmu, Dan lebih parahnya Kau hampir di setubuhi olehnya! Bukan kah itu perbuatan gila Gabriel!! Orang tua mana yang ingin anaknya Di perlakukan seperti itu, Dan satu- satunya orang tua yang ingin memperlakukan anaknya macam binatang adalah ayahmu. Sadarlah Gabriel! SADAR!!" ujar Arasya emosi.

"Tapi Arasya, tanpa dia aku tidak akan ada , aku menyayanginya karena dia orang tua ku Dan... dan... Hiks" Gabriel tak mampu melanjutkan perkataannya, karena yang di katakan oleh Arasya ada benarnya juga tetapi ayahnya adalah orang tuanya, patut bukan dia menyayanginya seperti orang lain yang menyayangi orang tua nya.

"Yah yah yah, Anggaplah kau menyayanginya dan ketika dia memperkosamu dan menjualmu, kemudian kau hamil olehnya bukankah kau tidak akan di terima oleh siapapun di dunia ini? Dan juga, aku tidak menyesal membunuhnya, Anjing macam dia patut di singkirkan di muka bumi ini, dan bodohnya ibumu malah membentenginya hahaha Kalian memang bodoh! Manusia bodoh! Berterimakasih lah padaku Gabriel, karena sebentar lagi penderitaan yang kau derita akan sirna, Jadi Siapkan dirimu nantinya dan hiruplah Dunia yang indah ini. Bukan begitu? Dan ah yah perluka aku bekerja juga seperti yang kau lakukan di kafe itu? Kurasa tidak, aku sudah punya pekerjaan yang lebih menguntungkan ketimbang bekerja sebagai pelayan." Ujar Arasya Mengejek.

" Hiks... Hikss.. Arasya kumohon jangan membunuh lagi, Aku tidak ingin jadi pembunuh Arasya"

"Mau tidak mau kau harus Gabriel ku sayang, Dunia memang seperti itu, hanya saja kau tidak membuka matamu melihat kekejaman yang ada di dunia ini."Ujar Arasya.

"Ah dan satu lagi, Dimana kau menyimpan kunci lemari Ku?" sambung Arasya. Gabriel tidak menjawab pertanyaan Arasya dan malah menangis.

Arasya adalah wanita yang tidak memiliki kesabaran seperti Gabriel, jika Gabriel adalah malaikat yang dengan mudahnya memaafkan maka Arasya adalah kebalikan dari Gabriel, dia tak segan- segan membunuh, tidak mudah memaafkan dan dia tidak punya rasa iba sekalipun.

Arasya kehilangan kesabarannya atas perilaku Gabriel yang dengan mudahnya mengeluarkan air mata, Arasya meninju cermin didepannya alat berkomunikasinya dengan Gabriel. Gabriel yang melihat hal ter sebut tersentak dan menghapus air matanya.

"Kau, Berapa kali kukatakan jangan menangis di depan ku bodoh, percuma kau menangisi nya!! dia sudah tidak ada di dunia ini dan terimalah semuanya!! Aku juga sudah bilang kalau aku bertanya maka di jawab!! apakah kau tidak punya mulut hah?!!" sentak Arasya. Gabriel yang mendengar perkataan Arasya baru tersadar akan kebodohannya.

" Kunci lemari mu ada di nakas samping tempat tidur ku dibawah kotak hitam." Ujar Gabriel.

"Lain kali jangan memancing amarah ku, Paham?" Gabriel hanya mengangguk.

"Selamat datang Arasya And Goodbye Gabriel, Tidurlah Gabriel tidur di tempat yang paling terdalam di dalam dirimu" ujar arasya menampilkan senyum devilnya. Kemudian Mencari Kunci lemarinya.

Dirumah Gabriel dia mempunyai Dua lemari di dalam kamarnya, yang satu lemari Gabriel dan yang satu lagi lemari Arasya.

Dulu waktu Gabriel masih kelas 3 SMP dan saat itu dia mengetahui bahwa dia Pengidap DID atau alter ego, Arasya sering kali menggantikan posisi Gabriel dan membeli apa saja yang Dia mau terlebih lagi pakaian yang di sukainya.

Penampilan Gabriel dan Arasya berbeda, jika Gabriel suka dengan dress maka Arasya menyukai celana dan Hoodie.

Alasan mengapa Gabriel mengunci lemari Arasya karena di dalam lemari Arasya terdapat banyak senjata baik itu Pistol ataupun Pisau.

Dan Arasya membeli semua itu dari Hasil dia menjadi pembunuh bayaran, Jika di tanya apakah Arasya memiliki banyak uang? Maka jawabannya Ia. Trus kenapa Gabriel tidak mau menggunakan uang Arasya untuk memperbaiki diri? jawabannya ialah Gabriel tidak mau memakai uang haram. Itu salah satu alasan Gabriel tidak menggunakan uang Arasya.

Arasya membuka lemari Hitam di samping lemari Putih Milik Gabriel, Baju baju Arasya tergantung dengan rapi, Senjata- senjata Arasya pun tidak pernah goyah dari tempatnya.

"Hallo My baby" ujar Arasya mengambil Shotgunnya dan menciumnya. kemudian dia beralih lagi ke Samurai dan pisau pisau yang lainnya dan memperlakukannya sama dengan shotgun lainnya.

"Esok kita akan beraksi bersama lagi sayang-sayang ku, Persiapkan diri kalian" ujar Arasya kemudian menutup lemarinya dan membaringkan tubuhnya di atas kasur.

"Mimpi indah Arasya, Besok adalah hari yang panjang dan Mereka semua menunggumu" ujar Arasya kemudian menutup mata menjelajah mimpi.

#Jangan lupa tinggalin jejak berupa vote dan komen yah guys.

# Jangan pernah bosan membacanya dan maaf juga kalau ceritanya jelek harap di maklumi 😁