Chereads / Bad Girls and ketos / Chapter 3 - Makan Di Pinggir Jalan

Chapter 3 - Makan Di Pinggir Jalan

Klara dan teman-temannya sedang berada di sebuah rumah tua yang sudah terlihat usang, mereka sedang berdiam sambil sesekali mengobrol, di sana mereka hanya bertempat karena Mary tadi pulang duluan, dia sih bilangnya ada hal yang perlu ia lakukan di rumahnya, namun sebenarnya mereka tidak peduli akan alasannya.

"Woy diem aja lu kayak patung, " ujar Klara saat melihat ketiga temannya hanya diam melihat ke arah Klara.

"Oh iya gue sampai lupa, (Rico memukul jidatnya sendiri), tadi gue denger anak sebelah kemarin godain lu, " ujar Rico sambil menatap penasaran pada Klara.

"Iya emangnya kenapa? " tanya balik Klara sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Lu apain dia? " tanya Erik.

"Ya lu tau lah kalau dia godain gue dia bakal gimana? " seperti nya Klara tidak perlu menjawab bertanya mereka, pada dasarnya mereka pasti tau di buat seperti apa orang yang menggodanya.

"Bagus, itu baru sahabat gue, " Gilang tersenyum sambil mengacungkan jempolnya ke hadapan wajah Klara.

"Laper beli makan sana! " Klara mengeluarkan uang dari tasnya, lalu ia berikan pada Rico.

Rico memperhatikan uang yang di berikan Klara padanya, "Itu asli kok gak usah di cek lagi, " ujar Klara sambil menoyor kepala Rico yang bukannya pergi menjalankan tugasnya ia malah membulak balik uang yang dirinya berikan.

"Bukan gitu, mau makan apa? " tanya Rico sambil berdiri.

"Terserah lu nemunya apaan, " balas Klara sambil menyenderkan tubuhnya ke sofa.

"Mending makan di luar yuk, bosen nih gue diem mulu di sini, " Ujar Gilang, rupanya ia sudah bosan terus berdiam di sana.

"Ide bagus tuh, " Erik pun setuju dengan usulan yang di berikan Gilang.

"Ah lu mah gue males jalan kaki, " ujar Klara yang malas melangkahkan kakinya.

"Ya udah sini gue gendong, " Gilang berjongkok di depan Klara, Klara pun tersenyum lebar karena sahabat ini sangatlah pengertian dan juga peka.

"Senyum aja terus, " ledek Rico.

"Biarin, " Klara langsung naik ke punggung Gilang, lalu saat ini mereka berempat pergi ke luar dan mencari tempat makan yang berada di pinggir jalan, karena menurut mereka makanan di jalanan juga enak kok.

"Mau makan apa? " tanya Erik sambil menatap ke arah Klara.

"Makan nasi goreng yuk, " Klara menunjuk seorang pedagang kaki lima, yang menjual nasi goreng.

"Yuk kayaknya enak juga tuh, " balas Gilang, setelah itu mereka langsung menuju ke tempat penjual nasi goreng tersebut.

Setelah sampai di sana Gilang langsung menurunkan Klara di kursi yang sudah tersedia di sana. Mereka bertiga juga ikut duduk di sana.

"Lu sekarang berat banget yah, perasaan terakhir gue gendong lu masih ringan, " ujar Gilang sambil memegang pundaknya.

"Kan gue makin hari di kasih makan, ya pasti besar besar lah bambang, " balas Klara sambil menepuk pundak Gilang.

"Udah ah mau nasi goreng pedas atau biasa? " tanya Erik.

"Pedes aja semuanya yah? " Balas Klara, ia tau kalau sahabat nya ini suka pedas jadi nasi goreng juga harus pedas.

Sementara itu di tempat lain Jukian sedang berjalan bersama dengan ketiga temannya, namun matanya tiba-tiba menangkap seorang wanita yang tadi membuat onar di sekolah, ia tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Gue laper nih, makan yuk? " Jefri berjalan ia tau tau kalau Julian menghentikan langkahnya.

"Sama gue juga lapar, " balas Kevin yang juga tidak tau kalau Julian tidak ada di samping nya.

"Kalau lu gimana Julian? mau makan atau gimana? " Kevin berbalik ke arah Julian yang tadi berada di sampingnya, namun ia malah kehilangan Julian.

"Dia di mana? " tanya Kevin yang kehilangan Julian.

"Anjir gue kira dia ada di sini, " balas Jefri yang juga kehilangan Julian.

Kini mereka mencari Julian dan ternyata Julian tengah berdiri di belakang mereka, Julian sedang memperhatikan seseorang, Mereka berdua juga mengikuti tatapan Julian yang menuju pada beberapa orang yang sedang makan di sebrang jalan mereka.

Mereka berdua menghampiri Julian, " Woy gue kira lu hilang di telan bumi ternyata lu di sini, " ujar Jefri sambil menepuk pundak Julian.

Dengan tatapan datar Julian menatap Jefri dan juga Kevin, " Apa? " tanya Julian.

"Apa-apa lu mah ah, " ledek Kevin yang kesal dengan kelakuan Julian.

"Mau makan lu? sampai memperhatikan mereka yang makan segitunya, " tanya Kevin sambil mengerutkan keningnya.

"Gue laper nih, makan di sana yuk, " bukannya Julian yang menjawab pertanyaan Kevin melainkan Jefri, rupanya ia sudah lapar dari sejak tadi.

"Ya udah yuk, " Julian pun mengiyakan ajakan mereka, karena tidak bisa di bohongi saat ini Julian juga makan, di tambah ia ingin tau dengan siapa mereka yang sebenarnya.

Merekapun berjalan meyebrang jalan hingga sampai di samping mereka, Julian duduk di sebelah Rico, Rico menatap Julian dengan tatapan seperti nya ia pernah bertemu denganya.

"Lu Julian kan? yang tadi di sekolah? " tanya Rico sambil meneliti setiap jengkal dari tubuh Julian.

Erik, Gilang dan Klara ikut menatap Julian dan kedua temannya, " Iya, " balas Julian singkat, ia kembali memalingkan tatapannya.

"Hay kenalin gue Jefri Sbastian sahabat baiknya Julian, " Jefri memperkenalkan dirinya dengan mereka.

"Dan ini Kevin Alvigar, sahabat gue dan Julian juga, " ia juga mengenalkan sahabatnya.

"Gue Rico, ini Erik, terus ini Gilang, dan ini Klara, mereka sahabat gue, " balas Rico sambil membalas senyuman Jefri.

"Kalian mau makan? " tanya Erik.

"Iya kita mau makan, " balas Kevin.

Mereka pun mengobrol menceritakan apa yang menjadi obrolan biasa para lelaki, sedangkan sesari tadi Julian benar-benar tidak mau ikutan bicara kerjaan nya hanya diam atau sesekali memainkan ponsel nya. Padahal tadi yang ingin menghampiri merekaa adalah Julian, sedangkan saat ini Julian bahkan tak ikut mengobrol.

Sedangkan kedua temannya terlihat sangat nyaman ngobrol dengan teman-temannya Klara dan juga Klaranya juga, hingga waktu sudah mulai mulai gelap dan mereka akan segera pulang.

"Gue pulang dulu yah, " pamit Gilang sambil tersenyum.

"Gendong gue lagi, " pinta Klara sambil menyuruh Gilang untuk berjongkok di depannya lagi.

"Gak gue gak mau, " rupanya Gilang tidak mau menggendong Klara.

"Gue teriak nih, " ancam Klara.